FITNESS & HEALTH

Fakta Nyeri Punggung, Penyebab dan Cara Penanganannya

Rendy Renuki H
Selasa 03 Agustus 2021 / 21:25
Jakarta: Nyeri punggung bagian bawah (low back pain) kerap menimbulkan rasa kurang nyaman. Nyeri punggung dapat didefinisikan sebagai keluhan medis dengan keadaaan tidak nyaman pada daerah mulai bawah tulang belakang hingga bokong.

Nyeri yang muncul di sekitar pinggang kerap disebabkan oleh beberapa aspek mekanik. Seperti cedera otot, sendi atau celah ruang saraf di area pinggang akibat posisi tubuh yang salah, mengangkat benda berat, atau melakukan gerakan secara berulang. 

Penyebab umumnya antara lain kompresi akar syaraf dan peradangan, kerusakan mekanis dan inflamasi tulang, perubahan degeneratif, penyebab lainnya seperti psikogenik dan nyeri organ dalam.

"Selain salah gerakan atau mengangkat beban berat, sakit punggung bawah dapat disebabkan gangguan organ dalam seperti ginjal, saluran kemih, atau masalah tulang belakang," kata Michael Lumintang Loe, Msi, dokter spesialis syaraf Siloam Hospitals Palangkaraya, dalam keterangannya, Senin 2 Agustus 2021.

Beberapa faktor risiko terjadinya nyeri punggung adalah faktor pekerjaan (kelamaan duduk), kurang olahraga, gaya hidup tidak sehat, pelemahan otot pinggul maupun perut, faktor psikososial, stress dan Kecemasan, obesitas, enyakit organ dalam, dan penggunaan steroid kronis.

Namun, low back pain dapat disembuhkan apabila mendapatkan terapi yang tepat. Bisa sembuh dengan sendirinya tanpa perlu operasi, yaitu dengan beberapa cara sederhana yang dilakukan untuk meredakan rasa sakitnya.

Seperti mengompres area yang terasa nyeri atau sakit, mengistirahatkan pinggang dengan bantuan bantal, atau mengonsumsi obat pereda rasa sakit untuk memulihkannya.

Michael mengatakan, jika nyeri punggung disertai adanya gangguan buang air kecil, buang air besar atau kelemahan gerak kaki yang progresif memberat, harus ditangani dengan tindakan medis sebagai keadaan darurat.

Pada era medis modern beberapa pilihan pemeriksaan dapat dilakukan yakni dengan Lumbar Spine X-ray, CT Scan, MRI, Mylograms, Post Milographic CT scan, EMG/NCU, Discograms dan Bone Density Test.

Melalui terapi tersebut, penyembuhan nyeri pinggang dapat dilihat hasilnya. Umumnya dalam dua pekan terdapat 70 persen perbaikan, lalu meningkat hingga 90 persen pada enam pekan.

"Sedangkan hanya tiga persen pasien yang yang tidak berhasil pada periode enam hingga 12 pekan fisioterapi membutuhkan tindakan operasi, " pungkas Michael.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(MBM)

MOST SEARCH