FITNESS & HEALTH
Hubungan antara Peningkatan Kasus Kanker Kolorektal dengan Covid-19
Raka Lestari
Rabu 24 November 2021 / 19:19
Jakarta: Salah satu studi yang dilakukan di Italia menunjukkan adanya peningkatan kasus kanker kolorektal yang tercatat pada masa pandemi covid-19. Studi ini membandingkan pasien yang menjalani operasi untuk kanker kolorektal di 20 rumah sakit di Italia Utara pada 2019 dengan 2020.
Dikutip dari MedRxiv, studi ini dilakukan untuk mengevaluasi apakah penundaan perawatan terkait covid-19 dalam pelaksanaan skrining kanker kolorektal menghasilkan kanker yang lebih lanjut saat diagnosis dan hasil klinis yang lebih buruk.
Sampel terdiri dari 1755 pasien yang dioperasi pada 2019, dan 1481 pada 2020 (keduanya rata-rata berusia 69,6 tahun).
(2).jpg)
(Kanker kolorektal adalah kanker yang tumbuh di usus besar (kolon) atau di bagian paling bawah usus besar yang terhubung ke anus (rektum). Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
Hasilnya menunjukkan bahwa pasien kanker kolorektal yang menjalani operasi antara Maret dan Desember 2020 memiliki peningkatan risiko penyakit yang lebih lanjut dalam hal gejala terkait lokasi kanker, stadium T4 klinis, dan jumlah metastasis hati.
Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman, mengajak seluruh pihak terus mewaspadai dampak covid-19. Virus berbahaya itu disebut berpotensi menimbulkan kanker. "Potensi virus ini bisa bikin kanker terdeteksi dalam riset di Italia," kata Dicky dikutip dari Medcom.id.
Dicky mengatakan beberapa penderita covid-19 bisa mengalami kanker saluran pencernaan. Menurut dia, bukan hal aneh jika virus bisa mengakibatkan kanker seperti hepatitis. "Ini tentu sesuatu yang harus kita waspadai dan mitigasi," kata dia.
Dicky menyebut potensi itu harus dikendalikan dan ditangani dengan cepat. Pengendalian sigap penting agar tidak menimbulkan masalah yang lebih besar di kemudian hari. "Mengingat ini penyakit baru, kehati-hatian dan pencegahan sangat penting," tutup Dicky.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
Dikutip dari MedRxiv, studi ini dilakukan untuk mengevaluasi apakah penundaan perawatan terkait covid-19 dalam pelaksanaan skrining kanker kolorektal menghasilkan kanker yang lebih lanjut saat diagnosis dan hasil klinis yang lebih buruk.
Sampel terdiri dari 1755 pasien yang dioperasi pada 2019, dan 1481 pada 2020 (keduanya rata-rata berusia 69,6 tahun).
(2).jpg)
(Kanker kolorektal adalah kanker yang tumbuh di usus besar (kolon) atau di bagian paling bawah usus besar yang terhubung ke anus (rektum). Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
Hasilnya menunjukkan bahwa pasien kanker kolorektal yang menjalani operasi antara Maret dan Desember 2020 memiliki peningkatan risiko penyakit yang lebih lanjut dalam hal gejala terkait lokasi kanker, stadium T4 klinis, dan jumlah metastasis hati.
Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman, mengajak seluruh pihak terus mewaspadai dampak covid-19. Virus berbahaya itu disebut berpotensi menimbulkan kanker. "Potensi virus ini bisa bikin kanker terdeteksi dalam riset di Italia," kata Dicky dikutip dari Medcom.id.
Dicky mengatakan beberapa penderita covid-19 bisa mengalami kanker saluran pencernaan. Menurut dia, bukan hal aneh jika virus bisa mengakibatkan kanker seperti hepatitis. "Ini tentu sesuatu yang harus kita waspadai dan mitigasi," kata dia.
Dicky menyebut potensi itu harus dikendalikan dan ditangani dengan cepat. Pengendalian sigap penting agar tidak menimbulkan masalah yang lebih besar di kemudian hari. "Mengingat ini penyakit baru, kehati-hatian dan pencegahan sangat penting," tutup Dicky.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)