FITNESS & HEALTH
Mitos dan Fakta seputar Bedah Bariatrik yang Perlu Kamu Ketahui
Medcom
Sabtu 24 Juni 2023 / 18:10
Jakarta: Bedah bariatrik adalah prosedur medis yang dilakukan untuk mengobati obesitas berat. Namun, terdapat beberapa mitos yang beredar tentang bedah bariatrik yang perlu dipecahkan dengan fakta yang sebenarnya.
Dalam menjawab hal ini, Dokter Spesialis Bedah Subspesialis Bedah Digestif RS Pondok Indah – Pondok Indah, Dr. dr. Peter Ian Limas, Sp. B, Subsp. B. D. (K) menyampaikan beberapa mitos umum tentang bedah bariatrik dan fakta yang berkaitan dengan bedah bariatrik:
Faktanya: Efek bedah bariatrik jauh lebih permanen dibandingkan dengan diet manapun. Dampak bedah bariatrik dapat menjadi benar-benar permanen dengan mempertahankan perubahan pola makan yang sudah ada setelah pembedahan.
Efek bedah bariatrik permanen dapat dicapai dengan disiplin dan menjalani gaya hidup sehat, termasuk berolahraga secara teratur.
Faktanya: Tingkat komplikasi pada pembedahan sleeve gastrectomy (salah satu jenis bedah bariatrik yang populer saat ini) hanya sekitar 1 dari 1.000 pasien, yang lebih rendah dibandingkan dengan pembedahan kandung empedu. Tingkat komplikasi dapat berbeda-beda tergantung pada jenis prosedur dan kondisi individu.
Faktanya: Bedah bariatrik memiliki efek luar biasa dalam menyembuhkan atau setidaknya mengurangi kelainan metabolik seperti diabetes, hipertensi, dan hiperkolesterolemia.
Penurunan berat badan yang signifikan setelah bedah bariatrik dapat menyebabkan perbaikan kondisi medis yang terkait dengan obesitas.
Faktanya: Bedah bariatrik, terutama sleeve gastrectomy, jarang menyebabkan malnutrisi. Tubuh yang menjadi lebih kurus setelah pembedahan bariatrik merupakan hasil dari pembakaran lemak yang alami.
Selama pasien mengikuti petunjuk medis dan memperhatikan asupan nutrisi yang cukup, risiko malnutrisi dapat diminimalisir.
Faktanya: Bedah bariatrik bukan merupakan penemuan baru. Prosedur bedah ini telah ada sejak tahun 1968 dan terus mengalami perkembangan seiring waktu. Teknik dan pendekatan bedah bariatrik terus diperbaiki untuk meningkatkan hasil dan mengurangi risiko komplikasi.
Meskipun bedah bariatrik dapat menjadi solusi yang efektif untuk mengatasi obesitas berat, keputusan untuk menjalani prosedur ini haruslah dipertimbangkan secara matang.
Selain itu, kamu juga disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter dan tim medis yang berpengalaman dalam bedah bariatrik untuk mendapatkan informasi yang akurat dan pemahaman yang komprehensif mengenai prosedur ini. Salah satunya dokter Dokter Spesialis Bedah Subspesialis Bedah Digestif RS Pondok Indah – Pondok Indah, Dr. dr. Peter Ian Limas, Sp. B, Subsp. B. D. (K).
Fauzi Pratama Ramadhan
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Dalam menjawab hal ini, Dokter Spesialis Bedah Subspesialis Bedah Digestif RS Pondok Indah – Pondok Indah, Dr. dr. Peter Ian Limas, Sp. B, Subsp. B. D. (K) menyampaikan beberapa mitos umum tentang bedah bariatrik dan fakta yang berkaitan dengan bedah bariatrik:
1. Efek bedah bariatrik tidak menetap, tidak permanen
Faktanya: Efek bedah bariatrik jauh lebih permanen dibandingkan dengan diet manapun. Dampak bedah bariatrik dapat menjadi benar-benar permanen dengan mempertahankan perubahan pola makan yang sudah ada setelah pembedahan.
Efek bedah bariatrik permanen dapat dicapai dengan disiplin dan menjalani gaya hidup sehat, termasuk berolahraga secara teratur.
2. Bedah bariatrik sering menimbulkan komplikasi
Faktanya: Tingkat komplikasi pada pembedahan sleeve gastrectomy (salah satu jenis bedah bariatrik yang populer saat ini) hanya sekitar 1 dari 1.000 pasien, yang lebih rendah dibandingkan dengan pembedahan kandung empedu. Tingkat komplikasi dapat berbeda-beda tergantung pada jenis prosedur dan kondisi individu.
3. Bedah bariatrik hanya untuk melangsingkan badan saja
Faktanya: Bedah bariatrik memiliki efek luar biasa dalam menyembuhkan atau setidaknya mengurangi kelainan metabolik seperti diabetes, hipertensi, dan hiperkolesterolemia.
Penurunan berat badan yang signifikan setelah bedah bariatrik dapat menyebabkan perbaikan kondisi medis yang terkait dengan obesitas.
4. Bedah bariatrik menyebabkan kurus yang tidak alami, malnutrisi
Faktanya: Bedah bariatrik, terutama sleeve gastrectomy, jarang menyebabkan malnutrisi. Tubuh yang menjadi lebih kurus setelah pembedahan bariatrik merupakan hasil dari pembakaran lemak yang alami.
Selama pasien mengikuti petunjuk medis dan memperhatikan asupan nutrisi yang cukup, risiko malnutrisi dapat diminimalisir.
5. Bedah bariatrik merupakan penemuan baru
Faktanya: Bedah bariatrik bukan merupakan penemuan baru. Prosedur bedah ini telah ada sejak tahun 1968 dan terus mengalami perkembangan seiring waktu. Teknik dan pendekatan bedah bariatrik terus diperbaiki untuk meningkatkan hasil dan mengurangi risiko komplikasi.
Meskipun bedah bariatrik dapat menjadi solusi yang efektif untuk mengatasi obesitas berat, keputusan untuk menjalani prosedur ini haruslah dipertimbangkan secara matang.
Selain itu, kamu juga disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter dan tim medis yang berpengalaman dalam bedah bariatrik untuk mendapatkan informasi yang akurat dan pemahaman yang komprehensif mengenai prosedur ini. Salah satunya dokter Dokter Spesialis Bedah Subspesialis Bedah Digestif RS Pondok Indah – Pondok Indah, Dr. dr. Peter Ian Limas, Sp. B, Subsp. B. D. (K).
Fauzi Pratama Ramadhan
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)