FITNESS & HEALTH
Hilang Penciuman dan Perasa, Ini Gejala Lain Sinusitis Kronis yang Dialami Ashanty
Mia Vale
Senin 13 Februari 2023 / 08:05
Jakarta: Sehat itu mahal, dan kadang kita tidak tahu kapan penyakit akan menyerang, walaupun kita tidak memiliki riwayat akan penyakit tersebut. Ya, penyanyi cantik Ashanty, kembali harus dirawat di rumah sakit.
Istri dari Anang Hermansyah ini tidak menyangka kalau dirinya mengalami sinusitis kronis. Padahal ia mengaku bahwa tidak memiliki riwayat penyakit ini sebelumya.
Sebelum dirinya mendapat perawatan di RS Pondok Indah, Jakarta Selatan, perempuan cantik kelahiran Jakarta, 4 November 1983 ini mengaku bisa merasakan makanan atau mencium aroma.
"Selama 10 hari, saya juga merasakan gejala lain, seperti sesak napas, flu, dan sakit kepala," papar Ashanty, dalam kanal YouTube The Hermansyah A6.
Setelah dilakukan pengecekan, ternyata dirinya dinyatakan terkena sinusitis kronis.
Dokter yang memeriksa, menemukan indikasi penyumbatan pada area saluran pernapasan ibu dua anak ini. Sontak ia terkejut.
Ashanty juga menyatakan sinus yang dideritanya telah 'ngeblok' pernapasan yang akhirnya menimbulkan rasa sesak. Dan ini bisa berbahaya. Sebenarnya apa sih, sinusitis kronis ini?
Sinusitis kronis merupakan peradangan sinus (pembengkakan) dan infeksi yang berlangsung lama. Umumnya lebih dari 12 minggu. Sinus adalah empat rongga (ruang) berpasangan di kepala. Ruang-ruang ini dihubungkan oleh saluran sempit.
Empat ruang diberi nama untuk tulang mereka dekat: ethmoidal, sphenoidal, frontal dan rahang atas.
Sinus membuat lendir tipis yang mengalir keluar dari saluran hidung. Drainase ini berfungsi sebagai sistem filtrasi, menjaga hidung tetap bersih dan bebas dari bakteri.
Sinus dapat terinfeksi ketika tersumbat dan berisi cairan. Ini disebut sinusitis. Sinusitis kronis mungkin memerlukan berbagai jenis pengobatan. Pembedahan terkadang diperlukan pada kasus sinusitis kronis yang parah yang tidak merespons metode lain.

(Ashanty, saat menjelaskan penyakit yang ia derita. Foto: Dok. Tangkapan layar YouTube "The Hermansyah A6")
Melansir dari Claveland Clinic, sinusitis kronis dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti:
- Saluran udara tersumbat karena asma atau alergi atau dari kondisi seperti cystic fibrosis
- Infeksi, yang dapat berupa bakteri, virus, atau jamur
- Struktur hidung yang tidak normal, seperti septum yang bengkok (garis tulang rawan dan tulang di tengah hidung bengkok atau miring ke samping)
- Polip (pertumbuhan)
- Sistem imun yang lemah
Sama seperti penyakit lainnya, sinusitis kronis juga mengalami gejala, yakni:
- Kelembutan atau tekanan di wajah (terutama di sekitar hidung, mata, dan dahi)
- Post nasal drip (lendir menetes ke tenggorokan)
- Nasal discharge (cairan kuning atau hijau kental dari hidung) atau hidung tersumbat
- Sakit gigi, sakit telinga dan/atau sakit kepala
- Batuk
- Kelelahan
- Sakit telinga
- Kehilangan indera perasa dan penciuman
- Halitosis (bau mulut)
Kombinasi gejala dan fakta bahwa gejala tersebut berlangsung dalam jangka waktu yang lama dapat membuat sengsara. Ada mungkin akan kesulitan tidur sepanjang malam dan mungkin memiliki lingkaran hitam di bawah mata.
Kondisi ini jarang mengancam jiwa, tetapi terkadang bisa berbahaya. Infeksi dapat menyebar ke luar sinus ke tulang, otak, atau tulang belakang. Agar tidak berkelanjutan, kamu bisa mencegah penyakit ini, dengan cara:
- Mengobati kondisi yang mendasari sinusitis kronis, seperti asma dan alergi
- Hindari alergen seperti bulu binatang, debu, serbuk sari, asap dan jamur yang memicu pembengkakan pada sinus
- Berhenti merokok jika perokok dan hindari asap rokok orang lain
- Cuci tangan secara menyeluruh dengan sabun dan air
- Bilas saluran hidung dengan larutan garam, baik dibeli atau dengan neti pot
- Makan makanan sehat, tetap terhidrasi dan berolahraga secara teratur untuk tetap sehat secara keseluruhan
- Gunakan pelembap udara untuk menjaga kelembapan jaringan hidung
Hubungi dokter jika gejala berlangsung lama (beberapa minggu). Atau jika leher kaku, mata bengkak, dan masalah dengan penglihatan atau perubahan mental. Jika obat diresepkan, pastikan untuk menyimpannya dan meminumnya sesuai petunjuk.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Istri dari Anang Hermansyah ini tidak menyangka kalau dirinya mengalami sinusitis kronis. Padahal ia mengaku bahwa tidak memiliki riwayat penyakit ini sebelumya.
Sebelum dirinya mendapat perawatan di RS Pondok Indah, Jakarta Selatan, perempuan cantik kelahiran Jakarta, 4 November 1983 ini mengaku bisa merasakan makanan atau mencium aroma.
"Selama 10 hari, saya juga merasakan gejala lain, seperti sesak napas, flu, dan sakit kepala," papar Ashanty, dalam kanal YouTube The Hermansyah A6.
Setelah dilakukan pengecekan, ternyata dirinya dinyatakan terkena sinusitis kronis.
Dokter yang memeriksa, menemukan indikasi penyumbatan pada area saluran pernapasan ibu dua anak ini. Sontak ia terkejut.
Ashanty juga menyatakan sinus yang dideritanya telah 'ngeblok' pernapasan yang akhirnya menimbulkan rasa sesak. Dan ini bisa berbahaya. Sebenarnya apa sih, sinusitis kronis ini?
Peradangan dan infeksi
Sinusitis kronis merupakan peradangan sinus (pembengkakan) dan infeksi yang berlangsung lama. Umumnya lebih dari 12 minggu. Sinus adalah empat rongga (ruang) berpasangan di kepala. Ruang-ruang ini dihubungkan oleh saluran sempit.
Empat ruang diberi nama untuk tulang mereka dekat: ethmoidal, sphenoidal, frontal dan rahang atas.
Sinus membuat lendir tipis yang mengalir keluar dari saluran hidung. Drainase ini berfungsi sebagai sistem filtrasi, menjaga hidung tetap bersih dan bebas dari bakteri.
Sinus dapat terinfeksi ketika tersumbat dan berisi cairan. Ini disebut sinusitis. Sinusitis kronis mungkin memerlukan berbagai jenis pengobatan. Pembedahan terkadang diperlukan pada kasus sinusitis kronis yang parah yang tidak merespons metode lain.

(Ashanty, saat menjelaskan penyakit yang ia derita. Foto: Dok. Tangkapan layar YouTube "The Hermansyah A6")
Penyebab sinusitis kronis
Melansir dari Claveland Clinic, sinusitis kronis dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti:
- Saluran udara tersumbat karena asma atau alergi atau dari kondisi seperti cystic fibrosis
- Infeksi, yang dapat berupa bakteri, virus, atau jamur
- Struktur hidung yang tidak normal, seperti septum yang bengkok (garis tulang rawan dan tulang di tengah hidung bengkok atau miring ke samping)
- Polip (pertumbuhan)
- Sistem imun yang lemah
Sama seperti penyakit lainnya, sinusitis kronis juga mengalami gejala, yakni:
- Kelembutan atau tekanan di wajah (terutama di sekitar hidung, mata, dan dahi)
- Post nasal drip (lendir menetes ke tenggorokan)
- Nasal discharge (cairan kuning atau hijau kental dari hidung) atau hidung tersumbat
- Sakit gigi, sakit telinga dan/atau sakit kepala
- Batuk
- Kelelahan
- Sakit telinga
- Kehilangan indera perasa dan penciuman
- Halitosis (bau mulut)
Kombinasi gejala dan fakta bahwa gejala tersebut berlangsung dalam jangka waktu yang lama dapat membuat sengsara. Ada mungkin akan kesulitan tidur sepanjang malam dan mungkin memiliki lingkaran hitam di bawah mata.
Mencegah sinusitis kronis
Kondisi ini jarang mengancam jiwa, tetapi terkadang bisa berbahaya. Infeksi dapat menyebar ke luar sinus ke tulang, otak, atau tulang belakang. Agar tidak berkelanjutan, kamu bisa mencegah penyakit ini, dengan cara:
- Mengobati kondisi yang mendasari sinusitis kronis, seperti asma dan alergi
- Hindari alergen seperti bulu binatang, debu, serbuk sari, asap dan jamur yang memicu pembengkakan pada sinus
- Berhenti merokok jika perokok dan hindari asap rokok orang lain
- Cuci tangan secara menyeluruh dengan sabun dan air
- Bilas saluran hidung dengan larutan garam, baik dibeli atau dengan neti pot
- Makan makanan sehat, tetap terhidrasi dan berolahraga secara teratur untuk tetap sehat secara keseluruhan
- Gunakan pelembap udara untuk menjaga kelembapan jaringan hidung
Hubungi dokter jika gejala berlangsung lama (beberapa minggu). Atau jika leher kaku, mata bengkak, dan masalah dengan penglihatan atau perubahan mental. Jika obat diresepkan, pastikan untuk menyimpannya dan meminumnya sesuai petunjuk.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)