Jakarta: Pernah mendengar tentang Kutil Kelamin? (Genital warts) atau kondiloma akuminata. Penyakit ini disebabkan oleh Infeksi Menular Seksual (IMS). Selain itu Penyakit Kutil Kelamin juga dapat menjalar menjadi kanker serviks lho.
Dokter Spesialis Dermatologi Venereologi, dr. Amelia Setiawati Soebyanto, Sp.DV, membeberkan cara mendeteksi dini kutil kelamin bagi perempuan. Salah satunya dengan rutin melakukan pemeriksaan, vaksinasi, pap smear, dan pemeriksaan HPV.
"Meski kita tahu kita mempunyai tonjolan di daerah kelamin kita tetap harus melakukan pemeriksaan. Terlebih karena memang kutil kelamin ini tidak bergejala, kadang gatal, kadang flek dan seperti keputihan," tutur dr. Amelia, saat ditemui di Jakarta Pusat, Selasa, 23 Mei 2023.
Selanjutnya, lakukan pemeriksaan pap smear bagi yang pernah berhubungan seksual. Meski bersifat tidak wajib, pemeriksaan pap smear sangat dianjurkan.
"Pemeriksaan pap smear itu akan mendeteksi, kalau ada perubahan kecil di bagian serviks atau rahim, itu langsung ketahuan," terang dr. Amelia.
Namun perlu diketahui, pemeriksaan pap smear tidak bisa mendeteksi adanya kutil kelamin atau tidak. Fungsi pap smear sendiri hanya mendeteksi perubahan di bagian tertentu.
Selain itu, vaksinasi HPV juga penting dalam mencegah infeksi HPV pada serviks. Vaksin HPV memiliki efektivitas tinggi jika diberikan sebelum terjadi paparan virus, terutama pada usia 9-12 tahun.
“Ini yang disebut life before genital warts, perlu ada pertahanan yang kuat," katanya.
Dr. Amelia menjelaskan bahwa sejak diperkenalkannya vaksin HPV pada 2006, infeksi HPV yang menyebabkan kanker dan kutil kelamin telah mengalami penurunan signifikan. Vaksin nine-valent terbukti 100 persen efektif dalam mencegah infeksi serviks, vulva, vagina, dan prekanker yang disebabkan oleh HPV. Perlindungan dari vaksin HPV dapat bertahan selama 6 hingga 10 tahun.
"Sejak vaksin HPV ini pertama kali direkomendasikan pada 2006 infeksi HPV yang menyebabkan kanker dan kutil kelamin telah berkurang 88 persen pada remaja dan 81 persen pada perempuan dewasa," tuturnya.
Dr. Amelia juga mengingatkan bahwa perempuan yang sedang hamil harus lebih waspada karena rentan terinfeksi HPV. Infeksi HPV dapat ditularkan ke janin melalui plasenta dan cairan amnion.
Oleh karena itu masyarakat, terutama kaum perempuan, diimbau untuk selalu meningkatkan kesadaran akan kondisi klinis masing-masing. Dengan melakukan deteksi dini dan mengikuti langkah-langkah pencegahan yang tepat. Hal ini agar dapat membantu mengurangi risiko terinfeksi HPV dan mencegah perkembangan penyakit yang lebih serius.
“Ada baiknya setiap orang selalu aware akan kondisi klinis masing-masing, sehingga jika memang terjadi, deteksi dini dan penegakan diagnosis yang tepat bisa dilakukan untuk menentukan terapi yang paling tepat. Hal ini tentu dilakukan agar tidak berkembang menjadi sel prekanker dan kanker serviks," pungkas dr. Amelia.
Fauzi Pratama Ramadhan
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Dokter Spesialis Dermatologi Venereologi, dr. Amelia Setiawati Soebyanto, Sp.DV, membeberkan cara mendeteksi dini kutil kelamin bagi perempuan. Salah satunya dengan rutin melakukan pemeriksaan, vaksinasi, pap smear, dan pemeriksaan HPV.
"Meski kita tahu kita mempunyai tonjolan di daerah kelamin kita tetap harus melakukan pemeriksaan. Terlebih karena memang kutil kelamin ini tidak bergejala, kadang gatal, kadang flek dan seperti keputihan," tutur dr. Amelia, saat ditemui di Jakarta Pusat, Selasa, 23 Mei 2023.
Selanjutnya, lakukan pemeriksaan pap smear bagi yang pernah berhubungan seksual. Meski bersifat tidak wajib, pemeriksaan pap smear sangat dianjurkan.
"Pemeriksaan pap smear itu akan mendeteksi, kalau ada perubahan kecil di bagian serviks atau rahim, itu langsung ketahuan," terang dr. Amelia.
Namun perlu diketahui, pemeriksaan pap smear tidak bisa mendeteksi adanya kutil kelamin atau tidak. Fungsi pap smear sendiri hanya mendeteksi perubahan di bagian tertentu.
Selain itu, vaksinasi HPV juga penting dalam mencegah infeksi HPV pada serviks. Vaksin HPV memiliki efektivitas tinggi jika diberikan sebelum terjadi paparan virus, terutama pada usia 9-12 tahun.
“Ini yang disebut life before genital warts, perlu ada pertahanan yang kuat," katanya.
Dr. Amelia menjelaskan bahwa sejak diperkenalkannya vaksin HPV pada 2006, infeksi HPV yang menyebabkan kanker dan kutil kelamin telah mengalami penurunan signifikan. Vaksin nine-valent terbukti 100 persen efektif dalam mencegah infeksi serviks, vulva, vagina, dan prekanker yang disebabkan oleh HPV. Perlindungan dari vaksin HPV dapat bertahan selama 6 hingga 10 tahun.
"Sejak vaksin HPV ini pertama kali direkomendasikan pada 2006 infeksi HPV yang menyebabkan kanker dan kutil kelamin telah berkurang 88 persen pada remaja dan 81 persen pada perempuan dewasa," tuturnya.
Dr. Amelia juga mengingatkan bahwa perempuan yang sedang hamil harus lebih waspada karena rentan terinfeksi HPV. Infeksi HPV dapat ditularkan ke janin melalui plasenta dan cairan amnion.
Oleh karena itu masyarakat, terutama kaum perempuan, diimbau untuk selalu meningkatkan kesadaran akan kondisi klinis masing-masing. Dengan melakukan deteksi dini dan mengikuti langkah-langkah pencegahan yang tepat. Hal ini agar dapat membantu mengurangi risiko terinfeksi HPV dan mencegah perkembangan penyakit yang lebih serius.
“Ada baiknya setiap orang selalu aware akan kondisi klinis masing-masing, sehingga jika memang terjadi, deteksi dini dan penegakan diagnosis yang tepat bisa dilakukan untuk menentukan terapi yang paling tepat. Hal ini tentu dilakukan agar tidak berkembang menjadi sel prekanker dan kanker serviks," pungkas dr. Amelia.
Fauzi Pratama Ramadhan
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)