FITNESS & HEALTH
Masker Seperti Apa yang Mampu Tangkal Omicron?
Mia Vale
Kamis 20 Januari 2022 / 06:30
Jakarta: Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) telah mengumumkan Omicron sebagai varian terbaru dari kekhawatiran pandemi covid-19. Sejak itu, strain tersebut telah mengalahkan Delta untuk menjadi strain dominan covid-19.
"Omicron tidak hanya lebih mudah menular daripada jenis virus lainnya, tetapi juga tampaknya lebih menghindari kekebalan dari vaksin dan infeksi sebelumnya," jelas William Schaffner, MD, seorang profesor kebijakan kesehatan dan penyakit menular di Vanderbilt University School of Medicine, kepada Health.
Namun begitu, vaksinasi, masker, dan jarak sosial masih dapat memperlambat penularannya. Inilah mengapa banyak orang harus kembali mulai memakai masker, ini yang utama. Jadi, ada baiknya kamu mengetahui seberapa ampuh masker bisa melindungi diri dari Omicron.
Sebagaimana yang dijelaskan oleh Centers for Disease Control (CDC), masker masih efektif mengurangi risiko tertular atau menyebarkan covid-19. Namun, masker juga tidak sempurna.
Artinya beberapa partikel virus masih bisa lolos. Kemungkinan beberapa partikel lolos mungkin bahkan lebih besar ketika datang ke varian Omicron.
.jpg)
(Ada alasan mengapa masker harus menutupi hidung hingga dagu, ini karena virus korona baru penyebab covid-19 pertama kali akan masuk dan menginfeksi rongga hidung. Pada sebagian kasus virus terhirup sampai ke paru-paru dan berkembang menjadi pneumonia (radang paru). Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
"Omicron menghasilkan lebih banyak virus, bahkan daripada Delta. Ini menunjukkan bahwa beberapa penelitian telah menemukan varian menginfeksi dan berkembang biak 70 kali lebih cepat daripada Delta. Jadi, kapasitas masker untuk memutus atau mengurangi transmisi bolak-balik juga berkurang," aku Dr Schaffner,
Tapi itu tidak berarti masker tidak berguna melawan Omicron. Intinya, kita tidak dapat mengandalkan hanya satu intervensi untuk melindungi diri.
Ketika berbicara tentang masking atau memakai masker, Dr Schaffner mengatakan penghalang apa pun lebih baik daripada tidak ada penghalang (daripada tidak memakai masker apa pun). Namun, agar masker paling efektif melindungi dari covid-19, masker harus memenuhi kriteria tertentu.
- Miliki dua atau lebih lapisan kain yang bisa dicuci dan bernapas
- Pas di sisi wajah sehingga tidak memiliki celah
- Memiliki kawat hidung untuk mencegah kebocoran udara dari atas
- Tidak boleh memiliki katup atau ventilasi pernapasan, yang memungkinkan partikel virus keluar
Jika kamu menginginkan perlindungan lebih, letakkan masker kain di atas masker sekali pakai agar pas dengan nyaman. Pun dapat memilih KN95, yang dirancang untuk 'memeluk' wajah. Ingat, yang terpenting, masker harus menutupi mulut dan hidung ya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
"Omicron tidak hanya lebih mudah menular daripada jenis virus lainnya, tetapi juga tampaknya lebih menghindari kekebalan dari vaksin dan infeksi sebelumnya," jelas William Schaffner, MD, seorang profesor kebijakan kesehatan dan penyakit menular di Vanderbilt University School of Medicine, kepada Health.
Namun begitu, vaksinasi, masker, dan jarak sosial masih dapat memperlambat penularannya. Inilah mengapa banyak orang harus kembali mulai memakai masker, ini yang utama. Jadi, ada baiknya kamu mengetahui seberapa ampuh masker bisa melindungi diri dari Omicron.
Apakah masker efektif?
Sebagaimana yang dijelaskan oleh Centers for Disease Control (CDC), masker masih efektif mengurangi risiko tertular atau menyebarkan covid-19. Namun, masker juga tidak sempurna.
Artinya beberapa partikel virus masih bisa lolos. Kemungkinan beberapa partikel lolos mungkin bahkan lebih besar ketika datang ke varian Omicron.
.jpg)
(Ada alasan mengapa masker harus menutupi hidung hingga dagu, ini karena virus korona baru penyebab covid-19 pertama kali akan masuk dan menginfeksi rongga hidung. Pada sebagian kasus virus terhirup sampai ke paru-paru dan berkembang menjadi pneumonia (radang paru). Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
"Omicron menghasilkan lebih banyak virus, bahkan daripada Delta. Ini menunjukkan bahwa beberapa penelitian telah menemukan varian menginfeksi dan berkembang biak 70 kali lebih cepat daripada Delta. Jadi, kapasitas masker untuk memutus atau mengurangi transmisi bolak-balik juga berkurang," aku Dr Schaffner,
Tapi itu tidak berarti masker tidak berguna melawan Omicron. Intinya, kita tidak dapat mengandalkan hanya satu intervensi untuk melindungi diri.
Masker apa yang cocok?
Ketika berbicara tentang masking atau memakai masker, Dr Schaffner mengatakan penghalang apa pun lebih baik daripada tidak ada penghalang (daripada tidak memakai masker apa pun). Namun, agar masker paling efektif melindungi dari covid-19, masker harus memenuhi kriteria tertentu.
Menurut CDC, masker haruslah:
- Miliki dua atau lebih lapisan kain yang bisa dicuci dan bernapas
- Pas di sisi wajah sehingga tidak memiliki celah
- Memiliki kawat hidung untuk mencegah kebocoran udara dari atas
- Tidak boleh memiliki katup atau ventilasi pernapasan, yang memungkinkan partikel virus keluar
Jika kamu menginginkan perlindungan lebih, letakkan masker kain di atas masker sekali pakai agar pas dengan nyaman. Pun dapat memilih KN95, yang dirancang untuk 'memeluk' wajah. Ingat, yang terpenting, masker harus menutupi mulut dan hidung ya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)