Jakarta: Tuberkulosis yang juga dikenal dengan singkatan TBC merupakan penyakit menular yang menyebabkan masalah kesehatan terbesar kedua di dunia setelah HIV. Penyakit ini disebabkan oleh basil dari bakteri Mycobacterium tuberculosis.
Tuberkulosis sendiri dapat menyerang bagian tubuh manapun, tetapi yang tersering dan paling umum adalah infeksi tuberkulosis pada paru-paru.
Rokok secara langsung dan tidak langsung dapat menyebabkan tuberkulosis, yang melalui penurunan daya tahan tubuh, merusak fungsi paru. Jadi bagi perokok diwajibkan untuk segera mengubah gaya hidup dengan berhenti merokok.
Melansir dari laman WHO, TBC menyebar dari orang ke orang melalui udara. Ketika penderita TBC paru batuk, bersin atau meludah, mereka mendorong kuman TBC ke udara. Seseorang hanya perlu menghirup beberapa kuman ini untuk terinfeksi.
Berkisar seperempat dari populasi dunia memiliki infeksi TB, yang berarti orang telah terinfeksi oleh bakteri TB tetapi tidak (belum) sakit dengan penyakit tersebut dan tidak dapat menularkannya.
.jpg)
(Cara membedakan batuk biasa dengan batuk TBC, kuncinya adalah dengan mengamati jangka waktu batuk. Bila batuk yang kamu alami sudah lebih dari tiga minggu, sudah sepatutnya kamu mencurigai adanya kemungkinan TBC. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
Berikut ini beberapa kelompok orang yang memiliki risiko lebih tinggi tertular TB:
- Orang yang sistem kebebalan tubuhnya menurun. Contohnya, pengidap diabetes, orang yang menjalani - Rangkaian kemoterapi, atau pengidap HIV/AIDS
- Orang yang mengalami malanutrisi atau kekurangan gizi
- Pecandu narkoba
- Para perokok
- Para petugas medis yang sering berhubungan dengan pengidap TB
Untuk mencegah penularan tuberkulosis, masyarakat harus menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Konsumsi pula makanan yang bergizi karena jika daya tahan tubuh kurang, maka akan lebih mudah terpapar tuberkulosis dibandingkan dengan orang yang daya tahan tubuhnya baik.
Jangan lupa selalu menggunakan masker atau menutup mulut sewaktu batuk atau bersin agar dapat menghindari terjadinya penularan dan penderita tidak meludah di sembarang tempat.
Tapi, untuk kasus anak yang mengalami TB, tidak menularkan tuberkulosis karena belum dapat melakukan percikan melalui batuk atau bersin yang dapat disemburkan. Menurut dia, kasus tuberkulosis cukup bisa disembuhkan.
TBC adalah penyakit yang dapat diobati dan disembuhkan. Penyakit TB aktif yang rentan terhadap obat diobati dengan empat obat antimikroba standar selama enam bulan yang diberikan dengan informasi dan dukungan kepada pasien oleh petugas kesehatan atau sukarelawan terlatih.
Pada kondisi normal, terbagi dalam dua tahap, yaitu fase awal, pengobatan selama dua bulan dengan minum obat setiap hari. Sementara untuk fase lanjutan, pengobatan selama empat bulan, dengan minum obat selang satu hari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
Tuberkulosis sendiri dapat menyerang bagian tubuh manapun, tetapi yang tersering dan paling umum adalah infeksi tuberkulosis pada paru-paru.
Rokok secara langsung dan tidak langsung dapat menyebabkan tuberkulosis, yang melalui penurunan daya tahan tubuh, merusak fungsi paru. Jadi bagi perokok diwajibkan untuk segera mengubah gaya hidup dengan berhenti merokok.
Cara penularan TBC
Melansir dari laman WHO, TBC menyebar dari orang ke orang melalui udara. Ketika penderita TBC paru batuk, bersin atau meludah, mereka mendorong kuman TBC ke udara. Seseorang hanya perlu menghirup beberapa kuman ini untuk terinfeksi.
Berkisar seperempat dari populasi dunia memiliki infeksi TB, yang berarti orang telah terinfeksi oleh bakteri TB tetapi tidak (belum) sakit dengan penyakit tersebut dan tidak dapat menularkannya.
.jpg)
(Cara membedakan batuk biasa dengan batuk TBC, kuncinya adalah dengan mengamati jangka waktu batuk. Bila batuk yang kamu alami sudah lebih dari tiga minggu, sudah sepatutnya kamu mencurigai adanya kemungkinan TBC. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
Siapa yang berisiko?
Berikut ini beberapa kelompok orang yang memiliki risiko lebih tinggi tertular TB:
- Orang yang sistem kebebalan tubuhnya menurun. Contohnya, pengidap diabetes, orang yang menjalani - Rangkaian kemoterapi, atau pengidap HIV/AIDS
- Orang yang mengalami malanutrisi atau kekurangan gizi
- Pecandu narkoba
- Para perokok
- Para petugas medis yang sering berhubungan dengan pengidap TB
Yuk, cegah TB!
Untuk mencegah penularan tuberkulosis, masyarakat harus menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Konsumsi pula makanan yang bergizi karena jika daya tahan tubuh kurang, maka akan lebih mudah terpapar tuberkulosis dibandingkan dengan orang yang daya tahan tubuhnya baik.
Jangan lupa selalu menggunakan masker atau menutup mulut sewaktu batuk atau bersin agar dapat menghindari terjadinya penularan dan penderita tidak meludah di sembarang tempat.
Tapi, untuk kasus anak yang mengalami TB, tidak menularkan tuberkulosis karena belum dapat melakukan percikan melalui batuk atau bersin yang dapat disemburkan. Menurut dia, kasus tuberkulosis cukup bisa disembuhkan.
Pengobatan TBC
TBC adalah penyakit yang dapat diobati dan disembuhkan. Penyakit TB aktif yang rentan terhadap obat diobati dengan empat obat antimikroba standar selama enam bulan yang diberikan dengan informasi dan dukungan kepada pasien oleh petugas kesehatan atau sukarelawan terlatih.
Pada kondisi normal, terbagi dalam dua tahap, yaitu fase awal, pengobatan selama dua bulan dengan minum obat setiap hari. Sementara untuk fase lanjutan, pengobatan selama empat bulan, dengan minum obat selang satu hari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)