FITNESS & HEALTH
Waspada Computer Vision Syndrome, Gangguan Mata yang Timbul Selama WFH
Raka Lestari
Minggu 17 Oktober 2021 / 14:00
Jakarta: Pada masa pandemi covid-19, banyak orang yang mengalami keluhan pada mata. Alasannya, karena banyak orang yang bekerja dari rumah atau work from home (WFH). Sehingga jumlah screen time pun meningkat dan mengakibatkan timbulnya computer vision syndrome.
Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI) Dr. M. Sidik, SpM(K) mengatakan bekerja dengan komputer berlama-lama berpotensi mengakibatkan Computer Vision Syndrome, yakni kondisi di mana mata memerah, berair, gatal, kadang-kadang sampai sakit kepala.
“Ini akibat bekerja terlalu lama dengan komputer yaitu bekerja dengan jarak yang sama, terus-menerus, dan berjam-jam,” katanya dalam konferensi pers Hari Penglihatan Sedunia secara online, pada Selasa, 12 Oktober 2021.
Lebih lanjut Dr. Sidik menjelaskan pada dasarnya computer vision syndrome adalah gejala kelelahan pada mata. Ciri-cirinya mata merah, berair, gatal, lelah, sakit kepala. Hal tersebut disebabkan karena mata melihat layar komputer dengan jarak tertentu secara terus-menerus, bahkan sampai berjam-jam selama bekerja.

(Dr. Sidik menyarankan agar menggunakan komputer maksimal selama 2 jam kemudian istirahat 10 menit sampai 15 menit. Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)
Efeknya akan terjadi kekakuan pada otot mata, sehingga saat melihat ke arah jauh objek terlihat ganda atau buram. Namun, efek tersebut hanya sesaat dan akan menjadi bahaya jika terbiasa seperti itu. Untuk mencegahnya dr. Sidik menyarankan agar menggunakan komputer maksimal selama 2 jam kemudian istirahat 10 menit sampai 15 menit.
“Istirahat artinya berhenti dari melihat layar komputer maupun gawai, bukan berarti istirahat terus melihat gawai,” tegasnya. Istirahat yang dimaksud adalah melihat objek yang jauh atau dengan tutup mata, dr. Sidik biasa menyebutnya dengan ‘rule of twenty’.
Setelah 20 menit bekerja dengan komputer mata istirahat selama 20 detik dengan melihat objek pada jarak 20 feet atau 6 meter. “Itu akan mengurangi beban mata, istirahatkan mata sejenak kemudian bekerja kembali,” tutup dr. Sidik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(yyy)
Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI) Dr. M. Sidik, SpM(K) mengatakan bekerja dengan komputer berlama-lama berpotensi mengakibatkan Computer Vision Syndrome, yakni kondisi di mana mata memerah, berair, gatal, kadang-kadang sampai sakit kepala.
“Ini akibat bekerja terlalu lama dengan komputer yaitu bekerja dengan jarak yang sama, terus-menerus, dan berjam-jam,” katanya dalam konferensi pers Hari Penglihatan Sedunia secara online, pada Selasa, 12 Oktober 2021.
Lebih lanjut Dr. Sidik menjelaskan pada dasarnya computer vision syndrome adalah gejala kelelahan pada mata. Ciri-cirinya mata merah, berair, gatal, lelah, sakit kepala. Hal tersebut disebabkan karena mata melihat layar komputer dengan jarak tertentu secara terus-menerus, bahkan sampai berjam-jam selama bekerja.

(Dr. Sidik menyarankan agar menggunakan komputer maksimal selama 2 jam kemudian istirahat 10 menit sampai 15 menit. Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)
Efeknya akan terjadi kekakuan pada otot mata, sehingga saat melihat ke arah jauh objek terlihat ganda atau buram. Namun, efek tersebut hanya sesaat dan akan menjadi bahaya jika terbiasa seperti itu. Untuk mencegahnya dr. Sidik menyarankan agar menggunakan komputer maksimal selama 2 jam kemudian istirahat 10 menit sampai 15 menit.
“Istirahat artinya berhenti dari melihat layar komputer maupun gawai, bukan berarti istirahat terus melihat gawai,” tegasnya. Istirahat yang dimaksud adalah melihat objek yang jauh atau dengan tutup mata, dr. Sidik biasa menyebutnya dengan ‘rule of twenty’.
Setelah 20 menit bekerja dengan komputer mata istirahat selama 20 detik dengan melihat objek pada jarak 20 feet atau 6 meter. “Itu akan mengurangi beban mata, istirahatkan mata sejenak kemudian bekerja kembali,” tutup dr. Sidik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(yyy)