FITNESS & HEALTH

Bedakah Pekerja Keras dengan Workaholic?

Yatin Suleha
Kamis 02 April 2020 / 20:14

Jakarta: Kamu pasti pernah mendengar kata pekerja keras dan workaholic. Tapi apakah dua kata ini berbeda? Diambil dari JobStreet Indonesia, dua kata ini memang sedikit sulit ya untuk dibedakan. Tapi ternyata dua kata ini punya perbedaan dalam menyikapi beban kerja yang menjadi tanggung jawabnya.

"Umumnya, pekerja keras bisa merealisasikan work-life balance. Mereka tahu kapan harus bekerja dan kapan harus istirahat. Oleh karenanya, pekerja keras menggunakan waktu liburannya untuk bersantai. Berbeda dengan workaholic yang saat liburan, masih berkutat dengan pekerjaannya," tulis dalam rilisnya.

Saat bekerja, pekerja keras akan fokus dan sering tidak mau diganggu agar pekerjaannya cepat selesai. Kalau workaholic, mereka akan serius, namun sering kali tidak sadar terbawa oleh suasana kantor atau rekan kerja yang suka ngobrol dan membuat kerjaannya jadi terhambat.

Orang yang merupakan pekerja keras akan berusaha memperbaiki diri jika target belum sesuai. Mereka akan terus belajar untuk mencapai targetnya. Namun jika dilihat dari workaholic, mereka ambisius terhadap pekerjaannya yang akan menyebabkan stres jika target tidak tercapai.

Yang terakhir, jika dilihat dari waktu, waktu pengerjaan pekerja keras lebih efektif. Oleh karenanya, kualitas yang dihasilkan lebih baik. Eits, tapi bukan berarti kualitas dari workaholic tidak bagus. Ingat, kualitas kerja workaholic tentu tidak kalah dengan si pekerja keras walaupun tidak efektif.

Jadi, sudah bisa menyimpulkan kalau lembur terus dan yang saat weekend masih berkutat dengan pekerjaan termasuk pekerja keras atau workaholic belum?



Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH