FITNESS & HEALTH
6 Gejala Baru yang Menunjukkan Terinfeksi Omicron BA.2
Mia Vale
Rabu 23 Februari 2022 / 14:05
Jakarta: Sekarang ini adalah fakta yang diketahui bahwa Omicron BA.2 menyebar lebih cepat daripada subvarian BA.1 yang diidentifikasi sebelumnya. Dan baru-baru ini beberapa penelitian menyebutkan bahwa 'Omicron siluman' ini dapat menyebabkan infeksi parah seperti Delta.
Meskipun ancaman yang dimiliki oleh subvarian yang baru diidentifikasi belum diketahui, para peneliti terus memelajarinya untuk memahami gejalanya, tingkat keparahannya, dan faktor kritis lainnya. Inilah semua perlu kamu ketahui.
Apa gejala paling umum dari Omicron BA.2? Studi di Inggris mengungkapkan, di mana 'siluman' Omicron sudah menyebar dengan kecepatan tinggi, bahwa orang yang terinfeksi sub-varian menunjukkan gejala yang berhubungan dengan usus.
Umumnya, varian Omicron menyebabkan gejala seperti flu biasa yang hilang dalam beberapa hari, tetapi dengan 'Omicron siluman', orang telah melaporkan mengembangkan tanda-tanda yang berhubungan dengan usus.
Sebuah tabloid yang berbasis di Inggris mengutip seorang profesor utama Studi Gejala Covid ZOE, menyarankan mengalami gejala usus dalam kasus Omicron BA.2 yang katanya mungkin karena virus memengaruhi usus, bukan hidung.
Jadi, sebagian besar kasus covid-19 varian Omicron 'siluman' menyebabkan masalah perut, bukan masalah pernapasan.
.jpg)
(Dua tanda awal varian Omicron siluman adalah pusing dan kelelahan. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
Sebagaimana dilansir dari Times of India, tidak hanya dalam kasus Omicron BA.2 tetapi dalam kasus varian lain, orang mengalami masalah terkait usus. Satu-satunya perbedaan adalah dengan sub-varian baru ini, masalahnya lebih dominan. Enam gejala umum omicron terkait usus meliputi:
1. Mual
2. Diare
3. Muntah
4. Sakit perut
5. Mag
6. Kembung
Menurut peneliti yang terkait dengan studi ZOE COVID-19, terbukti bahwa virus masuk ke mulut atau hidung dan mulai berkembang biak di sistem pernapasan atau paru-paru.
Dalam beberapa kasus, itu ditransfer ke usus dan dapat menyebabkan covid-19 yang berkepanjangan. Virus tidak dapat dilacak dalam tes swab, sehingga meningkatkan risiko komplikasi.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa Omicron memengaruhi saluran pernapasan bagian atas (bukan paru-paru pada varian sebelumnya), sehingga gejala virus korona varian ini berbeda dari yang sebelumnya.
BA.2 juga tidak menyebabkan gejala kehilangan penciuman atau rasa dan sesak napas. Dua tanda awal varian Omicron siluman adalah pusing dan kelelahan. Selain tanda-tanda ini, gejala lain termasuk:
- Demam
- Kelelahan ekstrem
- Batuk
- Sakit tenggorokan
- Sakit kepala
- Kelelahan otot
- Detak jantung meningkat
Meskipun BA.2 karakteristik virologinya berbeda dari strain induknya. Menurut peneliti, varian BA.2 memiliki berkisar 20 mutasi yang berbeda dari strain aslinya. Ini membuatnya sulit untuk menentukan bagaimana virus akan bereaksi dan bagaimana hal itu dapat memengaruhi orang.
Untuk saat ini, yang bisa kita lakukan hanyalah melakukan vaksinasi dan mengikuti semua prokes seperti memakai masker, menjaga kebersihan tangan, dan menghindari tempat keramaian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Meskipun ancaman yang dimiliki oleh subvarian yang baru diidentifikasi belum diketahui, para peneliti terus memelajarinya untuk memahami gejalanya, tingkat keparahannya, dan faktor kritis lainnya. Inilah semua perlu kamu ketahui.
Apa gejala paling umum dari Omicron BA.2? Studi di Inggris mengungkapkan, di mana 'siluman' Omicron sudah menyebar dengan kecepatan tinggi, bahwa orang yang terinfeksi sub-varian menunjukkan gejala yang berhubungan dengan usus.
Gejala umum Omicron BA.2
Umumnya, varian Omicron menyebabkan gejala seperti flu biasa yang hilang dalam beberapa hari, tetapi dengan 'Omicron siluman', orang telah melaporkan mengembangkan tanda-tanda yang berhubungan dengan usus.
Sebuah tabloid yang berbasis di Inggris mengutip seorang profesor utama Studi Gejala Covid ZOE, menyarankan mengalami gejala usus dalam kasus Omicron BA.2 yang katanya mungkin karena virus memengaruhi usus, bukan hidung.
Jadi, sebagian besar kasus covid-19 varian Omicron 'siluman' menyebabkan masalah perut, bukan masalah pernapasan.
(Dua tanda awal varian Omicron siluman adalah pusing dan kelelahan. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
Gejala umum terkait usus
Sebagaimana dilansir dari Times of India, tidak hanya dalam kasus Omicron BA.2 tetapi dalam kasus varian lain, orang mengalami masalah terkait usus. Satu-satunya perbedaan adalah dengan sub-varian baru ini, masalahnya lebih dominan. Enam gejala umum omicron terkait usus meliputi:
1. Mual
2. Diare
3. Muntah
4. Sakit perut
5. Mag
6. Kembung
Bagaimana BA.2 menginfeksi usus
Menurut peneliti yang terkait dengan studi ZOE COVID-19, terbukti bahwa virus masuk ke mulut atau hidung dan mulai berkembang biak di sistem pernapasan atau paru-paru.
Dalam beberapa kasus, itu ditransfer ke usus dan dapat menyebabkan covid-19 yang berkepanjangan. Virus tidak dapat dilacak dalam tes swab, sehingga meningkatkan risiko komplikasi.
Gejala umum lainnya dari BA.2
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa Omicron memengaruhi saluran pernapasan bagian atas (bukan paru-paru pada varian sebelumnya), sehingga gejala virus korona varian ini berbeda dari yang sebelumnya.
BA.2 juga tidak menyebabkan gejala kehilangan penciuman atau rasa dan sesak napas. Dua tanda awal varian Omicron siluman adalah pusing dan kelelahan. Selain tanda-tanda ini, gejala lain termasuk:
- Demam
- Kelelahan ekstrem
- Batuk
- Sakit tenggorokan
- Sakit kepala
- Kelelahan otot
- Detak jantung meningkat
Seberapa menularkah BA.2?
Meskipun BA.2 karakteristik virologinya berbeda dari strain induknya. Menurut peneliti, varian BA.2 memiliki berkisar 20 mutasi yang berbeda dari strain aslinya. Ini membuatnya sulit untuk menentukan bagaimana virus akan bereaksi dan bagaimana hal itu dapat memengaruhi orang.
Untuk saat ini, yang bisa kita lakukan hanyalah melakukan vaksinasi dan mengikuti semua prokes seperti memakai masker, menjaga kebersihan tangan, dan menghindari tempat keramaian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)
Copyright © 2025, Medcom.id, All Rights Reserved. 0.0101 [51]
