FITNESS & HEALTH
Begini Cara Kulit Sensitif Mendapatkan Vitamin D
Aulia Putriningtias
Senin 09 September 2024 / 08:06
Jakarta: Sensitivitas terhadap sinar matahari dapat memicu reaksi alergi akibat terlalu terpapar. Namun, kebutuhan vitamin D tetap harus dijaga dan didapatkan. Bagaimana caranya untuk memenuhi vitamin D jika sensitif terhadap sinar matahari, ya?
Sensitivitas terhadap sinar matahari atau fotosensitifitas adalah reaksi alergi yang dipicu oleh sistem kekebalan tubuh saat terpapar sinar matahari. Sensitivitas ini dapat menyebabkan reaksi-reaksi alergi yang menyakitkan kulit.
Gejalanya sendiri termasuk terbakar sinar matahari, gatal, ruam, melepuh, atau, dalam kasus yang parah, anafilaksis. Hal ini biasanya terjadi di area yang terkena sinar matahari. Nah, tentunya kamu tidak ingin hal ini terjadi walaupun kamu membutuhkan pemenuhan vitamin D.
Menurut Institut Kesehatan Nasional AS (NIH), kadar vitamin D sebaiknya sebagai berikut:
- Bayi usia 0-12 bulan harus mendapat 10 mcg Vitamin D
- Anak-anak dari usia satu tahun hingga orang dewasa berusia 70 tahun harus mendapatkan 15 mcg Vitamin D
- Orang dewasa berusia lebih dari 71 tahun, sebaiknya mendapat 20 mcg vitamin D

(Menurut dr. Grace Waworuntu, MKed(DV), Sp.D.V.E, FINSDV dari Siloam Hospitals, waktu berjemur yang baik adalah pada jam 10 hingga jam 12 siang. Sinar UVB paling tinggi didapatkan pada kurun waktu tersebut. Pada kurun waktu tersebut, kebutuhan kulit untuk memproduksi vitamin D lebih cepat tercapai. Namun demikian, risiko kerusakan kulit akibat sinar UVB juga menjadi tinggi. Apabila kamu memilih berjemur pada siang hari, sebaiknya batasi durasi berjemur selama 10 menit saja. Foto: Ilustrasi/Dok. Freepik.com)
Pemenuhan vitamin D begitu penting untuk kesehatan. Meningkatkan kekebalan tubuh dan penguatan tulang menjadi manfaat yang besar dalam pemenuhan vitamin D. Jadi, sangat disayangkan jika kamu tidak memanfaatkan hal ini begitu baik.
Tenang! Kamu tetap bisa kok mendapatkan vitamin D meskipun tak selalu melalui sinar matahari. Dilansir dari Healthshots, begini cara pemenuhan vitamin D bagi yang sensitif akan sinar matahari:
Suplemen vitamin D tersedia dalam dua bentuk: D2 (ergokalsiferol) dan D3 (kolekalsiferol). Mengonsumsinya dengan makanan atau camilan yang mengandung sedikit lemak membantu penyerapan.
Konsultasikan dengan dokter jika kadar vitamin D kamu rendah, dan pertimbangkan untuk mengonsumsi suplemen vitamin D. Dosis harus ditentukan berdasarkan kadar vitamin D kamu.
Sertakan makanan kaya vitamin D dalam diet kamu. Ini termasuk ikan berlemak (salmon, sarden), minyak ikan cod, ikan todak, kuning telur, dan produk susu yang kaya vitamin D.
Lampu UV dapat meniru radiasi sinar matahari dan digunakan untuk memperoleh vitamin D. Konsultasikan dengan dokter kulit sebelum menggunakannya, karena paparan berlebihan dapat berbahaya.
Selalu gunakan tabir surya berspektrum luas dengan SPF minimal 50 untuk melindungi dari sinar matahari. Oleskan tabir surya setengah jam sebelum paparan sinar matahari dan aplikasikan kembali setiap dua jam karena efektivitasnya hanya bertahan 3-4 jam.
Pilih waktu paparan sinar matahari ketika sinar UV kurang intens. Pagi atau sore hari mungkin merupakan waktu terbaik. Mulailah dengan paparan sinar matahari dalam waktu singkat, secara bertahap tingkatkan durasinya seiring waktu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Sensitivitas terhadap sinar matahari atau fotosensitifitas adalah reaksi alergi yang dipicu oleh sistem kekebalan tubuh saat terpapar sinar matahari. Sensitivitas ini dapat menyebabkan reaksi-reaksi alergi yang menyakitkan kulit.
Gejalanya sendiri termasuk terbakar sinar matahari, gatal, ruam, melepuh, atau, dalam kasus yang parah, anafilaksis. Hal ini biasanya terjadi di area yang terkena sinar matahari. Nah, tentunya kamu tidak ingin hal ini terjadi walaupun kamu membutuhkan pemenuhan vitamin D.
Menurut Institut Kesehatan Nasional AS (NIH), kadar vitamin D sebaiknya sebagai berikut:
- Bayi usia 0-12 bulan harus mendapat 10 mcg Vitamin D
- Anak-anak dari usia satu tahun hingga orang dewasa berusia 70 tahun harus mendapatkan 15 mcg Vitamin D
- Orang dewasa berusia lebih dari 71 tahun, sebaiknya mendapat 20 mcg vitamin D

(Menurut dr. Grace Waworuntu, MKed(DV), Sp.D.V.E, FINSDV dari Siloam Hospitals, waktu berjemur yang baik adalah pada jam 10 hingga jam 12 siang. Sinar UVB paling tinggi didapatkan pada kurun waktu tersebut. Pada kurun waktu tersebut, kebutuhan kulit untuk memproduksi vitamin D lebih cepat tercapai. Namun demikian, risiko kerusakan kulit akibat sinar UVB juga menjadi tinggi. Apabila kamu memilih berjemur pada siang hari, sebaiknya batasi durasi berjemur selama 10 menit saja. Foto: Ilustrasi/Dok. Freepik.com)
Pemenuhan vitamin D begitu penting untuk kesehatan. Meningkatkan kekebalan tubuh dan penguatan tulang menjadi manfaat yang besar dalam pemenuhan vitamin D. Jadi, sangat disayangkan jika kamu tidak memanfaatkan hal ini begitu baik.
Tenang! Kamu tetap bisa kok mendapatkan vitamin D meskipun tak selalu melalui sinar matahari. Dilansir dari Healthshots, begini cara pemenuhan vitamin D bagi yang sensitif akan sinar matahari:
1. Suplemen vitamin D
Suplemen vitamin D tersedia dalam dua bentuk: D2 (ergokalsiferol) dan D3 (kolekalsiferol). Mengonsumsinya dengan makanan atau camilan yang mengandung sedikit lemak membantu penyerapan.
Konsultasikan dengan dokter jika kadar vitamin D kamu rendah, dan pertimbangkan untuk mengonsumsi suplemen vitamin D. Dosis harus ditentukan berdasarkan kadar vitamin D kamu.
2. Sumber makanan
Sertakan makanan kaya vitamin D dalam diet kamu. Ini termasuk ikan berlemak (salmon, sarden), minyak ikan cod, ikan todak, kuning telur, dan produk susu yang kaya vitamin D.
3. Gunakan lampu UV secukupnya
Lampu UV dapat meniru radiasi sinar matahari dan digunakan untuk memperoleh vitamin D. Konsultasikan dengan dokter kulit sebelum menggunakannya, karena paparan berlebihan dapat berbahaya.
4. Gunakan tabir surya ketika berada di bawah sinar matahari
Selalu gunakan tabir surya berspektrum luas dengan SPF minimal 50 untuk melindungi dari sinar matahari. Oleskan tabir surya setengah jam sebelum paparan sinar matahari dan aplikasikan kembali setiap dua jam karena efektivitasnya hanya bertahan 3-4 jam.
5. Batasi paparan sinar matahari
Pilih waktu paparan sinar matahari ketika sinar UV kurang intens. Pagi atau sore hari mungkin merupakan waktu terbaik. Mulailah dengan paparan sinar matahari dalam waktu singkat, secara bertahap tingkatkan durasinya seiring waktu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)