FITNESS & HEALTH
Harus Cukup! Ada 5 Efek Bahaya dari Kurang Tidur
Mia Vale
Minggu 16 Juli 2023 / 11:00
Jakarta: Ternyata, lebih dari sepertiga orang Amerika tidak cukup tidur, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit. Padahal untuk kesehatan yang optimal, orang dewasa membutuhkan setidaknya tujuh jam tidur setiap malam. Tetapi tergantung pada usia kamu, di mana mungkin membutuhkan lebih banyak waktu tidur.
Kurang tidur bukan hanya menyebabkan kantuk saat melakukan aktivitas, tapi juga bisa menimbulkan risiko kesehatan yang serius. Dalam jangka pendek, mengutip dari Insider, tetap terjaga selama 17 hingga 19 jam berturut-turut dapat merusak waktu reaksi kamu sebanyak kadar alkohol dalam darah 0,05 persen, di mana dianggap mabuk secara legal.
Sedangkan untuk jangka panjang, kurang tidur secara konsisten juga dapat meningkatkan kemungkinan kamu terkena sesuatu yang serius berkaitan dengan kesehatan. Berikut beberapa dampak negatif yang bisa timbul jika tidak cukup tidur.
Kurang tidur dapat memengaruhi suasana hati dan meningkatkan tingkat stres seseorang. Faktanya, orang dengan insomnia 17 kali lebih mungkin mengalami kecemasan klinis daripada orang yang tidak kurang tidur. Orang yang tidak depresi yang menderita insomnia mungkin dua kali lebih mungkin mengalami depresi dari orang yang tidur nyenyak.
Hal ini bisa disebabkan oleh dampak kurang tidur terhadap kemampuan otak untuk mengatur emosi, yang dapat menyebabkan gangguan suasana hati dan pemikiran negatif.

(Ketika kamu kurang tidur, proses penyimpanan memori ke dalam ingatan jangka pendek menjadi terganggu. Akibatnya, daya ingat menurun dan membuat kamu mudah lupa. Foto: Ilustrasi/Dok. Freepik.com)
Para peneliti telah menemukan bahwa kurang tidur selama lima jam dalam periode 24 jam dapat memutus hubungan antara neuron di hippocampus, area otak yang berhubungan dengan memori. Dalam satu penelitian kecil yang diterbitkan dalam jurnal Neuroscience pada tahun 2005, menemukan bahwa cerebellum, area otak yang mengontrol akurasi, lebih aktif pada orang yang cukup tidur pada waktu malam.
Ini menunjukkan bahwa saat tidur, memori dialihkan ke area penyimpanan yang lebih efisien di otak. Kurang tidur juga dapat merusak kemampuan otak yang dikaitkan dengan hilangnya ingatan dan penyakit Alzheimer.
"Tidak cukup tidur di malam hari akan membuat kamu lebih sulit untuk belajar atau mengingat sesuatu nanti," kata Raman Malhotra, MD, seorang dokter obat tidur dan profesor neurologi di Washington University School of Medicine.
Tidak tidur tujuh hingga delapan jam setiap malam dapat mengaktifkan sistem endocannabinoid (eCB) tubuh, yang meningkatkan nafsu makan akan makanan yang menyenangkan tetapi tidak sehat, seperti permen dan keripik.
Dalam satu penelitian kecil, yang diterbitkan dalam jurnal Sleep pada tahun 2016, para peneliti menemukan bahwa orang yang kurang tidur selama empat malam memiliki tingkat eCB yang lebih tinggi di sore hari daripada mereka yang tidur nyenyak.
Penelitian juga menemukan bahwa kurang tidur meningkatkan pelepasan ghrelin, hormon yang merangsang nafsu makan, dan menurunkan pelepasan leptin, hormon yang membuat kamu merasa kenyang.
Sebuah studi, yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition pada tahun 2009, menemukan bahwa jam tidur yang lebih sedikit selama dua malam berturut-turut mengakibatkan penurunan aktivitas fisik siang hari secara signifikan.
Tidur kurang dari tujuh jam setiap malam dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, serangan jantung, atau stroke terlepas dari usia, berat badan, dan apakah kamu merokok atau berolahraga, menurut National Sleep Foundation.
Tekanan darah tinggi atau hipertensi merupakan salah satu faktor risiko utama penyakit jantung. Saat tidur nyenyak, tekanan darah akan turun berkisar 10-20 persen, yang dikenal sebagai pencelupan nokturnal.
Tetapi jika tidak mendapatkan tidur yang dibutuhkan, tekanan darah tidak akan turun di malam hari. Dan penelitian telah menemukan bahwa peningkatan kecil pada tingkat tekanan darah malam hari dapat menyebabkan peningkatan risiko penyakit jantung.
Mengemudi saat mengantuk mirip dengan mengemudi di bawah pengaruh alkohol atau obat-obatan. Ini memperlambat waktu reaksi dan kesadaran kamu akan bahaya, dan mengurangi kemampuan untuk memperhatikan apa yang dilakukan.
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Sleep pada tahun 2018, pengemudi yang tidur kurang dari 4 jam dalam periode 24 jam sebelumnya 15,1 kali lebih mungkin bertanggung jawab atas kecelakaan mobil daripada pengemudi yang tidur 7 hingga 9 jam selama periode yang sama.
Banyak kecelakaan terkait pekerjaan juga disebabkan oleh kurang tidur. Pekerja yang kurang tidur 70 persen lebih mungkin mengalami kecelakaan kerja dan dua kali lebih mungkin meninggal akibat kecelakaan tersebut daripada pekerja yang cukup istirahat.
Nah, bila kamu merasa kurang tidur, konsultasikan dengan dokter atau spesialis tidur yang dapat mendiskusikan pilihan pengobatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Kurang tidur bukan hanya menyebabkan kantuk saat melakukan aktivitas, tapi juga bisa menimbulkan risiko kesehatan yang serius. Dalam jangka pendek, mengutip dari Insider, tetap terjaga selama 17 hingga 19 jam berturut-turut dapat merusak waktu reaksi kamu sebanyak kadar alkohol dalam darah 0,05 persen, di mana dianggap mabuk secara legal.
Sedangkan untuk jangka panjang, kurang tidur secara konsisten juga dapat meningkatkan kemungkinan kamu terkena sesuatu yang serius berkaitan dengan kesehatan. Berikut beberapa dampak negatif yang bisa timbul jika tidak cukup tidur.
1. Merusak kesehatan mental
Kurang tidur dapat memengaruhi suasana hati dan meningkatkan tingkat stres seseorang. Faktanya, orang dengan insomnia 17 kali lebih mungkin mengalami kecemasan klinis daripada orang yang tidak kurang tidur. Orang yang tidak depresi yang menderita insomnia mungkin dua kali lebih mungkin mengalami depresi dari orang yang tidur nyenyak.
Hal ini bisa disebabkan oleh dampak kurang tidur terhadap kemampuan otak untuk mengatur emosi, yang dapat menyebabkan gangguan suasana hati dan pemikiran negatif.

(Ketika kamu kurang tidur, proses penyimpanan memori ke dalam ingatan jangka pendek menjadi terganggu. Akibatnya, daya ingat menurun dan membuat kamu mudah lupa. Foto: Ilustrasi/Dok. Freepik.com)
2. Mengurangi daya ingat
Para peneliti telah menemukan bahwa kurang tidur selama lima jam dalam periode 24 jam dapat memutus hubungan antara neuron di hippocampus, area otak yang berhubungan dengan memori. Dalam satu penelitian kecil yang diterbitkan dalam jurnal Neuroscience pada tahun 2005, menemukan bahwa cerebellum, area otak yang mengontrol akurasi, lebih aktif pada orang yang cukup tidur pada waktu malam.
Ini menunjukkan bahwa saat tidur, memori dialihkan ke area penyimpanan yang lebih efisien di otak. Kurang tidur juga dapat merusak kemampuan otak yang dikaitkan dengan hilangnya ingatan dan penyakit Alzheimer.
"Tidak cukup tidur di malam hari akan membuat kamu lebih sulit untuk belajar atau mengingat sesuatu nanti," kata Raman Malhotra, MD, seorang dokter obat tidur dan profesor neurologi di Washington University School of Medicine.
3. Sulit menurunkan berat badan
Tidak tidur tujuh hingga delapan jam setiap malam dapat mengaktifkan sistem endocannabinoid (eCB) tubuh, yang meningkatkan nafsu makan akan makanan yang menyenangkan tetapi tidak sehat, seperti permen dan keripik.
Dalam satu penelitian kecil, yang diterbitkan dalam jurnal Sleep pada tahun 2016, para peneliti menemukan bahwa orang yang kurang tidur selama empat malam memiliki tingkat eCB yang lebih tinggi di sore hari daripada mereka yang tidur nyenyak.
Penelitian juga menemukan bahwa kurang tidur meningkatkan pelepasan ghrelin, hormon yang merangsang nafsu makan, dan menurunkan pelepasan leptin, hormon yang membuat kamu merasa kenyang.
Sebuah studi, yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition pada tahun 2009, menemukan bahwa jam tidur yang lebih sedikit selama dua malam berturut-turut mengakibatkan penurunan aktivitas fisik siang hari secara signifikan.
4. Peningkatan risiko penyakit jantung
Tidur kurang dari tujuh jam setiap malam dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, serangan jantung, atau stroke terlepas dari usia, berat badan, dan apakah kamu merokok atau berolahraga, menurut National Sleep Foundation.
Tekanan darah tinggi atau hipertensi merupakan salah satu faktor risiko utama penyakit jantung. Saat tidur nyenyak, tekanan darah akan turun berkisar 10-20 persen, yang dikenal sebagai pencelupan nokturnal.
Tetapi jika tidak mendapatkan tidur yang dibutuhkan, tekanan darah tidak akan turun di malam hari. Dan penelitian telah menemukan bahwa peningkatan kecil pada tingkat tekanan darah malam hari dapat menyebabkan peningkatan risiko penyakit jantung.
5. Menyebabkan kecelakaan berbahaya
Mengemudi saat mengantuk mirip dengan mengemudi di bawah pengaruh alkohol atau obat-obatan. Ini memperlambat waktu reaksi dan kesadaran kamu akan bahaya, dan mengurangi kemampuan untuk memperhatikan apa yang dilakukan.
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Sleep pada tahun 2018, pengemudi yang tidur kurang dari 4 jam dalam periode 24 jam sebelumnya 15,1 kali lebih mungkin bertanggung jawab atas kecelakaan mobil daripada pengemudi yang tidur 7 hingga 9 jam selama periode yang sama.
Banyak kecelakaan terkait pekerjaan juga disebabkan oleh kurang tidur. Pekerja yang kurang tidur 70 persen lebih mungkin mengalami kecelakaan kerja dan dua kali lebih mungkin meninggal akibat kecelakaan tersebut daripada pekerja yang cukup istirahat.
Nah, bila kamu merasa kurang tidur, konsultasikan dengan dokter atau spesialis tidur yang dapat mendiskusikan pilihan pengobatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)