FITNESS & HEALTH

Ahli: Makanan Cepat Saji Tingkatkan Risiko Kanker Anak

Aulia Putriningtias
Kamis 05 September 2024 / 19:05
Jakarta: Makanan cepat saji memang dikenal sebagai pemicu segala penyakit. Namun, makanan jenis ini tak sedikit sulit dihindari oleh orang-orang, termasuk anak-anak

Padahal, menurut Prof. Dr. dr. Pustika Amalia Wahidiyat Sp.A, Subs. H.O. dari Rumah Sakit Pondok Indah, makanan cepat saji dapat meningkatkan risiko kanker pada anak-anak. Hal ini dikarenakan makanan cepat saji banyak mengandung karsinogenik.

"Fast food sendiri itu adalah makanan yang diproses sehingga WHO juga sudah mengatakan bahwa makanan-makanan yang diproses itu cenderung sekali menjadi karsinogenik. Artinya bisa menyebabkan kanker," jelasnya dalam temu media secara daring, Selasa, 3 September 2024.

Makanan instan dan cepat saji biasanya memiliki kandungan kalori yang tinggi, lemak yang tidak sehat serta gula yang tinggi. Ini juga menyebabkan anak menderita berbagai macam penyakit metabolik seperti obesitas yang banyak terjadi belakangan ini.

Nutrisi esensial seperti serat vitamin dan mineral pada makanan jenis ini juga jumlahnya sangat sedikit. Hal ini berujung tidak memberikannya manfaat kesehatan bagi tubuh untuk bisa menangkal risiko kanker.


(Prof. Dr. dr. Pustika Amalia Wahidiyat Sp.A, Subs. H.O. dari Rumah Sakit Pondok Indah. Foto: Dok. Tangkapan layar webinar temu media/Aulia Putriningtias)

"Padahal itu kita butuhkan untuk menjaga sistem imun kita supaya balance, mengurangi risiko kanker. Dengan serat, mineral itu adalah suatu antioksidan yang dibutuhkan untuk memproteksi atau melawan kanker," tambahnya.

Prof. Pustika mengatakan bahwa sebagian besar memang kanker pada anak diturunkan melalui genetik. Namun, hal ini tambah diperparah dikarenakan konsumsi makanan cepat saji.

Prof. Pustika sendiri menyarankan untuk perlahan-lahan mulai mengurangi konsumsi makanan cepat saji dan juga instan, demi kesehatan tubuh jangka panjang. Terutama, bagi para orang tua yang memiliki riwayat kanker di keluarga, untuk selalu berhati-hati dalam menjaga pola hidup. 

Selain dari genetik, kanker pada anak juga dapat diturunkan dari zat kimia dan infeksi virus. Menurut Prof. Pustika, infeksi virus dapat mengubah gen dan menyebabkan kanker.

"Jadi secara tidak langsung hidup yang tidak sehat bisa membuat kanker, dan yang mesti diingat infeksi virus juga bisa mengubah gen, untuk sebagian kanker itu penyebabnya infeksi virus," pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH