FITNESS & HEALTH

Sejumlah Efek Samping Mengonsumsi Pil KB

Kumara Anggita
Jumat 19 Maret 2021 / 07:23
Jakarta: Pil KB merupakan alat yang dapat digunakan untuk menghambat kehamilan. Selain itu, beberapa orang juga menggunakannya untuk mengatasi masalah kram dan nyeri menstruasi, mengatur siklus menstruasi, dan masih banyak lagi.

Namun, perlu kamu tahu juga bahwa penggunaan pil KB juga memberikan beberapa efek samping. Mengutip dari Healthline, sebagian besar bersifat ringan dan dapat hilang setelah dua atau tiga bulan pertama mengonsumsi pil.

Berikut sejumlah efek samping pil KB:

- Jerawat.

- Perdarahan atau bercak antar periode.

- Kembung.

- Tekanan darah di atas kisaran biasanya.

- Depresi.

- Kelelahan.

- Merasa pusing.

- Retensi cairan.

- Sakit kepala.

- Nafsu makan meningkat.

- Insomnia.

- Melasma (bercak hitam di wajah).

- Perubahan suasana hati.

- Mual.

- Nyeri di payudara.

- Muntah.

- Penambahan berat badan.


Jika kamu mengalami kesulitan menyesuaikan diri dengan pil atau kamu memiliki efek samping yang berlangsung selama lebih dari tiga bulan, bicarakan dengan doktermu. Mereka mungkin menyarankan untuk beralih ke pil atau metode pengendalian kelahiran yang berbeda.

Jika kamu memutuskan untuk berhenti minum pil, pastikan untuk menggunakan metode kontrasepsi cadangan, seperti kondom, untuk menghindari kehamilan yang tidak diinginkan.
 

Apakah ada risiko kesehatan yang terkait dengan pil KB?


Hampir semua bentuk kontrasepsi yang melibatkan estrogen dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan tertentu. Namun menurut Planned Parenthood, risiko ini tidak umum. Potensi efek samping pil KB yang lebih serius meliputi pembekuan darah, penyakit kandung empedu, serangan jantung, tekanan darah tinggi, kanker hati, dan stroke.

Jika kamu merokok atau berusia di atas 35 tahun, risiko efek samping yang lebih serius ini meningkat. Dan terakhir, jika kamu khawatir tentang efek samping ini, kontrasepsi nonhormonal mungkin merupakan pilihan yang lebih baik untukmu.
(FIR)

MOST SEARCH