FITNESS & HEALTH

Program 100 Hari Pendampingan Gizi demi Kejar Target WHO Menekan Stunting

A. Firdaus
Jumat 26 Januari 2024 / 13:10
Jakarta: Mengacu pada hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 menunjukkan bahwa prevalensi stunting di Indonesia telah mengalami penurunan dari 24,4% menjadi 21,6%. Meskipun begitu, angka tersebut masih tergolong tinggi dari ketentuan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang mengharuskan angka stunting di bawah 20%.

Prof. Ali Khomsan, Guru Besar Pangan dan Gizi IPB menyampaikan, gizi menjadi salah satu komponen penting bagi tumbuh kembang anak, terutama pada masa 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Di Indonesia, permasalahan gizi yang terjadi akibat tidak seimbangnya asupan energi dan zat gizi lainnya dapat menyebabkan masalah gizi di antaranya kurus (gizi kurang), gemuk (gizi lebih), dan stunting (gizi kurang kronis).

"Pencegahan masalah gizi harus dilakukan sedini mungkin. Salah satunya dengan adanya kolaborasi yang kuat dari berbagai pihak baik pemerintah, masyarakat, akademisi dan swasta/industri yang dapat mempercepat pencapaian target penurunan stunting di Indonesia menjadi 14% pada tahun 2024," ungkap Prof. Ali saat Diskusi Multisektoral: Implementasi Model Pentahelix dalam Upaya Penurunan Angka Stunting, yang bertujuan membahas mengenai pentingnya memenuhi gizi seimbang, upaya pencegahan stunting, sekaligus program: 100 Hari Pendampingan Gizi.

Memperingati Hari Gizi Nasional PT Nestlé Indonesia berupaya secara berkelanjutan berpartisipasi dalam membantu pemerintah untuk terus mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya asupan gizi yang berkualitas dalam upaya pencegahan dan penanganan stunting. Dalam upaya ini PT Nestlé Indonesia berkolaborasi dengan multisektor di sepuluh fokus area di 12 provinsi prioritas penurunan stunting pemerintah Indonesia.

Melalui program Nestlé Dukung Anak Lebih Sehat, atau yang secara global dikenal sebagai Nestlé for Healthier Kids, Nestlé berupaya memberikan kontribusi secara berkelanjutan di bidang gizi dan kesehatan untuk mendukung peningkatan status gizi anak dan keluarga Indonesia.

Sufintri Rahayu, Direktur Corporate Affairs PT Nestlé Indonesia menyampaikan, sejalan dengan ambisi Nestlé untuk membantu 50 juta anak menjalani hidup yang lebih sehat pada 2030, sejak tahun lalu, pihaknya  bermitra dengan TP PKK meluncurkan Gerakan Keluarga Indonesia Bebas Stunting (KIBAS STUNTING).

"Kami percaya akan pentingnya kolaborasi multi-sektor dalam mencegah dan menanggulangi stunting, dimulai dari pihak pemerintah, akademisi, industri, masyarakat, dan media. Setiap sektor memiliki keahlian masing-masing, dan bersama-sama kita dapat bergerak lebih cepat," terang Sufintri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH