FITNESS & HEALTH

Apakah Polusi Udara Menyebabkan Hipertensi? Ini Penjelasan Dokter

Medcom
Kamis 24 Agustus 2023 / 11:10
Jakarta: Polusi udara di Indonesia, khususnya di Jakarta masih menjadi permasalahan yang selalu dibahas. Polusi udara dapat menyebabkan sejumlah permasalahan penyakit, salah satunya secara tidak langsung memengaruhi hipertensi.

Memang tidak secara langsung, tetapi juga memengaruhi hadirnya hipertensi. Penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko utama terjadinya penyakit jantung, stroke, hingga gagal ginjal. Hal ini yang menjadikan hipertensi sebagai penyebab utama kematian di dunia.

Hipertensi dapat dipicu oleh berbagai faktor, misalnya faktor keturunan, usia (degeneratif), pola hidup yang tidak ideal, konsumsi minuman beralkohol dan merokok. Tekanan darah yang normal ditunjukkan dengan angka di bawah 120/80 mmHg pada pengukuran tensimeter.

Menurut Dr. dr. Faris Basalamah, Sp.JP(K) dari Heartology Cardiovascular Hospital, polusi udara dapat menyebabkan seseorang mengalami stres. Stres sendiri merupakan salah satu faktor risiko terjadinya hipertensi.

"Polusi udara enggak bikin hipertensi. Tapi, polusi udara kan bikin stres, lalu hipertensi juga bisa terjadi karena stres. Jadi, secara tidak langsung memang bisa," kata dr. Faris saat ditemui di Jakarta, Selasa, 22 Agustus 2023.

Hipertensi sendiri disebut sebagai the silent killer, di mana gejalanya sering tak disadari. Seseorang menyadari bahwa ia memiliki hipertensi ketika penyakit muncul, seperti stroke, gagal jantung, gagal ginjal, dan lainnya.

Gejala yang biasa pengidap hipertensi alami antara lain:
- Mual dan muntah
- Sakit kepala
- Mimisan
- Sesak napas
- Nyeri dada
- Gangguan penglihatan
- Telinga berdenging
- Gangguan irama jantung
- Darah dalam urine

Menurut dr. Faris, hipertensi bisa diatasi dengan menjalani pola hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan sehat, menghentikan kebiasaan merokok, dan mengurangi konsumsi minuman berkafein. Namun, jika tekanan darah sudah cukup tinggi, pasien juga diharuskan mengonsumsi obat antihipertensi.

Karena itu, dr. Faris menyarankan untuk tetap memerhatikan gaya hidup. Selain itu, juga rutin untuk mengecek tekanan darah di fasilitas pelayanan kesehatan terdekat. Hal ini berguna sebagai deteksi dini, sehingga dapat dicegah sedini mungkin.

"Yang penting keluar pakai masker, tidak keluar saat polusi tebal, gaya hidupnya juga benar, olahraga, makan bernutrisi, jangan lupa juga kelola stres," kata dr. Faris.

Selain itu, segera ke dokter jika tekanan darah kamu telah mencapai angka 180/120 atau lebih. Kamu pun juga perlu segera ke dokter jika mengalami gejala yang dapat menjadi pertanda kerusakan organ, yaitu:
- Sesak napas
- Nyeri dada
- Sulit berbicara
- Sakit kepala yang parah
- Mati rasa
- Lemas
- Gangguan penglihatan


Aulia Putriningtias

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH