FITNESS & HEALTH

Bisakah Tekanan Darah Menjadi Tanda Serangan Jantung?

Mia Vale
Minggu 19 Maret 2023 / 11:00
Jakarta: Penyakit kardiovaskular menjadi penyebab utama kematian secara global. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, penyakit ini mengambil berkisar 17,9 juta jiwa setiap tahun. 

Penyakit-penyakit tersebut adalah sekelompok gangguan pada jantung dan juga pembuluh darah. Mereka termasuk penyakit jantung koroner, penyakit jantung rematik dan kondisi jantung lainnya.

Menurut WHO, empat dari lima kematian penyakit kardiovaskular disebabkan oleh serangan jantung dan stroke. Namun bagaimana jika parameter kesehatan tertentu dari tubuh mampu memprediksi kondisi tersebut? 

Mari kita cari tahu apakah tekanan darah dapat membantu memprediksi risiko masalah jantung, termasuk serangan jantung.

Merangkum penjelasan Dr Rajnish Sardana, Direktur Tambahan- Kardiologi dan Elektrofisiologi di Rumah Sakit Fortis, Vasant Kunj, New Delhi, dari laman HealthShots, kita perlu mengeksplorasi hubungan antara tekanan darah dan masalah jantung.
 

Apa itu tekanan darah?


Tekanan darah dan jantung memiliki hubungan yang kuat. Saat jantung berkontraksi, ia mendorong darah keluar dengan kekuatan melalui pembuluh darah untuk mencapai semua organ dan jaringan. Dijelaskan oleh Dr Sardana, tekanan lateral yang diberikan pada pembuluh darah besar oleh sirkulasi darah diukur sebagai tekanan darah.


(Manfaat mengukur tekanan darah rutin selanjutnya adalah untuk mengurangi risiko stroke, jantung, hingga gagal ginjal, sejumlah penyakit yang muncul karena tekanan darah tinggi. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
 

Tekanan darah indikator masalah jantung


Kita tahu bahwa jika tekanan darah tinggi atau rendah, itu bisa menjadi pertanda berbagai masalah kesehatan. Pakar mengatakan bahwa variasi tekanan darah juga berfungsi sebagai indikator masalah jantung. 

Setiap orang yang memiliki variasi tekanan darah, artinya tidak menjaga tekanan darah di bawah kisaran, akan menunjukkan awal dari masalah jantung. Tekanan darah ditambah dengan diabetes, obesitas, merokok dan stres akan meningkatkan kemungkinan mengalami masalah jantung.
 

Jika tekanan darah tinggi


Jika seseorang memiliki tekanan darah tinggi, kekuatan yang mendorong darah membuat jaringan dan organ terkena tekanan tinggi. Ini dapat menyebabkan kerusakan organ dari waktu ke waktu. 

Selain kerusakan pada pembuluh darah yang melapisinya dan dinding itu sendiri, bisa menyebabkan percepatan aterosklerosis, dimana merupakan penumpukan kolesterol, lemak, dan zat lain di dalam dan di dinding arteri. Ini dapat menyebabkan risiko, serangan jantung, penyakit ginjal, kerusakan mata.

Tak terbatas pada jenis kelamin atau usia menopause, setiap wanita harus melakukan pemeriksaan jantung secara teratur dan memastikan bahwa dia mempertahankan gaya hidup sehat. Makan dengan benar dan melakukan beberapa jenis aktivitas fisik itu penting.
 

Tanda penyakit jantung lainnya:


Selain tekanan darah, kamu bisa melihat tanda-tanda serangan jantung atau penyakit lainnya.
  • • Dada terasa berat dan sesak, terutama saat berjalan
  • • Sesak napas saat berjalan
  • • Kesulitan berbaring dengan batuk dan masalah pernapasan
  • • Pembengkakan kaki
  • • Episode pingsan

Jika mengalami gejala serangan jantung hubungi bantuan sesegera mungkin. Semakin cepat sampai di rumah sakit, semakin cepat bisa mendapatkan perawatan yang tepat. 

Ini akan membantu mengurangi jumlah kerusakan pada otot jantung. Pakar medis dapat melakukan beberapa tes dan mencari tahu apakah serangan jantung sedang terjadi dan memutuskan apa yang harus dilakukan selanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH