FITNESS & HEALTH
Dibalik 'Healthy Me Fest 2025', Sudinkes JakTim Temukan Remaja Alami Gangguan Kesehatan Mental
Aulia Putriningtias
Senin 04 Agustus 2025 / 12:06
Jakarta: Asri Hendrasari, SST, Pemegang program Jiwa Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur, mengatakan bahwa ditemukannya beberapa remaja di bangku sekolah mengalami gangguan kesehatan mental. Biasanya ditemukan pada bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) hingga sekolah menengah atas (SMA).
Sudinkes Jakarta Timur secara rutin turun ke sekolah-sekolah untuk melakukan pemeriksaan kejiwaan. Untuk melakukan skrining, dilakukan secara menyeluruh; suka atau tidak, siswa dan siswi melakukan pengisian kuisioner untuk mengetahui kesehatan mental mereka.
Baca juga: Studi Z Zurich Foundation: Bunuh Diri Salah Satu Penyebab Utama Kematian Di antara Kaum Usia 15-29 Tahun
"Kami mewajibkan suka tidak suka ke anak-anak sekolah tersebut untuk mengisi kuisioner terkait dengan kesehatan jiwa. Di mana itu terkait dengan setiap umur itu ada kategori-kategorinya disesuaikan pertanyaannya lalu nanti dari situ, teman-teman kami melakukan skrining itu bisa menarik kesimpulan," jelasnya saat konferensi pers acara program Healthy Me Fest 2025, Sabtu, 2 Agustus 2025.
Dr. Herwin Meifendy, MPH, Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur menambahkan, ketika hasil skrining menunjukkan tanda-tanda gangguan mental, maka akan dirujuk kepada puskemas yang menghadirkan psikolog.
Jika psikolog menemukan temuan lanjutan rujukan, maka mereka akan merujuk ke rumah sakit untuk menemui psikiatris.
"Biasanya itu remaja (yang dirujuk ke puskesmas) SMP dan SMA," lanjutnya.

(Dr. Herwin Meifendy, MPH, Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur mengatakan ketika hasil skrining menunjukkan tanda-tanda gangguan mental, maka akan dirujuk kepada puskemas yang menghadirkan psikolog. Foto: Dok. Medcom.id/Aulia Putriningtias)
Penggunaan media digital adalah salah satu faktor terjadinya gangguan kesehatan mental di kalangan remaja.
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menunjukkan bahwa 29 persen remaja usia 10–19 tahun di Indonesia mengalami gejala gangguan kesehatan mental.
Fenomena ini menandakan perlu untuk memberikan perhatian lebih terhadap dampak psikologis dari kehidupan digital. Hal ini sekaligus penting dalam membekali generasi muda dengan ketahanan dan kesehatan mental yang mumpuni dan kuat.
Menjawab kebutuhan tersebut, Volvo Group mengadakan Healthy Me Fest 2025, sebuah festival edukatif bertema “Aku Muda, Aku Bijak, Aku Bahagia”.
Acara ini berkolaborasi bersama PT Wahana Inti Selaras (importir Volvo), jaringan dealer PT Indotruck Utama, PT Eka Dharma Jaya Sakti, PT Indotraktor Utama, dan juga bersama PT Indomobil Edukasi Utama dan organisasi Sehat Jiwa.
Menurut Cahyo Harbianto, Presiden Direktur PT Volvo Indonesia, mengadakan acara yang bertemakan kesehatan mental adalah sebagai bentuk dukungan untuk generasi muda.
Pihaknya ingin berkontribusi menciptakan ruang edukatif dan suportif, sehinga anak muda memiliki kesehatan mental yang terjaga.
Dengan pendekatan partisipatif dan berkelanjutan, "Healthy Me Fest 2025" diharapkan menjadi gerakan kolektif menuju generasi muda Indonesia yang lebih kuat secara emosional, adaptif secara digital, dan siap menghadapi tantangan global.
Baca juga: Moms Wajib Tahu, Kapan Si Gadis Kecil Mulai Pubertas
“Kami mengajak semua pihak, baik institusi pendidikan, keluarga, hingga pelaku industri, untuk bersama menjadi bagian dari perubahan ini. Mari bantu anak muda tidak hanya bertahan, tapi tumbuh dan berkembang secara utuh di era digital ini,” imbuh Cahyo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
Sudinkes Jakarta Timur secara rutin turun ke sekolah-sekolah untuk melakukan pemeriksaan kejiwaan. Untuk melakukan skrining, dilakukan secara menyeluruh; suka atau tidak, siswa dan siswi melakukan pengisian kuisioner untuk mengetahui kesehatan mental mereka.
Baca juga: Studi Z Zurich Foundation: Bunuh Diri Salah Satu Penyebab Utama Kematian Di antara Kaum Usia 15-29 Tahun
"Kami mewajibkan suka tidak suka ke anak-anak sekolah tersebut untuk mengisi kuisioner terkait dengan kesehatan jiwa. Di mana itu terkait dengan setiap umur itu ada kategori-kategorinya disesuaikan pertanyaannya lalu nanti dari situ, teman-teman kami melakukan skrining itu bisa menarik kesimpulan," jelasnya saat konferensi pers acara program Healthy Me Fest 2025, Sabtu, 2 Agustus 2025.
Dr. Herwin Meifendy, MPH, Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur menambahkan, ketika hasil skrining menunjukkan tanda-tanda gangguan mental, maka akan dirujuk kepada puskemas yang menghadirkan psikolog.
Jika psikolog menemukan temuan lanjutan rujukan, maka mereka akan merujuk ke rumah sakit untuk menemui psikiatris.
"Biasanya itu remaja (yang dirujuk ke puskesmas) SMP dan SMA," lanjutnya.

(Dr. Herwin Meifendy, MPH, Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur mengatakan ketika hasil skrining menunjukkan tanda-tanda gangguan mental, maka akan dirujuk kepada puskemas yang menghadirkan psikolog. Foto: Dok. Medcom.id/Aulia Putriningtias)
Penggunaan media digital adalah salah satu faktor terjadinya gangguan kesehatan mental di kalangan remaja.
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menunjukkan bahwa 29 persen remaja usia 10–19 tahun di Indonesia mengalami gejala gangguan kesehatan mental.
Fenomena ini menandakan perlu untuk memberikan perhatian lebih terhadap dampak psikologis dari kehidupan digital. Hal ini sekaligus penting dalam membekali generasi muda dengan ketahanan dan kesehatan mental yang mumpuni dan kuat.
Menjawab kebutuhan tersebut, Volvo Group mengadakan Healthy Me Fest 2025, sebuah festival edukatif bertema “Aku Muda, Aku Bijak, Aku Bahagia”.
Acara ini berkolaborasi bersama PT Wahana Inti Selaras (importir Volvo), jaringan dealer PT Indotruck Utama, PT Eka Dharma Jaya Sakti, PT Indotraktor Utama, dan juga bersama PT Indomobil Edukasi Utama dan organisasi Sehat Jiwa.
Menurut Cahyo Harbianto, Presiden Direktur PT Volvo Indonesia, mengadakan acara yang bertemakan kesehatan mental adalah sebagai bentuk dukungan untuk generasi muda.
Pihaknya ingin berkontribusi menciptakan ruang edukatif dan suportif, sehinga anak muda memiliki kesehatan mental yang terjaga.
Dengan pendekatan partisipatif dan berkelanjutan, "Healthy Me Fest 2025" diharapkan menjadi gerakan kolektif menuju generasi muda Indonesia yang lebih kuat secara emosional, adaptif secara digital, dan siap menghadapi tantangan global.
Baca juga: Moms Wajib Tahu, Kapan Si Gadis Kecil Mulai Pubertas
“Kami mengajak semua pihak, baik institusi pendidikan, keluarga, hingga pelaku industri, untuk bersama menjadi bagian dari perubahan ini. Mari bantu anak muda tidak hanya bertahan, tapi tumbuh dan berkembang secara utuh di era digital ini,” imbuh Cahyo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)