FITNESS & HEALTH

WHO Khawatirkan Long Covid Capai Ratusan Gejala

Raka Lestari
Kamis 05 Agustus 2021 / 14:27
Jakarta: Saat ini terdapat hampir 200 juta orang yang sudah terinfeksi covid-19. Dan pada hari Rabu kemarin, WHO mengatakan bahwa pihaknya sangat khawatir dengan banyaknya orang yang mungkin menderita Long Covid.

Untuk itu, WHO mendesak orang-orang yang mengalami dampak lanjutan dari covid-19, meskipun sudah sembuh dari fase kritis untuk mendapatkan bantuan medis. Long Covid saat ini masih menjadi aspek misterius dari pandemi ini.

“Sindrom pasca-Covid ini, atau Long Covid, adalah sesuatu yang sangat dikhawatirkan oleh WHO. WHO memastikan untuk mendapatkan pengakuan mengenai hal ini, karena ini nyata," ujar Maria Van Kerkhove, ketua teknis covid-19 di WHO, dalam sebuah konferensi pers.

Maria juga mengatakan bahwa, seseorang yang terinfeksi SARS-CoV-2 (virus yang menyebabkan infeksi covid-19) banyak yang mengalami efek jangka panjang.

"Kami tidak tahu berapa lama efek ini bertahan dan kami saat ini sedang mengerjakan definisi kasus untuk lebih memahami dan menggambarkan apa sindrom pasca-Covid ini. WHO saat ini terus bekerja untuk melakukan program rehabilitasi yang lebih baik untuk penderita Long Covid," ujar Maria.

Tak lupa, memperluas penelitian untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai sindrom tersebut, dan bagaimana cara mengelolany.
 

Lebih dari 200 gejala


WHO telah mengadakan serangkaian seminar tahun ini yang bertujuan untuk memperluas pemahaman tentang kondisi pasca-Covid, mendengar tidak hanya dari ilmuwan dan dokter tetapi juga langsung dari penderita itu sendiri.

Masih sedikit yang diketahui mengapa pada beberapa orang, setelah melewati fase kritis masih mengalami kesulitan untuk sembuh dan mengalami geja lanjutan. Seperti sesak napas, kelelahan ekstrem, dan brain fog serta ganguan jantung serta neurologis.

Janet Diaz, ketua perawatan klinis dalam program kegawatdaruratan WHO menyebutkan ada lebih dari 200 gejala yang dilaporkan. Gejala tersebut di antaranya adalah nyeri dada, kesemutan, dan ruam. Ia juga mengatakan beberapa pasien memiliki gejala yang terus berlanjut dari fase kritis.

Beberapa lainnya mengalami perbaikan tetapi gejala muncul kembali, dengan kondisi yang datang dan pergi. Sedangkan beberapa lainnya mengalami gejala yang hanya muncul setelah penyembuhan dari fase kritis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH