FITNESS & HEALTH

Mengenal Penyakit Tifus, dari Penyebab, Gejala, hingga Cara Pencegahan

Sri Yanti Nainggolan
Rabu 08 Desember 2021 / 16:01
Jakarta: Tifus atau tipes adalah penyakit endemik yang banyak terjadi di negara berkembang, termasuk Indonesia. Penyakit ini mudah menular

Dilansir dari Halodoc, tifus atau demam tifoid adalah penyakit yang terjadi karena infeksi bakteri Salmonella typhi yang menyebar melalui makanan dan minuman yang telah terontaminasi. Penyakit yang umumnya diderita oleh anak-anak ini dapat membahayakan nyawa jika tidak ditangani dengan baik dan secepatnya.

Penyebab tifus

Penyebab utama dari penyakit ini adalah bakteri Salmonella Thypi. Jenis bakteri ini dapat menular melalui makanan serta minuman yang terkontaminasi. Paparan bakteri pada makanan atau minuman bisa terjadi saat seseorang kurang menjaga kebersihan tangan atau mengonsumsi makanan yang dibersihkan menggunakan air yang tercemar bakteri Salmonella Thypi. 

Baca: Membedakan Gejala Tipes dengan DBD

Faktor risiko tifus

Berikut adalah beberapa faktor dapat meningkatkan risiko seseorang terserang tifus.
  • Sanitasi buruk.
  • Tidak membersihkan tangan sebelum makan atau kurang bersih dalam mencuci makanan.
  • Mengonsumsi sayur-sayuran yang menggunakan pupuk dari kotoran manusia yang terinfeksi.
  • Mengonsumsi produk susu atau olahannya yang telah terkontaminasi.
  • Menggunakan toilet yang sudah terkontaminasi bakteri.
  • Melakukan seks oral dengan mereka yang membawa bakteri Salmonella typhi.

Gejala Tifus

Gejala tifus umumnya mulai muncul pada 1-3 pekan setelah tubuh terinfeksi. Gejala tifus adalah demam tinggi, diare atau konstipasi, sakit kepala, dan sakit perut. Kondisi ini dapat memburuk dalam beberapa minggu.

Demam adalah salah satu gejala tifus. Foto: Freepik
Demam adalah salah satu gejala tifus. Foto: Freepik?

Pengobatan tifus

Cara yang paling efektif dalam menangani tifus adalah memberikan terapi antibiotik. Selain itu, obat penurun demam juga bisa diberikan untuk menurunkan suhu tubuh. 

Komplikasi tifus

Penyakit tifus dapat menyebabkan komplikasi jika tidak diatasi dengan baik. Kondisi tersebut dapat menyebabkan pendarahan atau terbentuknya lubang pada usus. Kemudian, ada radang otot jantung, radang selaput jantung, radang paru-paru, radang pankreas, infeksi ginjal, hingga infeksi kandung kemih.

Pencegahan tifus

Pencegahan tifus dapat dilakukan dengan vaksinasi. Vaksin tifoid diberikan kepada anak yang sudah berusia di atas dua tahun dan diulang tiap tiga tahun. Imunisasi tifoid di Indonesia sendiri diberikan dalam bentuk suntik pada balita dan dalam bentuk oral pada anak yang berusia di atas enam tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(SYN)

MOST SEARCH