FITNESS & HEALTH
Bahaya, Ini Dia 7 Penyakit yang Bisa Timbul Akibat Polusi Udara
Mia Vale
Senin 14 Agustus 2023 / 22:05
Jakarta: Polusi udara bisa menjadi silent killer. Pasalnya, polusi udara merupakan masalah lingkungan yang tak ada habisnya dan berdampak pada kesehatan manusia. Ya, polusi, utamanya polusi udara bertanggung jawab atas kematian jutaan orang setiap tahunnya.
Dan fakta dari World Health Organization (WHO), mencatat kurang lebih 92 persen penduduk dunia menghirup udara dengan kualitas buruk. Inilah mengapa setiap tahunnya terdapat 7 juta kematian, di mana 2 juta diantaranya berada di Asia Tenggara.
Seiring dengan berkembangnya industrialisasi dan urbanisasi, polusi udara terus meningkat. Akibatnya, banyak juga kematian setiap tahun karena masalah ini. Yang lebih memprihatinkan lagi, polusi udara tidak hanya menyebabkan gangguan pernapasan. Itu terkait dengan berbagai penyakit lain, beberapa di antaranya mengancam jiwa.
Dalam laman Kemenkes, ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia sekaligus Guru Besar Bidang Pulmonologi dan Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof. dr. Agus Dwi Susanto menekankan, “Polusi udara terbukti menimbulkan masalah respirasi dan pernapasan."
"Upaya pencegahan dengan menurunkan polusi udara harus dilakukan semua pihak sehingga kasus respirasi dapat dikurangi," tambahnya lagi. Dan berikut penyakit yang bisa ditimbulkan akibat adanya polusi udara.
Penyakit ini tak melulu disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus di dalam tubuh. Bisa juga karena polusi udara. Bahan beracun seperti karbon monoksida, partikulat, nitrogen dioksida, dan sulfur dioksida adalah contoh dari komposisi polusi udara yang mampu dengan mudah menganggu organ pernapasan.
Polusi telah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular. Ini dapat menyebabkan peradangan dan kerusakan pada jantung dan pembuluh darah. Mengutip laman Metropolis, penelitian telah menunjukkan bahwa paparan polusi udara dapat meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, dan bentuk penyakit jantung lainnya.
.jpg)
(National Institutes of Health menyebutkan akumulasi bukti menunjukkan bahwa polusi udara tidak hanya memperburuk gejala asma, tetapi juga dapat menyebabkan serangan asma baru. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
Merupakan kondisi di mana saluran udara menyempit dan membengkak, serta menghasilkan lendir berlebih. Ini bisa membuat sulit bernapas dan memicu batuk, mengi, dan sesak napas. Asma sering dipicu oleh faktor lingkungan seperti polusi udara, cuaca dingin, atau serbuk sari.
Penting untuk mengetahui pemicu ini dan mencoba menghindarinya jika memungkinkan. Jika menderita asma, penting juga untuk memiliki rencana tindakan asma sehingga kamu tahu apa yang harus dilakukan jika mengalami serangan asma.
Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) adalah kondisi paru-paru yang membuat sulit bernapas. PPOK disebabkan oleh paparan jangka panjang terhadap partikel berbahaya di udara, seperti asap rokok atau emisi pabrik. Orang dengan PPOK sering mengalami gejala seperti sesak napas, mengi, dan batuk. Dalam kasus yang parah, PPOK bisa berakibat fatal.
Penyakit ini bisa terjadi terkait polusi udara umum lainnya. Itu terjadi ketika bronkus, atau saluran udara, meradang dan teriritasi. Ini dapat disebabkan oleh paparan iritan di udara, seperti asap, debu, atau asap kimia. Bronkitis juga dapat disebabkan oleh infeksi virus. Gejala bronkitis termasuk batuk, mengi, sesak napas, dan nyeri dada.
Tak hanya organ dalam kulit pun bisa berdampak karena polusi udara. Ini termasuk eksem, psoriasis, dan jerawat. Eksem adalah suatu kondisi yang menyebabkan kulit menjadi kering, gatal, dan meradang. Diperkirakan bahwa polusi udara dapat memicu atau memperburuk serangan eksem.
Psoriasis merupakan kondisi autoimun kronis yang menyebabkan kulit berkembang, bercak merah tertutup sisik putih. Polusi udara telah terbukti memicu munculnya psoriasis. Jerawat adalah kondisi kulit umum yang menyebabkan jerawat dan komedo. Polusi udara telah dikaitkan dengan peningkatan jerawat.
Kanker adalah salah satu penyakit polusi udara yang paling umum. Hal ini disebabkan oleh paparan partikel udara karsinogenik, seperti yang dilepaskan dari pembakaran bahan bakar fosil. Kanker dapat berkembang di setiap organ tubuh. Tapi, paling sering ditemukan di paru-paru. Kanker paru-paru sel kecil adalah jenis kanker paru-paru yang lebih umum. Ini menyumbang sekitar 80 persen dari semua kasus.
Ingat, polusi udara adalah masalah global yang serius yang berkontribusi terhadap berbagai macam penyakit. Banyak dari penyakit ini dapat dicegah. Jadi, penting untuk menyadarinya dan mengambil langkah-langkah untuk melindungi diri kamu dari polusi udara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Dan fakta dari World Health Organization (WHO), mencatat kurang lebih 92 persen penduduk dunia menghirup udara dengan kualitas buruk. Inilah mengapa setiap tahunnya terdapat 7 juta kematian, di mana 2 juta diantaranya berada di Asia Tenggara.
Seiring dengan berkembangnya industrialisasi dan urbanisasi, polusi udara terus meningkat. Akibatnya, banyak juga kematian setiap tahun karena masalah ini. Yang lebih memprihatinkan lagi, polusi udara tidak hanya menyebabkan gangguan pernapasan. Itu terkait dengan berbagai penyakit lain, beberapa di antaranya mengancam jiwa.
Dalam laman Kemenkes, ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia sekaligus Guru Besar Bidang Pulmonologi dan Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof. dr. Agus Dwi Susanto menekankan, “Polusi udara terbukti menimbulkan masalah respirasi dan pernapasan."
"Upaya pencegahan dengan menurunkan polusi udara harus dilakukan semua pihak sehingga kasus respirasi dapat dikurangi," tambahnya lagi. Dan berikut penyakit yang bisa ditimbulkan akibat adanya polusi udara.
1. Infeksi Saluran Pernapasan (ISPA)
Penyakit ini tak melulu disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus di dalam tubuh. Bisa juga karena polusi udara. Bahan beracun seperti karbon monoksida, partikulat, nitrogen dioksida, dan sulfur dioksida adalah contoh dari komposisi polusi udara yang mampu dengan mudah menganggu organ pernapasan.
2. Penyakit kardiovaskular
Polusi telah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular. Ini dapat menyebabkan peradangan dan kerusakan pada jantung dan pembuluh darah. Mengutip laman Metropolis, penelitian telah menunjukkan bahwa paparan polusi udara dapat meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, dan bentuk penyakit jantung lainnya.
.jpg)
(National Institutes of Health menyebutkan akumulasi bukti menunjukkan bahwa polusi udara tidak hanya memperburuk gejala asma, tetapi juga dapat menyebabkan serangan asma baru. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
3. Asma
Merupakan kondisi di mana saluran udara menyempit dan membengkak, serta menghasilkan lendir berlebih. Ini bisa membuat sulit bernapas dan memicu batuk, mengi, dan sesak napas. Asma sering dipicu oleh faktor lingkungan seperti polusi udara, cuaca dingin, atau serbuk sari.
Penting untuk mengetahui pemicu ini dan mencoba menghindarinya jika memungkinkan. Jika menderita asma, penting juga untuk memiliki rencana tindakan asma sehingga kamu tahu apa yang harus dilakukan jika mengalami serangan asma.
4. Penyakit paru obstruktif kronis
Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) adalah kondisi paru-paru yang membuat sulit bernapas. PPOK disebabkan oleh paparan jangka panjang terhadap partikel berbahaya di udara, seperti asap rokok atau emisi pabrik. Orang dengan PPOK sering mengalami gejala seperti sesak napas, mengi, dan batuk. Dalam kasus yang parah, PPOK bisa berakibat fatal.
5. Bronkitis
Penyakit ini bisa terjadi terkait polusi udara umum lainnya. Itu terjadi ketika bronkus, atau saluran udara, meradang dan teriritasi. Ini dapat disebabkan oleh paparan iritan di udara, seperti asap, debu, atau asap kimia. Bronkitis juga dapat disebabkan oleh infeksi virus. Gejala bronkitis termasuk batuk, mengi, sesak napas, dan nyeri dada.
6. Penyakit kulit
Tak hanya organ dalam kulit pun bisa berdampak karena polusi udara. Ini termasuk eksem, psoriasis, dan jerawat. Eksem adalah suatu kondisi yang menyebabkan kulit menjadi kering, gatal, dan meradang. Diperkirakan bahwa polusi udara dapat memicu atau memperburuk serangan eksem.
Psoriasis merupakan kondisi autoimun kronis yang menyebabkan kulit berkembang, bercak merah tertutup sisik putih. Polusi udara telah terbukti memicu munculnya psoriasis. Jerawat adalah kondisi kulit umum yang menyebabkan jerawat dan komedo. Polusi udara telah dikaitkan dengan peningkatan jerawat.
7. Kanker
Kanker adalah salah satu penyakit polusi udara yang paling umum. Hal ini disebabkan oleh paparan partikel udara karsinogenik, seperti yang dilepaskan dari pembakaran bahan bakar fosil. Kanker dapat berkembang di setiap organ tubuh. Tapi, paling sering ditemukan di paru-paru. Kanker paru-paru sel kecil adalah jenis kanker paru-paru yang lebih umum. Ini menyumbang sekitar 80 persen dari semua kasus.
Ingat, polusi udara adalah masalah global yang serius yang berkontribusi terhadap berbagai macam penyakit. Banyak dari penyakit ini dapat dicegah. Jadi, penting untuk menyadarinya dan mengambil langkah-langkah untuk melindungi diri kamu dari polusi udara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)