FITNESS & HEALTH

Dibayangi Gelombang Ketiga Covid-19, Apa yang Perlu Dilakukan?

Raka Lestari
Kamis 21 Oktober 2021 / 20:35
Jakarta: Menjelang akhir tahun dan musim liburan, kasus covid-19 biasanya akan mengalami peningkatan. Berkaca pada tahun lalu, akhir tahun juga terjadi peningkatan kasus covid-19 dimana mobilisasi masyarakat pun meningkat. Dan akhir tahun ini, digadang-gadang juga bisa menyebabkan gelombang ketiga pada covid-19. 

“Jadi pandemi ini bukan hanya vaksinasi, tetapi testing, pelacakan kasus, isolasi, dan mendorong penduduk untuk melakukan 3M atau 5M maka kita bisa menekan penularan. Kalau ini dilakukan secara serius, maka kita bisa mengendalikan pandemi,” ujar Pandu Riono, MPH, Ph.D., Epidemiolog UI, dalam acara Webinar “Bagaimana Menghadang Gelombang 3 Covid-19?” pada Kamis, 21 Oktober 2021. 

Ia menambahkan, “Bagaimana kita mengintegrasikan efek dari 5M untuk menekan penularan, efek dari 3T untuk memutus rantai penularan, dan efek vaksinasi untuk supaya tidak ada lagi yang terinfeksi covid-19 lalu menjadi berat atau meninggal. Itu sebenarnya cara bagaimana kita bisa mengendalikan pandemi,” kata Pandu Riono. 


cara mengatasi gelombang 3 covid-19
(Epidemiolog UI Pandu Riono, MPH, Ph.D. menyarankan untuk terus melakukan vaksinasi, testing, pelacakan kasus, isolasi, dan mendorong penduduk untuk melakukan 3M atau 5M agar menekan penularan. Foto: Ilustrasi/Pexels.com) 


“Kalau itu dilakukan secara serius, kita bisa mengendalikan pandemi. Dan apalagi sekarang ada verifikator untuk orang yang boleh beraktivitas, orang yang sudah divaksinasi, dan juga status covid-19 negatif," tukasnya.

"Kita perlu serius melakukan 5M, 3T, dan vaksinasi karena kita dibayangi ketakutan ada gelombang lonjakan ketiga,” ujar Pandu Riono. 

Menurutnya, lonjakan ketiga bisa saja terjadi kalau kita tidak melakukan 5M, 3T, dan vaksinasi itu tadi. Dan saat ini memang kasus covid-19 di Indonesia sudah mulai berkurang. 

“Kalau kita bisa pertahankan ini sampai semester 2 di 2022 maka kita bisa masuk ke situasi untuk melakukan masuk fase endemi,” tutur Pandu Riono.

“Kita tidak perlu khawatir kemungkinan terjadi gelombang ketiga, kecuali kita benar-benar sembrono dan terlalu euforia. Sekarang kita harus lebih intens karena fase dari bulan Oktober ini sampai tahun depan yaitu Januari-Februari itu fase yang sangat kritis. Kita harus maintenance tingkat penularan. Godaannya banyak, mulai dari liburan sampai tingkat mobilitas yang tinggi,” pungkas Pandu Riono. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH