Jakarta: Mata adalah salah satu indra yang mempunyai fungsi sangat krusial dalam kehidupan manusia. Dengan mata, kita bisa melihat segala sesuatu yang ada di bumi ini dengan jelas.
Sayangnya, dikutip dari laman World Health Organization (WHO) secara global setidaknya ada 2,2 miliar orang yang mengalami gangguan penglihatan.
Gangguan itu terdiri dari kesulitan untuk melihat jarak dekat atau jarak jauh. Hingga saat ini pun masih banyak kasus gangguan penglihatan yang belum ditangani.
Menurut WHO, gangguan penglihatan memiliki dampak besar terhadap segala aspek kehidupan. Mulai dari keterbatasan dalam interaksi sehari-hari dengan masyarakat hingga menurunnya kemampuan dalam mengakses layanan publik.
Kacamata sering kali dijadikan solusi sebagai alat bantu agar dapat melihat dengan normal. Namun, seiring berjalannya waktu, banyak yang merasa lelah saat menggunakan kacamata atau lensa kontak. Apakah kamu salah satunya?
Tindakan Lasik mungkin bisa jadi solusi yang paling tepat untuk memperbaiki penglihatanmu. Sebagai pengguna kacamata atau kontak lensa, mungkin kamu juga bertanya-tanya kapan Lasik dapat dilakukan?
Lasik adalah singkatan dari Laser-Assisted in Situ Keratomileusis, yang merupakan prosedur tindakan bedah dengan menggunakan laser untuk menangani kelainan refraksi pada mata.
Menurut dr. Kevin, SpM dari KMN EyeCare, kelainan refraksi yang dapat diatasi dengan tindakan Lasik adalah rabun jauh (miopi), rabun dekat (hipermetropia) dan astigmatisme.
Kabar baiknya, pasca tindakan Lasik penglihatan kamu menjadi lebih jelas tanpa alat bantu penglihatan seperti kacamata atau lensa kontak. Bahkan kamu tidak perlu memakainya sama sekali.
Kapan Lasik bisa dilakukan? Prosedur Lasik memang menjadi impian banyak orang yang ingin terbebas dari kacamata. Pada kenyataannya, tidak semua penderita refraksi mata bisa menjalani tindakan Lasik.
Beberapa syarat harus dipenuhi agar Lasik bisa dilakukan. Syarat-syarat tersebut di antaranya:
.jpg)
(Apa pun kondisi medis yang kamu miliki sebelum melakukan Lasik, sebaiknya kamu beri tahu. Apabila kamu terdeteksi memiliki mata kering, akan diberikan perawatan terhadap mata kering terlebih dahulu. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
Lasik tidak dapat dilakukan untuk semua usia. Setidak-tidaknya, calon pasien harus berusia di atas 18 tahun. Pada usia di atas 18 tahun, rata-rata orang sudah mendapatkan daya penglihatan yang relatif stabil, mengingat daya penglihatan terus berubah pada remaja.
Sebelum memutuskan untuk Lasik, kamu harus memastikan bahwa sedang dalam kondisi sehat. Bagi penderita diabetes, collagen vascular disease, penyakit autoimun, atau sedang hamil dan menyusui, diwajibkan untuk menyampaikan kondisi ini kepada dokter.
Kondisi kesehatan sangat berpengaruh pada risiko tindakan Lasik. Untuk itu, kamu wajib terbuka mengenai medical history sebelum melakukan tindakan Lasik.
Tidak hanya kesehatan, mata kamu pun harus berada dalam kondisi yang stabil. Setidaknya dalam kurun waktu enam bulan hingga satu tahun terakhir, calon pasien tidak mengalami perubahan kenaikan jumlah minus atau silinder.
Syarat ini berhubungan dengan alasan mengapa calon pasien Lasik wajib di atas 18 tahun. Pada usia 18 tahun umumnya status refraksi mata sudah stabil sehingga kemungkinan adanya pertambahan silinder atau minus menjadi sangat kecil.
Histori kesehatan mata harus jelas disampaikan kepada dokter mata. Riwayat infeksi mata, glaukoma, atau ablasi retina merupakan kontraindikasi dari dilakukannya tindakan Lasik. Sindrom mata kering juga wajib dijelaskan sebelum Lasik, karena risiko Lasik bisa menyebabkan mata kering menjadi lebih berat.
Jika persyaratan umum di atas sudah terpenuhi, kamu sudah bisa dikatakan layak untuk menjadi calon kandidat Lasik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Sayangnya, dikutip dari laman World Health Organization (WHO) secara global setidaknya ada 2,2 miliar orang yang mengalami gangguan penglihatan.
Gangguan itu terdiri dari kesulitan untuk melihat jarak dekat atau jarak jauh. Hingga saat ini pun masih banyak kasus gangguan penglihatan yang belum ditangani.
Menurut WHO, gangguan penglihatan memiliki dampak besar terhadap segala aspek kehidupan. Mulai dari keterbatasan dalam interaksi sehari-hari dengan masyarakat hingga menurunnya kemampuan dalam mengakses layanan publik.
Kacamata sering kali dijadikan solusi sebagai alat bantu agar dapat melihat dengan normal. Namun, seiring berjalannya waktu, banyak yang merasa lelah saat menggunakan kacamata atau lensa kontak. Apakah kamu salah satunya?
Tindakan Lasik mungkin bisa jadi solusi yang paling tepat untuk memperbaiki penglihatanmu. Sebagai pengguna kacamata atau kontak lensa, mungkin kamu juga bertanya-tanya kapan Lasik dapat dilakukan?
Tindakan prosedur Lasik
Lasik adalah singkatan dari Laser-Assisted in Situ Keratomileusis, yang merupakan prosedur tindakan bedah dengan menggunakan laser untuk menangani kelainan refraksi pada mata.
Menurut dr. Kevin, SpM dari KMN EyeCare, kelainan refraksi yang dapat diatasi dengan tindakan Lasik adalah rabun jauh (miopi), rabun dekat (hipermetropia) dan astigmatisme.
Kabar baiknya, pasca tindakan Lasik penglihatan kamu menjadi lebih jelas tanpa alat bantu penglihatan seperti kacamata atau lensa kontak. Bahkan kamu tidak perlu memakainya sama sekali.
Kapan Lasik bisa dilakukan? Prosedur Lasik memang menjadi impian banyak orang yang ingin terbebas dari kacamata. Pada kenyataannya, tidak semua penderita refraksi mata bisa menjalani tindakan Lasik.
Beberapa syarat harus dipenuhi agar Lasik bisa dilakukan. Syarat-syarat tersebut di antaranya:
.jpg)
(Apa pun kondisi medis yang kamu miliki sebelum melakukan Lasik, sebaiknya kamu beri tahu. Apabila kamu terdeteksi memiliki mata kering, akan diberikan perawatan terhadap mata kering terlebih dahulu. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
1. Usia lebih dari 18 tahun
Lasik tidak dapat dilakukan untuk semua usia. Setidak-tidaknya, calon pasien harus berusia di atas 18 tahun. Pada usia di atas 18 tahun, rata-rata orang sudah mendapatkan daya penglihatan yang relatif stabil, mengingat daya penglihatan terus berubah pada remaja.
2. Kesehatan yang prima
Sebelum memutuskan untuk Lasik, kamu harus memastikan bahwa sedang dalam kondisi sehat. Bagi penderita diabetes, collagen vascular disease, penyakit autoimun, atau sedang hamil dan menyusui, diwajibkan untuk menyampaikan kondisi ini kepada dokter.
Kondisi kesehatan sangat berpengaruh pada risiko tindakan Lasik. Untuk itu, kamu wajib terbuka mengenai medical history sebelum melakukan tindakan Lasik.
3. Refraksi mata stabil
Tidak hanya kesehatan, mata kamu pun harus berada dalam kondisi yang stabil. Setidaknya dalam kurun waktu enam bulan hingga satu tahun terakhir, calon pasien tidak mengalami perubahan kenaikan jumlah minus atau silinder.
Syarat ini berhubungan dengan alasan mengapa calon pasien Lasik wajib di atas 18 tahun. Pada usia 18 tahun umumnya status refraksi mata sudah stabil sehingga kemungkinan adanya pertambahan silinder atau minus menjadi sangat kecil.
4. Memiliki riwayat kesehatan mata
Histori kesehatan mata harus jelas disampaikan kepada dokter mata. Riwayat infeksi mata, glaukoma, atau ablasi retina merupakan kontraindikasi dari dilakukannya tindakan Lasik. Sindrom mata kering juga wajib dijelaskan sebelum Lasik, karena risiko Lasik bisa menyebabkan mata kering menjadi lebih berat.
Jika persyaratan umum di atas sudah terpenuhi, kamu sudah bisa dikatakan layak untuk menjadi calon kandidat Lasik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)