FITNESS & HEALTH
Ngemil Saat Ramadan, Begini Takarannya Kata Dokter
Yatin Suleha
Minggu 26 Februari 2023 / 21:49
Jakarta: Buat para pencinta ngemil, tentu saja di saat puasa kamu harus dapat mengaturnya dengan baik. Ini dikarenakan waktu siang kamu menjalankan ibadan puasa ya.
Nah, karena waktu ngemil kamu berubah jam dan tentu saja kini kamu punya kiat dalam 'upacara' ngemil kamu. Menurut nutrisionis Widya Fadila M.KM, yang bisa dilakukan dalam memilih makanan selama bulan puasa adalah bukan hanya sekedar manis saja.
Mengonsumsi makanan atau minuman dengan pemanis setelah puasa memang membantu memulihkan energi dan menyegarkan tenggorokkan. Namun, sebisa mungkin para kamu harus mengetahui pemanis apa yang digunakan dari makanan atau minuman yang akan dikonsumsi.
Hindari makanan-makanan yang mengandung pemanis sintetis karena bisa menimbulkan masalah kesehatan ke depannya. Patuhi juga kadar gula harian yang direkomendasikan oleh WHO yaitu sebesar 10 persen dari total asupan energi.
Kebutuhan energi harian wanita dewasa 2150-2250 kalori, sementara pria dewasa dewasa 2625-2725 kal. Sehingga batas asupan gula dalam sehari berkisar 200-250 kalori. Sedangkan satu sendok makan gula atau 15 gram / 60 kalori, jadi sehari sekitar 3-4 sendok makan.
Oleh karena itu, kamu bisa memilih untuk mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung pemanis alami seperti gula aren. Gula aren merupakan pemanis alami yang baik dikonsumsi saat berbuka puasa karena bisa meningkatkan energi dengan cepat dan tahan lama, serta mengandung zat besi dan vitamin B.
.jpg)
(Nutrisionis Widya Fadila M.KM, menjelaskan camilan bisa menjadi makanan pemenuhan kalori yang baik saat buka puasa dan sahur. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
Kemudian, kiat yang kedua adalah menerapkan konsep 60:40 saat buka puasa dan sahur. Maksudnya adalah pemenuhan kalori untuk berbuka puasa adalah 60 persen dari total kalori harian. Sedangkan untuk sahur, adalah 40 persen dari total kalori harian.
Pengaturannya seperti ini, untuk buka puasa 60 persen terdiri dari takjil manis (10 persen), makanan utama (30 persen), dan camilan (10 persen) setelah tarawih. Sedangkan untuk sahur (40 persen) terdiri dari makanan utama (30 persen) dan camilan (10 persen).
Dr. Widya menjelaskan camilan bisa menjadi makanan pemenuhan kalori yang baik saat buka puasa dan sahur. Namun dia menyarankan para ibu untuk memilih camilan yang berbahan alami.
Dan menurut Widya, ngemil saat buka puasa dan sahur memberikan banyak manfaat, misalnya:
Tidak hanya bermanfaat bagi tubuh, sesi ngemil bersama keluarga juga bisa menjadi ajang mendekatkan diri antar anggota keluarga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Nah, karena waktu ngemil kamu berubah jam dan tentu saja kini kamu punya kiat dalam 'upacara' ngemil kamu. Menurut nutrisionis Widya Fadila M.KM, yang bisa dilakukan dalam memilih makanan selama bulan puasa adalah bukan hanya sekedar manis saja.
Mengonsumsi makanan atau minuman dengan pemanis setelah puasa memang membantu memulihkan energi dan menyegarkan tenggorokkan. Namun, sebisa mungkin para kamu harus mengetahui pemanis apa yang digunakan dari makanan atau minuman yang akan dikonsumsi.
Hindari makanan-makanan yang mengandung pemanis sintetis karena bisa menimbulkan masalah kesehatan ke depannya. Patuhi juga kadar gula harian yang direkomendasikan oleh WHO yaitu sebesar 10 persen dari total asupan energi.
Kebutuhan energi harian wanita dewasa 2150-2250 kalori, sementara pria dewasa dewasa 2625-2725 kal. Sehingga batas asupan gula dalam sehari berkisar 200-250 kalori. Sedangkan satu sendok makan gula atau 15 gram / 60 kalori, jadi sehari sekitar 3-4 sendok makan.
Oleh karena itu, kamu bisa memilih untuk mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung pemanis alami seperti gula aren. Gula aren merupakan pemanis alami yang baik dikonsumsi saat berbuka puasa karena bisa meningkatkan energi dengan cepat dan tahan lama, serta mengandung zat besi dan vitamin B.
.jpg)
(Nutrisionis Widya Fadila M.KM, menjelaskan camilan bisa menjadi makanan pemenuhan kalori yang baik saat buka puasa dan sahur. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
Konsep ngemil saat puasa
Kemudian, kiat yang kedua adalah menerapkan konsep 60:40 saat buka puasa dan sahur. Maksudnya adalah pemenuhan kalori untuk berbuka puasa adalah 60 persen dari total kalori harian. Sedangkan untuk sahur, adalah 40 persen dari total kalori harian.
Pengaturannya seperti ini, untuk buka puasa 60 persen terdiri dari takjil manis (10 persen), makanan utama (30 persen), dan camilan (10 persen) setelah tarawih. Sedangkan untuk sahur (40 persen) terdiri dari makanan utama (30 persen) dan camilan (10 persen).
Dr. Widya menjelaskan camilan bisa menjadi makanan pemenuhan kalori yang baik saat buka puasa dan sahur. Namun dia menyarankan para ibu untuk memilih camilan yang berbahan alami.
Dan menurut Widya, ngemil saat buka puasa dan sahur memberikan banyak manfaat, misalnya:
- - Menjaga stabilitas metabolisme tubuh
- - Mencegah makan terlalu banyak saat sahur dan berbuka puasa
- - Memenuhi kebutuhan kalori harian tubuh, dan
- - Menghindari rasa tidak nyaman di perut
Tidak hanya bermanfaat bagi tubuh, sesi ngemil bersama keluarga juga bisa menjadi ajang mendekatkan diri antar anggota keluarga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)