FITNESS & HEALTH

Vaksin Baru Nirsevimab Bisa Lindungi Bayi dari Infeksi RSV

Medcom
Rabu 03 September 2025 / 20:11
Jakarta: Respiratory syncytial virus (RSV) merupakan salah satu virus yang sangat menular dan berisiko terutama bagi bayi dan anak kecil. Untuk melindungi mereka dari risiko infeksi serius, ada beberapa langkah penting yang bisa dilakukan, termasuk vaksinasi dan pengelolaan kontak dengan orang sakit.
 

1. Vaksinasi pencegahan untuk bayi baru lahir


Salah satu kemajuan penting dalam pencegahan RSV adalah hadirnya vaksin baru bernama Nirsevimab (Beyfortus). Jericho Bell, M.D., seorang dokter anak, menjelaskan bahwa vaksin ini direkomendasikan untuk bayi pada musim dingin pertama mereka.

“Ini adalah vaksin yang sangat bagus yang mengandung antibodi yang bertahan sekitar lima bulan untuk melindungi bayi selama bagian terburuk dari musim RSV pertama mereka,” ujarnya. 

Keunggulan dari nirsevimab adalah vaksin ini memberikan kekebalan pasif kepada bayi. Artinya, bayi tidak perlu memproduksi antibodi sendiri karena vaksin ini langsung memberikan antibodi yang sudah dibuat sebelumnya.

“Dengan nirsevimab, bayi terlindungi segera," dr. Bell menambahkan.

Vaksin ini sangat dianjurkan untuk diberikan sesegera mungkin selama musim virus pernapasan pertama bayi, yang biasanya berlangsung dari musim gugur hingga musim semi.

Vaksin ini dapat diberikan kepada bayi baru lahir saat mereka masih berada di rumah sakit. Dengan adanya vaksin ini, diharapkan risiko bayi mengalami komplikasi serius akibat RSV dapat berkurang secara signifikan.

Baca juga: RSV Intai Lansia seiring Pandemi Covid-19 Kembali Muncul
 

2. Batasi kontak dengan orang yang sakit


Selain vaksinasi, membatasi kontak dengan orang yang sedang sakit juga sangat penting untuk mencegah penularan RSV. Wassim Ballan, M.D., kepala divisi penyakit menular di Phoenix Children’s, menekankan bahwa perlindungan anak-anak dapat dilakukan dengan menghindari paparan terhadap orang yang menunjukkan gejala pilek atau sakit. 

Beberapa langkah yang bisa dilakukan antara lain memakai masker saat sakit, mencuci tangan secara teratur, dan membersihkan atau mendisinfeksi permukaan yang mungkin terkontaminasi virus. 

Amy Edwards, M.D., menjelaskan bahwa RSV menyebar terutama melalui kontak dengan sekresi pernapasan dari orang yang terinfeksi.

“Biasanya, ini terjadi ketika anak-anak kecil memasukkan tangan mereka ke mulut dan hidung, lalu menyentuh satu sama lain, serta permukaan yang kemudian disentuh orang lain,” katanya. 

Virus RSV sangat stabil di tangan dan permukaan. Edwards menambahkan, “Faktanya, virus hidup masih dapat terdeteksi hingga empat jam setelah seseorang yang sakit menyentuh permukaan.”

Virus ini juga bisa menyebar melalui batuk atau bersin, tetapi karena virus tidak terlalu stabil di udara, penularan melalui udara kurang efisien dibandingkan kontak langsung atau tidak langsung. 

Secillia Nur Hafifah

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH