FITNESS & HEALTH
Bagaimana Tumbuh Kembang Bayi yang Mengidap Penyakit Jantung Bawaan?
A. Firdaus
Rabu 22 Maret 2023 / 08:15
Jakarta: Penyakit Jantung Bawaan (PJB) atau Congenital Heart Diseases merupakan kelainan pada struktur dan fungsi jantung yang sudah ada sejak lahir. Kondisi ini dapat mengancam jiwa, karena mengganggu aliran darah dari dan menuju ke jantung.
Penyakit Jantung Bawaan juga mengancam kehidupan bayi. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menyebut angka kematian terjadi dalam 6 bulan pertama kehidupan. Dan, 80% kematian terjadi pada usia 1 tahun.
Gejalanya bisa terlihat pada bibir, kulit, jari tangan, dan kaki si bayi yang mengalami kebiruan. Kemudian bisa juga ditandai dengan adanya gejala yang muncul beberapa tahun setelah lahir, seperti, irama jantung yang tidak normal, pusing, kesulitan bernapas, pingsan maupun kelelahan.
Lalu bagaimana jika tumbuh kembang bayi yang mengidap Penyakit Jantung Bawaan? Dr. dr. Nita Ratna Dewanti, Sp.A tak menyangkal bahwa bayi yang mengalami kondisi tersebut bakal sering mengalami gangguan pertumbuhan. Untuk itu diperlukan pemantauan pertumbuhan untuk mempertahankan pertumbuhan linier.
"Pemantauanya bisa dilakukan terhadap peningkatan ukuran tubuh seperti tinggi badan, berat badan dan lingkar kepala, serta peningkatan berat badan agar berhasil dengan optimal," ungkap dr. Nita saat seminar Congenital Heart Defect Awareness Week 2023 yang diadakan Rumah Sakit Premier Bintaro.
"Setiap bayi harus mendapat ASI Eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupannya (termasuk IMD) dan juga untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya, harus mendapat MP-ASI yang cukup dan aman, sementara ASI diteruskan sampai usia 2 tahun atau lebih," tegas dr. Nita.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Penyakit Jantung Bawaan juga mengancam kehidupan bayi. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menyebut angka kematian terjadi dalam 6 bulan pertama kehidupan. Dan, 80% kematian terjadi pada usia 1 tahun.
Gejalanya bisa terlihat pada bibir, kulit, jari tangan, dan kaki si bayi yang mengalami kebiruan. Kemudian bisa juga ditandai dengan adanya gejala yang muncul beberapa tahun setelah lahir, seperti, irama jantung yang tidak normal, pusing, kesulitan bernapas, pingsan maupun kelelahan.
Lalu bagaimana jika tumbuh kembang bayi yang mengidap Penyakit Jantung Bawaan? Dr. dr. Nita Ratna Dewanti, Sp.A tak menyangkal bahwa bayi yang mengalami kondisi tersebut bakal sering mengalami gangguan pertumbuhan. Untuk itu diperlukan pemantauan pertumbuhan untuk mempertahankan pertumbuhan linier.
"Pemantauanya bisa dilakukan terhadap peningkatan ukuran tubuh seperti tinggi badan, berat badan dan lingkar kepala, serta peningkatan berat badan agar berhasil dengan optimal," ungkap dr. Nita saat seminar Congenital Heart Defect Awareness Week 2023 yang diadakan Rumah Sakit Premier Bintaro.
"Setiap bayi harus mendapat ASI Eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupannya (termasuk IMD) dan juga untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya, harus mendapat MP-ASI yang cukup dan aman, sementara ASI diteruskan sampai usia 2 tahun atau lebih," tegas dr. Nita.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)