FITNESS & HEALTH
Stres dan Kecemasan, Penyebab Kamu Sering Menggertakkan Gigi saat Tidur
Raka Lestari
Sabtu 19 Juni 2021 / 10:04
Jakarta: Kebiasaan menggertakkan gigi pada saat tidur atau bruxism pada saat tidur merupakan kebiasaan yang cukup sering dilakukan oleh banyak orang. Pada umumnya, hal ini dilakukan secara tidak sadar atau refleks begitu saja. Meskipun begitu, sebenarnya ada penyebab dari bruxism ini.
"Stres dan kecemasan adalah alasan utama orang menggertakkan gigi," menurut Michael Lerner, seorang dokter THT di Yale Medicine.
Ketika kita stres, tubuh kita melepaskan lonjakan adrenalin dan kortisol. Keduanya adalah bahan kimia yang dikenal untuk meningkatkan denyut jantung, memompa tekanan darah, dan meningkatkan tingkat energi.
Lerner mengatakan perubahan yang intens ini dapat menyebabkan ketegangan otot yang berlebihan di rahang dan mengunyah otot kita, menyebabkan beberapa orang menggiling gigi mereka ketika sedang tidur. Beberapa orang mungkin memang punya kebiasaan mengeraskan rahang mereka ketika stres.
“Hal ini sama seperti perilaku yang berhubungan dengan kecemasan seperti menggigit kuku, memainkan rambut, atau mengayunkan kaki,” ujar Lerner.
Beberapa ahli medis juga menduga kebiasaan menggertakkan gigi ketika sedang tidur cukup sering terjadi di kota-kota besar, karena tingkat stres yang cukup tinggi.
“Orang-orang yang berada di lingkungan atau pekerjaan dengan tingkat stres yang tinggi lebih mungkin mengalami Bruxism,”ujar Derek Steinbacher, ahli bedah plastik dan rekonstruktif Yale Medicine.
Penyebab lain yang bisa menyebabkan bruxism adalah dan alkohol. Menurut Rafael Pelayo, spesialis tidur di Stanford Health Care, alkohol tidak hanya buruk bagi tidur kita secara keseluruhan. Alkohol memang membuat lebih cepat tertidur tetapi membuatmu mengantuk secara berlebihan.
Selain alkohol, minuman yang mengandung kafein seperti cokelat, kopi, soda, dan minuman berenergi tinggi lainnya dapat memicu aktivitas otot dan menyebabkan kebiasaan menggertakkan gigi ketika sedang tidur.
Untuk itu, ada beberapa solusi yang bisa dilakukan. Lerner menyarankan untuk berkonsultasi dengan dokter gigi, karena dokter gigi dapat mengurangi kerusakan enamel atau meredakan ketegangan otot yang mungkin berefek pada gigi. Jika itu tidak berhasil, beberapa dokter menyarankan untuk mencoba suntikan Botox di sekitar rahang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)
"Stres dan kecemasan adalah alasan utama orang menggertakkan gigi," menurut Michael Lerner, seorang dokter THT di Yale Medicine.
Ketika kita stres, tubuh kita melepaskan lonjakan adrenalin dan kortisol. Keduanya adalah bahan kimia yang dikenal untuk meningkatkan denyut jantung, memompa tekanan darah, dan meningkatkan tingkat energi.
Lerner mengatakan perubahan yang intens ini dapat menyebabkan ketegangan otot yang berlebihan di rahang dan mengunyah otot kita, menyebabkan beberapa orang menggiling gigi mereka ketika sedang tidur. Beberapa orang mungkin memang punya kebiasaan mengeraskan rahang mereka ketika stres.
“Hal ini sama seperti perilaku yang berhubungan dengan kecemasan seperti menggigit kuku, memainkan rambut, atau mengayunkan kaki,” ujar Lerner.
Beberapa ahli medis juga menduga kebiasaan menggertakkan gigi ketika sedang tidur cukup sering terjadi di kota-kota besar, karena tingkat stres yang cukup tinggi.
“Orang-orang yang berada di lingkungan atau pekerjaan dengan tingkat stres yang tinggi lebih mungkin mengalami Bruxism,”ujar Derek Steinbacher, ahli bedah plastik dan rekonstruktif Yale Medicine.
Penyebab lain yang bisa menyebabkan bruxism adalah dan alkohol. Menurut Rafael Pelayo, spesialis tidur di Stanford Health Care, alkohol tidak hanya buruk bagi tidur kita secara keseluruhan. Alkohol memang membuat lebih cepat tertidur tetapi membuatmu mengantuk secara berlebihan.
Selain alkohol, minuman yang mengandung kafein seperti cokelat, kopi, soda, dan minuman berenergi tinggi lainnya dapat memicu aktivitas otot dan menyebabkan kebiasaan menggertakkan gigi ketika sedang tidur.
Untuk itu, ada beberapa solusi yang bisa dilakukan. Lerner menyarankan untuk berkonsultasi dengan dokter gigi, karena dokter gigi dapat mengurangi kerusakan enamel atau meredakan ketegangan otot yang mungkin berefek pada gigi. Jika itu tidak berhasil, beberapa dokter menyarankan untuk mencoba suntikan Botox di sekitar rahang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)