Bila Asam Lambung Kumat, Ini Beberapa Jenis Makanan yang Wajib Dihindari

Jakarta: Refluks asam terjadi ketika isi perut kembali ke kerongkongan. Dokter pun mungkin akan mendiagnosis asam lambung sebagai penyakit gastroesofagus (GERD), jika ini terjadi lebih dari dua kali per minggu. 

Perlu diketahui, ada beberapa faktor yang berhubungan dengan makanan dan dapat menyebabkan asam lambung seperti; posisi tubuh setelah makan, jumlah makanan yang dikonsumsi selama satu kali makan, dan jenis makanan yang dikonsumsi.

Selain itu, masih ada beberapa kontroversi di komunitas medis tentang makanan mana yang benar-benar menyebabkan gejala refluks. Terlepas dari kurangnya konsensus ini, banyak peneliti setuju bahwa yang terbaik adalah menghindari jenis makanan dan minuman tertentu untuk mencegah gangguan pencernaan dan gejala asam lambung, seperti:
 

Makanan berlemak tinggi dan digoreng 

Makanan berlemak umumnya menunda pengosongan perut. Ini dapat meningkatkan risiko untuk gejala refluks, menurut Institut Nasional Diabetes dan Penyakit Pencernaan dan Ginjal. Untuk membantu mencegah refluks, kamu bisa mencoba mengurangi asupan lemak total. Berikut adalah beberapa makanan berlemak tinggi: 

- kentang goreng 
- bawang goreng 
- keripik kentang 
- mentega 
- susu 
- keju 
- es krim  
- saus salad krim lemak tinggi  
- potongan daging merah berlemak tinggi, seperti sirloin marmer atau iga 
 

Makanan pedas 

Menurut penelitian yang dinukil dari Healthline menunjukkan bahwa makanan pedas dapat menyebabkan sakit perut dan gejala terbakar jika kamu memiliki gangguan gastrointestinal fungsional. Capsaicin, senyawa kimia yang membuat makanan terasa pedas, dapat mengiritasi bagian kerongkongan sehingga menyebabkan asam lambung. Faktanya, sebuah studi Korea tahun 2017 menemukan bahwa semur panas dan pedas menyebabkan gejala GERD di lebih dari setengah kasus yang dinilai. 


(Makanan asin biasanya juga mengandung lemak yang tinggi sehingga dapat meningkatkan gejala asam lambung. Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)
 

Buah dan sayur

Merupakan bagian penting dari diet yang kamu lakukan. Namun, jenis tertentu mungkin membuat gejala GERD lebih buruk. Buah-buahan dan sayuran yang biasanya menyebabkan refluks adalah nanas, jeruk, jeruk bali, lemon, dan limau, tomat (dan makanan berbahan dasar tomat), bawang putih dan bawang bombay. Jika ragu, diskusikan tingkat toleransi kamu dengan dokter. 
 

Minuman 

Beberapa minuman umum juga dapat memicu gejala pada orang dengan GERD. Ini termasuk, alkohol, kopi dan teh, minuman berkarbonasi, jus jeruk serta jus tomat. Dengan atau tanpa kafein, kopi dapat meningkatkan gejala refluks. Namun, beberapa orang dengan GERD mentoleransi kopi dengan baik. Perhatikan gejala individu sendiri dan konsumsi hanya minuman yang dapat kamu toleransi dengan baik.
 

Makanan, obat-obatan, dan suplemen 

Sejumlah makanan, obat-obatan, dan suplemen lain dapat menyebabkan sfingter esofagus bagian bawahmu berfungsi dengan buruk, yang dapat menyebabkan gejala GERD. Misal, kamu mungkin mengalami gejala setelah mengonsumsi; cokelat, mint,  makanan olahan berat, antibiotik, aspirin atau pereda nyeri lainnya. Bila obat atau suplemen yang kamu minum meningkatkan gejala asam lambung atau mag, bicarakan dengan dokter sebelum menghentikan obatmu saat ini.

Ingat, menjaga asupan makanan dan minuman merupakan salah satu cara mengobati asam lambung secara alami. Tak hanya itu, membiasakan diri mengonsumsi makanan dan minuman sehat juga akan membuat tubuh menjadi lebih bugar.
(yyy)