FITNESS & HEALTH

IDAI Tekankan Pentingnya Komitmen Menuju Nol Kematian akibat Dengue pada 2030

A. Firdaus
Selasa 17 Juni 2025 / 11:37
Bandung: Hari Dengue ASEAN (The Association of Southeast Asian Nations) atau ASEAN Dengue Day (ADD) yang jatuh pada 15 Juni setiap tahunnya, diperingati oleh negara-negara anggota ASEAN sebagai bagian dalam upaya pengendalian dengue yang meliputi pencegahan, penanggulangan, dan tatalaksana, guna menekan angka kejadian dan kematian akibat dengue. 

Di Indonesia, sudah lebih dari 50 tahun lalu ketika kasus dengue pertama kali ditemukan pada 1968. Namun, hingga saat ini, dengue masih menjadi salah satu masalah kesehatan utama dengan angka kejadian yang fluktuatif setiap tahunnya. 

Pada 2025 saja, sampai dengan 16 Mei 2025, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat 56.269 kasus yang tersebar di 456 kabupaten/kota di 34 provinsi, dengan kematian sebanyak 250 kasus yang terjadi di 123 kabupaten/kota di 24 provinsi.

Menurut Andreas Gutknecht, Presiden Direktur PT Takeda Innvative Medicines, dengue berdampak luas, bukan hanya tercermin dalam angka kasus, tetapi juga dalam hilangnya produktivitas karena perawatan, baik bagi pasien maupun anggota keluarga yang harus mendampingi. Di balik data, ada cerita kehilangan orang-orang tercinta yang tidak tercatat dalam statistik.

"Setiap kehilangan adalah tragedi yang sebenarnya dapat kita cegah. Yang kadang kita lupa, dengue bukanlah penyakit musiman, dia ada sepanjang tahun dan bisa menyerang siapa saja terlepas dari di mana kita tinggal, usia, dan gaya hidup kita. Untuk itu, kami memanfaatkan momentum ASEAN Dengue Day untuk terus mengingatkan bahwa dengue masih mengancam dan mengintai kita setiap waktu." kata Andreas pada acara seminar ADD 15 Juni lalu.

Andreas juga menegaskan komitmen Takeda sebagai mitra jangka panjang bersama pemerintah, tenaga kesehatan, asosiasi medis, akademisi, sektor swasta, dan masyarakat umum dalam mendukung tujuan bersama: nol kematian akibat dengue pada 2030.

Baca juga: Bisa Lebih Parah, Waspadai Demam Berdarah Berulang!

Salah satu wujud komitmen Takeda dalam upaya penanggulangan dengue pada peringatan ADD 2025 kali ini adalah melalui kemitraan dengan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Cabang Jawa Barat dalam Seminar ASEAN Dengue Day 2025 yang bertema: Strengthen the Role of Healthcare Workers: Together We Fight Dengue, pada Minggu, 15 Juni 2025. 

Dr. dr. Anggraini Alam, Sp.A. Subsp.Inf.P.T (K), Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Cabang Jawa Barat, mengatakan Target ‘Nol Kematian Akibat Dengue pada Tahun 2030’ adalah sebuah komitmen global yang telah ditetapkan oleh World Health Organization (WHO) dan diadopsi oleh Indonesia melalui Strategi Nasional (Stranas) Penanggulangan Dengue. 

"Untuk mencapainya, kita harus serius memperkuat upaya pencegahan, terutama melalui pengendalian vektor dan pemanfaatan metode yang inovatif seperti Wolbachia dan vaksinasi," ucap Dr. Anggraini.

Menurut dr. Anggraini, dengue bukanlah penyakit yang bisa dianggap enteng. Seseorang dapat terinfeksi virus dengue lebih dari sekali, dan infeksi kedua berisiko lebih parah. 

"Hal ini karena virus dengue terdiri dari empat stereotip. Jadi, riwayat pernah terjangkit virus dengue tidak membuat seseorang kebal terhadap virusnya," kata Dr. Anggraini.

Oleh karena itu, kata Dr. Anggraini, di dalam Stranas Penanggulangan Dengue, pengendalian vektor menjadi salah satu fokus yang bertujuan meningkatkan partisipasi masyarakat, serta kemampuan tenaga kesehatan dalam pemberdayaan masyarakat, melalui gerakan-gerakan seperti 3M Plus dan 1 Rumah 1 Jumantik (1R1J). 

"Di sisi lain, yang tidak kalah penting adalah memperkuat sistem imun tubuh terhadap virus dengue melalui penggunaan langkah intervensi inovasi. Karena kita tidak pernah tahu kapan dan di mana akan terkena gigitan nyamuk,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)

MOST SEARCH