FITNESS & HEALTH
Mengenal Tes Ishihara, Tes untuk Mendeteksi Buta Warna
Muhammad Syahrul Ramadhan
Selasa 31 Mei 2022 / 16:55
Jakarta: Buta warna terdapat dua jenis, yakni buta warna parsial dan buta warna total. Untuk mengetahui seseorang buta warna dan jenisnya perlu dilakukan tes. Salah satunya tes Ishihara.
Buta warna merupakan gangguan penglihatan di mana penderitanya kesulitan membedakan nuansa warna atau buta terhadap warna tertentu. Buta warna ini disebut buta warna parsial.
Buta warna total adalah kondisi kesehatan mata di mana penglihatan penderitanya sama sekali tidak bisa melihat warna, objek yang dilihat oleh mata adalah monokrom atau abu-abu. Buta warna total ini sangat jarang terjadi dibandingkan buta warna parsial.
Kemudian cedera di kepala yang berakibat kerusakan bagian otak untuk mengenal persepsi warna juga bisa menjadi pemicu buta warna parsial.
Risiko buta warna parsial meningkat pada lansia yang memiliki penyakit mata akibat penuaan, misalnya penyakit degenerasi makula dan katarak.
Tes tes buta warna ini dikembangkan oleh Dr. Shinobu Ishihara dan pertama kali dipublikasi pada tahun 1917 di Jepang. Sejak saat itu, tes ini terus digunakan di seluruh dunia sampai sekarang.
Tes buta warna Ishihara terdiri dari lembaran yang didalamnya terdapat titik-titik dengan berbagai warna dan ukuran. Titik berwarna tersebut disusun sehingga membentuk lingkaran.
Warna titik itu dibuat sedemikian rupa sehingga orang buta warna tidak akan melihat perbedaan warna seperti yang dilihat orang normal (pseudo-isochromaticism). Tes Ishihara ini sendiri merupakan kumpulan kartu bergambar yang tersusun dan bintik-bintik berwarna.
Gambarnya biasanya berupa satu atau lebih angka yang tersusun dari bintik-bintik di antara bintik-bintik warna lain yang sedikit berbeda dan dapat dilihat dengan mata normal, tapi tidak bisa pada penderita defisiensi sebagian warna.

(Tes Ishihara buta warna)
Tes ini dilakukan dengan satu mata tertutup secara bergantian. Pasien harus membaca huruf atau angka yang terdapat dalam gambar tersebut dengan satu mata tertutup.
Bagi sobat Medcom yang ingin mencoba tes ini sendiri bisa loh. Banyak situs yang menyediakan tes Ishihara secara online.
Meski bisa tes ini bisa dicoba sendiri di rumah secara online lebih baik sobat Medcom melakukannya di fasilitas kesehatan baik Poliklinik, Puskesmas, atau Rumah Sakit. Ini penting agar hasil tes dapat dipertanggungjawabkan.
Baca artikel lainnya dari Medcom.ID di Google News
6 Tips Jitu Lulus Tes Kesehatan bagi Pelamar Kerja, source: Youtube: Medcom.ID
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(RUL)
Buta warna merupakan gangguan penglihatan di mana penderitanya kesulitan membedakan nuansa warna atau buta terhadap warna tertentu. Buta warna ini disebut buta warna parsial.
Buta warna total adalah kondisi kesehatan mata di mana penglihatan penderitanya sama sekali tidak bisa melihat warna, objek yang dilihat oleh mata adalah monokrom atau abu-abu. Buta warna total ini sangat jarang terjadi dibandingkan buta warna parsial.
Penyebab Buta Warna Parsial
1. Faktor keturunan
Buta warna merupakan kelainan genetika yang diturunkan dari orang tua kepada anaknya. Buta warna ini lebih banyak diwariskan ke anak laki-laki dibandingkan perempuan. Berdasarkan statistik sekitar 5-8 persen laki-laki dan 0,5 persen perempuan menyandang buta warna.2. Cedera mata atau otak
Cedera di bagian mata atau otak juga bisa membuat seseorang menderita buta warna parsial. Cedera pada retina bisa memicu buta warna.Kemudian cedera di kepala yang berakibat kerusakan bagian otak untuk mengenal persepsi warna juga bisa menjadi pemicu buta warna parsial.
3. Penunaan
Selain faktor genetik, buta warna parsial juga bisa terjadi karena faktor usia. Seiring bertambahnya usia fungsi penglihatan juga akan menurun.Risiko buta warna parsial meningkat pada lansia yang memiliki penyakit mata akibat penuaan, misalnya penyakit degenerasi makula dan katarak.
Tes Ishihara
Nah, bagi sobat Medcom yang ingin tahu apakah mengalami salah satu buta warna tersebut atau tidak bisa mencoba tes ishihara, apa itu? Bagi sobat Medcom yang pernah mengikuti tes SIM atau tes kerja tentu pernah mengikuti tes ini.Tes tes buta warna ini dikembangkan oleh Dr. Shinobu Ishihara dan pertama kali dipublikasi pada tahun 1917 di Jepang. Sejak saat itu, tes ini terus digunakan di seluruh dunia sampai sekarang.
Tes buta warna Ishihara terdiri dari lembaran yang didalamnya terdapat titik-titik dengan berbagai warna dan ukuran. Titik berwarna tersebut disusun sehingga membentuk lingkaran.
Warna titik itu dibuat sedemikian rupa sehingga orang buta warna tidak akan melihat perbedaan warna seperti yang dilihat orang normal (pseudo-isochromaticism). Tes Ishihara ini sendiri merupakan kumpulan kartu bergambar yang tersusun dan bintik-bintik berwarna.
Baca Juga: Buta Warna Parsial Adalah: Pengertian, Penyebab, dan Tesnya |
---|
Gambarnya biasanya berupa satu atau lebih angka yang tersusun dari bintik-bintik di antara bintik-bintik warna lain yang sedikit berbeda dan dapat dilihat dengan mata normal, tapi tidak bisa pada penderita defisiensi sebagian warna.

(Tes Ishihara buta warna)
Tes ini dilakukan dengan satu mata tertutup secara bergantian. Pasien harus membaca huruf atau angka yang terdapat dalam gambar tersebut dengan satu mata tertutup.
Bagi sobat Medcom yang ingin mencoba tes ini sendiri bisa loh. Banyak situs yang menyediakan tes Ishihara secara online.
Meski bisa tes ini bisa dicoba sendiri di rumah secara online lebih baik sobat Medcom melakukannya di fasilitas kesehatan baik Poliklinik, Puskesmas, atau Rumah Sakit. Ini penting agar hasil tes dapat dipertanggungjawabkan.
Baca artikel lainnya dari Medcom.ID di Google News
6 Tips Jitu Lulus Tes Kesehatan bagi Pelamar Kerja, source: Youtube: Medcom.ID
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(RUL)