FITNESS & HEALTH
Gejala Tahap Awal Kanker Serviks Kerap tak Disadari, Segera Vaksinasi HPV!
Medcom
Rabu 19 April 2023 / 16:12
Jakarta: Kanker serviks menjadi penyakit mematikan tertinggi pada wanita di dunia dan penyebab kematian wanita kedua terbanyak di Indonesia. Pasalnya, tahap awal penyakit ini kerap tak menunjukkan gejala. Namun, kanker ini dapat dicegah dengan vaksinasi HPV yang dapat dilakukan sejak remaja
Kanker serviks disebabkan oleh infeksi Human Papilloma Virus (HPV) yang kerap tidak menunjukkan gejala pada tahap awal. Biasanya, keluhan baru muncul ketika kanker sudah mencapai stadium 2 atau lebih.
Adapun gejala yang kerap dirasakan, meski tidak menjadi patokan utama terkena kanker serviks, seperti sering mengalami keputihan walaupun sudah diobati hingga pendarahan pasca-sanggama (post coital bleeding). Namun, kutil yang timbul di kelamin atau bagian tubuh lain, menjadi satu-satunya tanda yang nampak.
Menurut dr. Andry, Sp. O. G, FMIGS, FEGRF dari Rumah Sakit Pondok Indah, HPV dapat ditularkan melalui aktivitas seksual, terlebih seks bebas akibat seringnya berganti pasangan. Bukan hanya itu, risiko penularan dapat meningkat apabila seorang wanita memiliki kebiasaan merokok, memiliki gangguan sistem imun, hingga terinfeksi HIV/AIDS atau penyakit kelamin lainnya.
"Termasuk penyakit slow-growing, kanker serviks memiliki fase yang panjang atau waktu cukup lama dari tahap infeksi hingga menjadi kanker. Bahkan, terdapat lebih dari 100 sub-tipe HPV yang digolongkan menjadi low-risk HPV, yang tidak menyebabkan kanker, dan high-risk HPV, yang dapat menyebabkan kanker," ujar dr. Andry.
Sementara itu, sekitar 30-40 sub-tipe HPV dapat mengakibatkan infeksi di area kelamin. Hal ini dapat menimbulkan penyakit kutil kelamin pada pria dan wanita, kanker serviks pada wanita, dan kanker penis pada pria. Selain itu, berbagai jenis HPV lainnya bisa menyebabkan infeksi pada tangan, jari, dan wajah.
Sebenarnya, infeksi virus ini tidak memiliki pengobatan anti virus yang spesifik sehingga dapat sembuh dengan sendirinya sesuai dengan imunitas tubuh. Namun, kemungkinan untuk terjadi infeksi yang menetap atau memerlukan penangan medis, akan lebih besar bagi wanita yang berusia 30 tahun ke atas.
Mengingat infeksi awal HPV tidak menunjukkan gejala, pencegahan menjadi langkah yang sangat penting dilakukan. Pencegahan ini dilakukan melalui vaksin HPV dengan memberikan antigen ke dalam tubuh untuk membentuk antibodi atau kekebalan dari infeksi HPV. Selain itu, vaksinasi mampu mencegah infeksi berkembang menjadi kanker serviks invasif.
Perlu diingat, konsultasikan terlebih dahulu kondisimu ke dokter sebelum melakukan vaksinasi agar mendapatkan penanganan dan dosis yang tepat.
Jessica Gracia Siregar
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Kanker serviks disebabkan oleh infeksi Human Papilloma Virus (HPV) yang kerap tidak menunjukkan gejala pada tahap awal. Biasanya, keluhan baru muncul ketika kanker sudah mencapai stadium 2 atau lebih.
Adapun gejala yang kerap dirasakan, meski tidak menjadi patokan utama terkena kanker serviks, seperti sering mengalami keputihan walaupun sudah diobati hingga pendarahan pasca-sanggama (post coital bleeding). Namun, kutil yang timbul di kelamin atau bagian tubuh lain, menjadi satu-satunya tanda yang nampak.
Bagaimana penularannya?
Menurut dr. Andry, Sp. O. G, FMIGS, FEGRF dari Rumah Sakit Pondok Indah, HPV dapat ditularkan melalui aktivitas seksual, terlebih seks bebas akibat seringnya berganti pasangan. Bukan hanya itu, risiko penularan dapat meningkat apabila seorang wanita memiliki kebiasaan merokok, memiliki gangguan sistem imun, hingga terinfeksi HIV/AIDS atau penyakit kelamin lainnya.
"Termasuk penyakit slow-growing, kanker serviks memiliki fase yang panjang atau waktu cukup lama dari tahap infeksi hingga menjadi kanker. Bahkan, terdapat lebih dari 100 sub-tipe HPV yang digolongkan menjadi low-risk HPV, yang tidak menyebabkan kanker, dan high-risk HPV, yang dapat menyebabkan kanker," ujar dr. Andry.
Sementara itu, sekitar 30-40 sub-tipe HPV dapat mengakibatkan infeksi di area kelamin. Hal ini dapat menimbulkan penyakit kutil kelamin pada pria dan wanita, kanker serviks pada wanita, dan kanker penis pada pria. Selain itu, berbagai jenis HPV lainnya bisa menyebabkan infeksi pada tangan, jari, dan wajah.
Sebenarnya, infeksi virus ini tidak memiliki pengobatan anti virus yang spesifik sehingga dapat sembuh dengan sendirinya sesuai dengan imunitas tubuh. Namun, kemungkinan untuk terjadi infeksi yang menetap atau memerlukan penangan medis, akan lebih besar bagi wanita yang berusia 30 tahun ke atas.
Lantas, seperti apa pencegahannya?
Mengingat infeksi awal HPV tidak menunjukkan gejala, pencegahan menjadi langkah yang sangat penting dilakukan. Pencegahan ini dilakukan melalui vaksin HPV dengan memberikan antigen ke dalam tubuh untuk membentuk antibodi atau kekebalan dari infeksi HPV. Selain itu, vaksinasi mampu mencegah infeksi berkembang menjadi kanker serviks invasif.
Perlu diingat, konsultasikan terlebih dahulu kondisimu ke dokter sebelum melakukan vaksinasi agar mendapatkan penanganan dan dosis yang tepat.
Jessica Gracia Siregar
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)