FITNESS & HEALTH
Viral Ibu Mengamuk Disebut Karena Idap Skizofrenia, Apa Itu?
Fatha Annisa
Sabtu 16 September 2023 / 16:38
Jakarta: Video yang menunjukkan seorang ibu mengamuk belum lama ini viral di media sosial. Ia disebut mengidap skizofrenia. Lantas, apa itu Skizofrenia?
Video tersebut diunggah oleh putranya di media sosial TikTok. Dalam rekaman tampak sang ibu mengamuk dan membalik meja maupun kursi kayu hingga rumah menjadi berantakan.
Putranya berulang kali meminta sang ibu berhenti. Namun, permintaan tersebut tak dihiraukan. Setelah beberapa saat, amukan sang ibu baru reda dan putranya langsung membereskan barang-barang.

Video viral ibu yang disebut mengidap skizofrenia. Foto: tangkapan layar
Melansir laman Alodokter, pengidap skizofrenia diketahui beresiko 2-3 kali lebih tinggi mengalami kematian di usia muda. Pasalnya, skizofrenia biasanya disertai penyakit lain dan rentan melakukan percobaan bunuh diri.

Gejala skizofrenia. Foto: pexels
Penanganan skizofrenia antara lain obat-obatan, psikoterapi, dan sejumlah terapi seperti elektrokonvulsi atau pemberian gelombang elektromagnetik ke otak. Pengobatan tersebut dilakukan secara rutin selama seumur hidup.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(SUR)
Video tersebut diunggah oleh putranya di media sosial TikTok. Dalam rekaman tampak sang ibu mengamuk dan membalik meja maupun kursi kayu hingga rumah menjadi berantakan.
Putranya berulang kali meminta sang ibu berhenti. Namun, permintaan tersebut tak dihiraukan. Setelah beberapa saat, amukan sang ibu baru reda dan putranya langsung membereskan barang-barang.

Video viral ibu yang disebut mengidap skizofrenia. Foto: tangkapan layar
Apa itu Skizofrenia?
Skizofrenia adalah salah satu jenis gangguan mental berat yang berpengaruh pada tingkah laku, emosi, dan cara komunikasi penderitanya. Orang yang mengidap skizofrenia umumnya mengalami halusinasi, delusi, perubahan perilaku, hingga kekacauan berpikir.Melansir laman Alodokter, pengidap skizofrenia diketahui beresiko 2-3 kali lebih tinggi mengalami kematian di usia muda. Pasalnya, skizofrenia biasanya disertai penyakit lain dan rentan melakukan percobaan bunuh diri.
Baca juga: Pernah Mendengar Suara Makhluk Halus? Mungkin Ini Penyebabnya |
Penyebab Skizofrenia
Penyebab skizofrenia belum diketahui secara pasti. Tetapi sejumlah faktor dapat meningkatkan terjadinya gangguan mental ini, di antaranya adalah faktor genetik, lingkungan, perbedaan struktur otak, hingga efek penggunaan obat tertentu.Gejala Skizofrenia
Gejala Skizofrenia dibagi menjadi empat, yakni gejala negatif, positif, kognitif, dan suasana hati (mood). Dilansir dari laman Siloam Hospital, berikut ini penjelasan lebih lengkapnya:Gejala Negatif
Gejala negatif mengacu pada hilangnya sifat, kebiasaan, atau minat tertentu yang biasanya dimiliki oleh orang normal, contohnya:- Menurunnya keinginan berbicara dan bersosialisasi.
- Menurunnya minat dan motivasi.
- Kehilangan beragam emosi yang biasanya dirasakan dan ditampilkan.
- Keinginan untuk tetap malas dan lesu serta menolak berubah.
Gejala Positif
Beberapa gejala positif skizofrenia adalah:- Halusinasi, sering kali berbentuk bayangan atau suara-suara yang tidak nyata.
- Delusi, contohnya menganggap bahwa dirinya sedang dikejar-kejar orang atau organisasi tertentu.
- Perubahan perilaku dan cara bicara menjadi tidak teratur (meracau).
Gejala Kognitif

Gejala skizofrenia. Foto: pexels
- Kesulitan berkonsentrasi.
- Menurunnya fungsi memori.
- Kesulitan dalam menerima dan memahami sinyal atau tanda-tanda dalam hubungan dengan orang lain.
- Menurunnya kemampuan untuk mengatur dan cenderung berpikir abstrak.
Baca juga: Awas, 30 Persen Skizofrenia pada Pria Muda Akibat Penyalahgunaan Ganja |
Gejala Suasana Hati
Gejala ini biasanya berupa perubahan suasana hati atau mood secara tidak menentu, serta tanpa alasan yang jelas. Penderita skizofrenia kerap merasa senang atau sedih tanpa alasan, lalu murung dan tertekan.Pengobatan Skizofrenia
Sebenarnya, belum ada obat yang dapat menyembuhkan skizofrenia. Namun, ada sejumlah penanganan yang dapat mengendalikan dan mengurangi gejala supaya penderita dapat hidup layaknya orang normal.Penanganan skizofrenia antara lain obat-obatan, psikoterapi, dan sejumlah terapi seperti elektrokonvulsi atau pemberian gelombang elektromagnetik ke otak. Pengobatan tersebut dilakukan secara rutin selama seumur hidup.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)