FITNESS & HEALTH
Kasus Gagal Ginjal Akut Anak Melonjak, Moms Harus Lakukan Langkah Ini
Medcom
Jumat 21 Oktober 2022 / 10:24
Jakarta: Laporan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) per 18 Oktober 2022 mencatat adanya peningkatan kasus Gangguan Gagal Ginjal Akut Progresif Atipikal. Setidaknya ada 206 kasus yang tersebar di 20 Provinsi di Indonesia dengan 99 kasus kematian.
Kemenkes pun telah mengambil langkah antisipatif untuk meminta tenaga kesehatan pada fasilitas pelayanan kesehatan untuk memberhentikan sementara seluruh penggunaan obat sirup atau cair untuk pengobatan.
Selain itu, Kemenkes juga mengimbau kepada seluruh apotek di Indonesia untuk sementara berhenti menjual bebas ataupun bebas terbatas obat cair atau sirop kepada masyarakat, kecuali sudah dikonsultasikan oleh dokter sebelumnya.
Hal ini tak lepas dari beredarnya gejala-gejala yang menimbulkan gagal ginjal akut pada anak ini tidak jauh dari frekuensi buang air kecil jarang serta volume urine yang menurun. Hal ini berhubungan dengan proses pencernaan pada tubuh manusia.
Selain itu, dari laman Kemkes.go.id, gejala lain yang mengarah kepada gagal ginjal akut seperti demam, batuk, muntah, diare menjadi keluhan lain yang didapati oleh pasien gagal ginjal akut pada anak.
Untuk mencegah terjadinya gagal ginjal akut pada anak, sebagai orang tua atau jika moms memiliki kerabat di bawah umur, moms harus memperhatikan hal-hal yang dapat memicu munculnya gagal ginjal akut misterius ini:
Kemenkes telah memberhentikan sementara penggunaan obat sirop untuk dikonsumsi oleh masyarakat sebagai upaya inisiatif penurunan jumlah kasus penyakit ini.
Untuk mengetahui apakah anak sering atau jarang buang air kecil, moms bisa memantaunya dengan melihat apakah si kecil melakukan buang air kecil dalam sehari berapa kali. Jika didapati si kecil tidak melakukan buang air kecil dari 6 hingga 8 jam sama sekali, maka moms patut waspada.
Asupan gizi pada anak sangat penting untuk dijaga karena melibatkan pertumbuhan si kecil. Selain itu, asupan gizi baik dapat membantu si kecil terhindar dari penyakit. Tidak lupa untuk meminum air mineral yang baik untuk tubuh dengan cukup.
Jika si kecil mengalami gejala yang seringkali beredar seperti demam, batuk, pilek, hingga kekurangan frekuensi untuk buang air kecil, segera pergi untuk ke layanan fasilitas kesehatan agar bisa ditinjau lebih dalam.
Sampai saat ini, Kemenkes belum mengetahui penyebab pasti dari penyakit gagal ginjal akut pada anak di Indonesia. Namun, pencegahan lebih baik daripada mengobati.
Jangan lupa, jika anak mengalami tanda-tanda dari gagal ginjal akut, lebih baik segera pergi ke layanan fasilitas kesehatan terdekat untuk dapat diperiksa lebih lanjut.
Aulia Putriningtias
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Kemenkes pun telah mengambil langkah antisipatif untuk meminta tenaga kesehatan pada fasilitas pelayanan kesehatan untuk memberhentikan sementara seluruh penggunaan obat sirup atau cair untuk pengobatan.
Selain itu, Kemenkes juga mengimbau kepada seluruh apotek di Indonesia untuk sementara berhenti menjual bebas ataupun bebas terbatas obat cair atau sirop kepada masyarakat, kecuali sudah dikonsultasikan oleh dokter sebelumnya.
Hal ini tak lepas dari beredarnya gejala-gejala yang menimbulkan gagal ginjal akut pada anak ini tidak jauh dari frekuensi buang air kecil jarang serta volume urine yang menurun. Hal ini berhubungan dengan proses pencernaan pada tubuh manusia.
Selain itu, dari laman Kemkes.go.id, gejala lain yang mengarah kepada gagal ginjal akut seperti demam, batuk, muntah, diare menjadi keluhan lain yang didapati oleh pasien gagal ginjal akut pada anak.
Untuk mencegah terjadinya gagal ginjal akut pada anak, sebagai orang tua atau jika moms memiliki kerabat di bawah umur, moms harus memperhatikan hal-hal yang dapat memicu munculnya gagal ginjal akut misterius ini:
1. Tidak meminum obat bertekstur cair atau sirop
Kemenkes telah memberhentikan sementara penggunaan obat sirop untuk dikonsumsi oleh masyarakat sebagai upaya inisiatif penurunan jumlah kasus penyakit ini.
2. Memperhatikan frekuensi buang air kecil dan volume urine
Untuk mengetahui apakah anak sering atau jarang buang air kecil, moms bisa memantaunya dengan melihat apakah si kecil melakukan buang air kecil dalam sehari berapa kali. Jika didapati si kecil tidak melakukan buang air kecil dari 6 hingga 8 jam sama sekali, maka moms patut waspada.
3. Menjaga asupan gizi
Asupan gizi pada anak sangat penting untuk dijaga karena melibatkan pertumbuhan si kecil. Selain itu, asupan gizi baik dapat membantu si kecil terhindar dari penyakit. Tidak lupa untuk meminum air mineral yang baik untuk tubuh dengan cukup.
4. Segera larikan ke faskes
Jika si kecil mengalami gejala yang seringkali beredar seperti demam, batuk, pilek, hingga kekurangan frekuensi untuk buang air kecil, segera pergi untuk ke layanan fasilitas kesehatan agar bisa ditinjau lebih dalam.
Sampai saat ini, Kemenkes belum mengetahui penyebab pasti dari penyakit gagal ginjal akut pada anak di Indonesia. Namun, pencegahan lebih baik daripada mengobati.
Jangan lupa, jika anak mengalami tanda-tanda dari gagal ginjal akut, lebih baik segera pergi ke layanan fasilitas kesehatan terdekat untuk dapat diperiksa lebih lanjut.
Aulia Putriningtias
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)