FITNESS & HEALTH
Jadikan Herbal Sebagai Penunjang Obat, Berikut 5 Rempah untuk Kesehatan Jantung
Mia Vale
Selasa 06 Agustus 2024 / 12:28
Jakarta: Seorang Tabib Yunani kuno, Hippocrates, berkata, “Biarlah makanan menjadi obatmu, dan obat menjadi makananmu.” Sering disebut sebagai bapak kedokteran, Hippocrates berpendapat bahwa penyakit disebabkan oleh faktor perilaku, termasuk pola makan dan gaya hidup.
Dan bila penyakit disebabkan faktor perilaku manusianya sendiri, tentunya penyakit tersebut harus dapat disembuhkan dengan mengubah faktor-faktor di atas, termasuk pola makan. Tidak ada sesuatu pun di lingkungan kamu yang penuh dengan bahan penyembuh potensial selain lemari bumbu di dapur.
Ya, Rempah-rempah telah dimasukkan ke dalam masakan di seluruh dunia sejak lama orang memakannya untuk meningkatkan cita rasa makanan dan memberikan manfaat yang meningkatkan kesehatan.
Bahkan, beberapa rempah-rempah ini, menawarkan manfaat khusus untuk kesehatan jantung dan pembuluh darah. Dengan dukungan yang relevan secara klinis, berikut rempah-rempah yang relevan secara nutrisi untuk meningkatkan kesehatan jantung.
.jpg)
(Kayu manis juga dipercaya dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dan lemak di dalam darah yang bisa meminimalkan risiko terjadinya penyakit jantung koroner. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
Umumnya kayu manis digunakan dalam bentuk bubuk, baik dalam hidangan manis maupun gurih. Senyawa berminyak yang disebut cinnamaldehyde bertanggung jawab atas aroma dan rasa yang berbeda, serta banyak manfaat kesehatannya.
Kayu manis memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi kuat yang memberikan manfaat kesehatan jantung. Meskipun mungkin paling dikenal karena kemampuannya membantu menurunkan gula darah, kayu manis juga mampu mengurangi risiko penyakit jantung.
Menurut penelitian yang telah dinukil dari John Hopkins Medicine, kayu manis telah terbukti membantu mengendalikan kadar gula darah dan menurunkan trigliserida, di mana membantu memperbaiki profil kolesterol.
Artinya, mengonsumsi kayu manis secara teratur bisa membantu mengurangi beberapa faktor risiko penyakit jantung.
Digunakan dalam budaya Asia selama ribuan tahun untuk mengobati sakit perut, diare, dan mual. Penelitian menemukan bahwa jahe efektif meredakan mual akibat kehamilan dan mengurangi sakit perut usai operasi.
Meskipun jahe, sering kali dibuat sebagai teh, terkenal karena efek antimualnya, penelitian terbaru telah menguji pengaruhnya dalam mengurangi faktor risiko yang terkait dengan penyakit kardiovaskular.
Sebuah tinjauan terhadap 12 penelitian menemukan bahwa jahe mencapai hasil yang lebih baik bila digunakan dalam jumlah 2 gram, termasuk rata-rata penurunan trigliserida kolesterol. Peningkatan trigliserida, kolesterol, dan gula darah merupakan faktor risiko penyakit jantung.
Merupakan salah satu bumbu masakan yang paling populer, sekaligus paling banyak diteliti. Lebih dari 100 fitokimia telah diidentifikasi dalam bawang putih, dengan bahan yang mengandung sulfur allicin menjadi yang paling terkenal. Allicin dan senyawa belerang lainnya juga ditemukan pada kerabat bawang putih, termasuk bawang merah dan daun bawang.
Senyawa belerang yang bermanfaat bagi kesehatan ini terbentuk ketika siung bawang putih dirusak – dengan cara dipotong, dihancurkan, atau dikunyah.
Beberapa penelitian menemukan bahwa bawang putih menurunkan tekanan darah dan melawan kerusakan akibat radikal bebas pada pembuluh darah individu yang memiliki tekanan darah tinggi. Pun ditemukan bahwa bawang putih dapat menurunkan kadar lipid darah, terutama kolesterol total dan LDL.
Menjadi rempah yang menyehatkan jantung karena mengandung flavonoid, antioksidan kuat yang bisa membantu mengurangi peradangan dalam tubuh. Selain itu, jintan hitam juga bisa membantu menurunkan berat badan dan meningkatkan pelepasan empedu dari hati untuk membantu mencerna lemak.
Kurkuminoid dalam kunyit memberikan banyak manfaat kesehatan, terutama terkait dengan efek anti-inflamasinya. Dan beberapa penelitian mengamati kunyit untuk mengurangi risiko penyakit jantung.
Sebuah penelitian menemukan 2,4 gram (kira-kira 1¼ sendok teh) kunyit selama empat minggu menghasilkan penurunan kolesterol LDL dan protein C-reaktif (penanda peradangan yang terkait dengan peningkatan risiko penyakit jantung).
Para ahli menunjukkan bahwa menggoreng atau memanggang dapat menurunkan antioksidan rempah-rempah. Sedangkan memasak dengan microwave, merebus atau mengukus makanan dengan rempah-rempah sebenarnya dapat meningkatkan kadar antioksidan di dalamnya.
Namun, penting untuk diingat bahwa meskipun rempah-rempah dapat melengkapi strategi kesehatan jantung, rempah-rempah tidak boleh menggantikan obat-obatan atau diet seimbang dan gaya hidup yang ditentukan oleh dokter.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Dan bila penyakit disebabkan faktor perilaku manusianya sendiri, tentunya penyakit tersebut harus dapat disembuhkan dengan mengubah faktor-faktor di atas, termasuk pola makan. Tidak ada sesuatu pun di lingkungan kamu yang penuh dengan bahan penyembuh potensial selain lemari bumbu di dapur.
Ya, Rempah-rempah telah dimasukkan ke dalam masakan di seluruh dunia sejak lama orang memakannya untuk meningkatkan cita rasa makanan dan memberikan manfaat yang meningkatkan kesehatan.
Bahkan, beberapa rempah-rempah ini, menawarkan manfaat khusus untuk kesehatan jantung dan pembuluh darah. Dengan dukungan yang relevan secara klinis, berikut rempah-rempah yang relevan secara nutrisi untuk meningkatkan kesehatan jantung.
1. Kayu manis
.jpg)
(Kayu manis juga dipercaya dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dan lemak di dalam darah yang bisa meminimalkan risiko terjadinya penyakit jantung koroner. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
Umumnya kayu manis digunakan dalam bentuk bubuk, baik dalam hidangan manis maupun gurih. Senyawa berminyak yang disebut cinnamaldehyde bertanggung jawab atas aroma dan rasa yang berbeda, serta banyak manfaat kesehatannya.
Kayu manis memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi kuat yang memberikan manfaat kesehatan jantung. Meskipun mungkin paling dikenal karena kemampuannya membantu menurunkan gula darah, kayu manis juga mampu mengurangi risiko penyakit jantung.
Menurut penelitian yang telah dinukil dari John Hopkins Medicine, kayu manis telah terbukti membantu mengendalikan kadar gula darah dan menurunkan trigliserida, di mana membantu memperbaiki profil kolesterol.
Artinya, mengonsumsi kayu manis secara teratur bisa membantu mengurangi beberapa faktor risiko penyakit jantung.
2. Jahe
Digunakan dalam budaya Asia selama ribuan tahun untuk mengobati sakit perut, diare, dan mual. Penelitian menemukan bahwa jahe efektif meredakan mual akibat kehamilan dan mengurangi sakit perut usai operasi.
Meskipun jahe, sering kali dibuat sebagai teh, terkenal karena efek antimualnya, penelitian terbaru telah menguji pengaruhnya dalam mengurangi faktor risiko yang terkait dengan penyakit kardiovaskular.
Sebuah tinjauan terhadap 12 penelitian menemukan bahwa jahe mencapai hasil yang lebih baik bila digunakan dalam jumlah 2 gram, termasuk rata-rata penurunan trigliserida kolesterol. Peningkatan trigliserida, kolesterol, dan gula darah merupakan faktor risiko penyakit jantung.
3. Bawang putih
Merupakan salah satu bumbu masakan yang paling populer, sekaligus paling banyak diteliti. Lebih dari 100 fitokimia telah diidentifikasi dalam bawang putih, dengan bahan yang mengandung sulfur allicin menjadi yang paling terkenal. Allicin dan senyawa belerang lainnya juga ditemukan pada kerabat bawang putih, termasuk bawang merah dan daun bawang.
Senyawa belerang yang bermanfaat bagi kesehatan ini terbentuk ketika siung bawang putih dirusak – dengan cara dipotong, dihancurkan, atau dikunyah.
Beberapa penelitian menemukan bahwa bawang putih menurunkan tekanan darah dan melawan kerusakan akibat radikal bebas pada pembuluh darah individu yang memiliki tekanan darah tinggi. Pun ditemukan bahwa bawang putih dapat menurunkan kadar lipid darah, terutama kolesterol total dan LDL.
4. Jintan hitam
Menjadi rempah yang menyehatkan jantung karena mengandung flavonoid, antioksidan kuat yang bisa membantu mengurangi peradangan dalam tubuh. Selain itu, jintan hitam juga bisa membantu menurunkan berat badan dan meningkatkan pelepasan empedu dari hati untuk membantu mencerna lemak.
5. Kunyit
Kurkuminoid dalam kunyit memberikan banyak manfaat kesehatan, terutama terkait dengan efek anti-inflamasinya. Dan beberapa penelitian mengamati kunyit untuk mengurangi risiko penyakit jantung.
Sebuah penelitian menemukan 2,4 gram (kira-kira 1¼ sendok teh) kunyit selama empat minggu menghasilkan penurunan kolesterol LDL dan protein C-reaktif (penanda peradangan yang terkait dengan peningkatan risiko penyakit jantung).
Para ahli menunjukkan bahwa menggoreng atau memanggang dapat menurunkan antioksidan rempah-rempah. Sedangkan memasak dengan microwave, merebus atau mengukus makanan dengan rempah-rempah sebenarnya dapat meningkatkan kadar antioksidan di dalamnya.
Namun, penting untuk diingat bahwa meskipun rempah-rempah dapat melengkapi strategi kesehatan jantung, rempah-rempah tidak boleh menggantikan obat-obatan atau diet seimbang dan gaya hidup yang ditentukan oleh dokter.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)