FITNESS & HEALTH

Efek Alkohol bagi Penderita Diabetes, Gangguan Hati, dan Ibu Hamil

Sunnaholomi Halakrispen
Minggu 29 Desember 2019 / 11:52

Jakarta: Berdasarkan peraturan pemerintah, siapapun tidak boleh mengonsumsi alkohol sebelum berusia 21 tahun. Dan menurut dr. Muliadi Limanjaya selaku Dokter Umum RS Pondok Indah - Bintaro Jaya mengatakan banyak efek yang tak baik.

"Yang jelas enggak boleh konsumsi alkohol itu orang dengan gangguan hati karena metabolisme alkohol itu di hati," ujarnya kepada Medcom.id.

Ada yang menyebutnya sebagai penyakit alcoholic liver disease. Bahkan ada beberapa jurnal mengatakan bahwa kondisi ini lebih berbahaya dibandingkan hepatoma atau kanker hati. 

"Soalnya lebih cepat kerusakan hati. Ujung-ujungnya yang paling rusak duluan itu hatinya. Bisa bikin gagal hati," tuturnya.

Kemudian, orang-orang dengan faktor risiko tertentu juga berpengaruh. Misalnya, orang-orang dengan penyakit gula atau diabetes, karena kadar gula dalam alkohol terbilang sangat tinggi.

embed

(Hindari konsumsi alkohol untuk kesehatan kamu. Menurut dr. Muliadi Limanjaya, alkohol dapat membuat kamu jadi kesulitan untuk berkonsentrasi. Foto: Pexels.com)

"Karena alkohol sendiri hasil fermentasi dari glukosa dan bisa membuat orang gendut. Apalagi kayak bir. Enggak boleh juga untuk orang hamil," paparnya.

Alkohol sangat tidak dianjurkan dikonsumsi oleh wanita hamil dan menyusui. Sebab, alkohol masuk dan mengalir dalam peredaran darah. 

Jika dikonsumsi ibu hamil, kandungan dari alkohol bisa masuk ke bayi, plasenta. Sedangkan bagi ibu menyusui, berpengaruh pada ASI (Air Susu Ibu) yang selanjutnya diminum oleh si buah hati.

Orang dengan penyakit jantung, tentunya juga diimbau untuk menghindari mengonsumsi alkohol, apalagi dalam jumlah berlebih. Karena, metabolisme sang penderita gangguan jantung tidak kuat untuk menerima masuknya alkohol ke dalam tubuh.

Sementara itu, seiring dengan konsentrasi yang semakin meningkat di dalam darah, level gangguan yang dialami tubuh ikut semakin meningkat. Dimulai dengan kesulitan konsentrasi, kemudian juga ketidakmampuan melakukan tugas sederhana.

"Kesulitan untuk berbicara dengan konteks yang tepat, hingga penurunan kesadaran. Pada konsentrasi yang sangat tinggi, bahkan dapat bersifat fatal karena dapat menyebabkan gangguan irama jantung yang berbahaya," pungkasnya.



Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)

MOST SEARCH