Jakarta: Bulan Ramadan jangan dijadikan alasan untuk berhenti berolahraga atau latihan fisik. Sejatinya, jika ada niat selalu ada waktu untukmu berolahraga meski sedang berpuasa.
Menurut dr. Mochamad Zulfar Aufin, Sp.K.O ada sejumlah manfaat latihan fisik ketika berpuasa. Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga Eka Hopsital BSD mengatakan, latihan fisik bukan hanya menurunkan berat badan, melainkan menjaga massa otot agar tetap stabil, bahkan meningkatkannya dan menurunkan lemak.
"Sebab yang di dalam tubuh itu yang terpenting adalah presentase lemak dan massa otot, kalau kita puasa tapi cuma lihat berat badan, tapi massa otot-nya turun, bisa bahaya," ungkap dr. Zulfar dalam Ngabuburit Sehat Medcom X Eka Hospital.
Manfaat latihan fisik lainnnya adalah, mencegah fase deconditioning. Fase ini terjadi ketika tubuh mengalami penurunan fungsional.
Baca juga: Hati-Hati, Ini Risiko Kekurangan Cairan Tubuh Saat Puasa dan Cara Mengatasinya
"Jadi misalnya kita biasa bugar, tapi pada saat puasa kita memilih untuk istirahat, tidak latihan sama sekali. Dua tiga minggu sebelumnya kita mengalami periode penurunan fungsional, pada saat kita memulai olahraga lagi kita menjadi lemas," terang dr. Zulfar.
Menurut dr. Zulfar, setidaknya ada tiga waktu yang bisa kamu lakukan untuk latihan fisik. Tapi saran darinya ini juga ada keunggulan dan kekurangannya, tergantung mana yang cocok dengan tubuh dan niatmu. Berikut di antaranya:
Seperti diketahui, kondisi tubuh setelah sahur lebih berenergi karena masih ada gula darah dan energi yang cukup. Tapi masih ada waktu yang panjang yang harus kamu lakukan sampai berbuka, yang membuatmu lebih berisiko kelelahan atau lapar.
Untuk menyiasatinya, lakukan latihan fisik dengan intensitas yang rendah saja. Kemudian latihan fisik yang disarankan adalah angkat beban, dengan tujuan bisa memecah cadangan glukosa dalam tubuh.
"Jadi waktu berbuka masih lama, masih ada energi yang cukup jika melakukan latihan itu. Lakukan selama 30 sampai 40 menit, cuma memang intensitasnya yang diturunkan, biasanya berat jadikan ke sedang," terang dr. Zulfar.
Untuk periode ini keuntungan melakukan latihan fisik adalah, jika sesudah aktivitas kamu bisa langsung berbuka puasa. Namun untuk kekurangannya dari olahraga sebelum berpuasa adalah, energinya yang sudah habis.
"Di sini kamu bisa menurunkan intensitas latihannya dan memilih latihan endurance training seperti bersepeda dan lari, latihan ini menurunkan kadar gula. Jadi harus diganti, cocok untuk latihan sebelum berbuka," ucap dr. Zulfar.
Menurut berbagai penelitian, latihan fisik saat dua jam setelah berbuka puasa adalah waktu terbaik. Sebab dalam waktu ini, sudah diganti cairan dan nutrisi dalam tubuh. Pada saat itulah kamu juga bisa menaikkan intensitas latihannya.
Hanya saja olahraga dua jam setelah berbuka puasa adalah, waktunya yang sudah malam. Menurut dr. Zulfar olaraga saat itu akan memengaruhi waktu tidurmu.
"Dalam artian olahraga pada waktu tersebut akan mengakibatkan kamu susah tidur. Saat itu metabolismenya masih tinggi, sehingga tidurnya makin larut. Jadi waktu tidur yang kurang," terangnya.
Untuk orang-orang yang berpuasa dan melanjutkannya dengan latihan fisik harus memperhatikan tiga hal yaitu waktu tidur yang berubah, dehidrasi, dan nutrisi.
Terkadang kamu ingin karbohidrat, tapi di sisi lain kamu lupa mendapatkan proteinnya. Untuk itu kamu bisa merencanakan pembagian porsi makanannya di waktu sahur dan berbuka. Sedangkan rutinitas yang berubah saat puasa adalah waktu tidur dan makan.
"Dalam perubahan rutinitas itu tubuh kita akan beradaptasi sekira dua minggu Ramadan," jelas dr. Zulfar.
Kemudian, dr. Zulfar juga menyarankan untuk beraktivitas fisik dengan intensitas sedang selama 30 menit sehari, yang dilakukan selama lima kali seminggu. Sedangkan untuk latihan beban, menurut rekomendasi WHO, kamu dianjurkan melakukan latihan bebab minimal dua kali seminggu.
"Latihan beban diperlukan bahkan sejak usia tua, karena semakin kita tua semakin berisiko terserang penyakit. Sebab latihan beban menjaga otot dan tulang kita agar dapat bergerak. Kalau tulang kita sudah semakin keropos dan otot melemah maka kapasitas kualitas hidup kita akan menurun. Jadi itu disebut investasi," tutup dr. Zulfar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Menurut dr. Mochamad Zulfar Aufin, Sp.K.O ada sejumlah manfaat latihan fisik ketika berpuasa. Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga Eka Hopsital BSD mengatakan, latihan fisik bukan hanya menurunkan berat badan, melainkan menjaga massa otot agar tetap stabil, bahkan meningkatkannya dan menurunkan lemak.
"Sebab yang di dalam tubuh itu yang terpenting adalah presentase lemak dan massa otot, kalau kita puasa tapi cuma lihat berat badan, tapi massa otot-nya turun, bisa bahaya," ungkap dr. Zulfar dalam Ngabuburit Sehat Medcom X Eka Hospital.
Manfaat latihan fisik lainnnya adalah, mencegah fase deconditioning. Fase ini terjadi ketika tubuh mengalami penurunan fungsional.
Baca juga: Hati-Hati, Ini Risiko Kekurangan Cairan Tubuh Saat Puasa dan Cara Mengatasinya
"Jadi misalnya kita biasa bugar, tapi pada saat puasa kita memilih untuk istirahat, tidak latihan sama sekali. Dua tiga minggu sebelumnya kita mengalami periode penurunan fungsional, pada saat kita memulai olahraga lagi kita menjadi lemas," terang dr. Zulfar.
Waktu ideal latihan fisik di Bulan Ramadan
Menurut dr. Zulfar, setidaknya ada tiga waktu yang bisa kamu lakukan untuk latihan fisik. Tapi saran darinya ini juga ada keunggulan dan kekurangannya, tergantung mana yang cocok dengan tubuh dan niatmu. Berikut di antaranya:
1. Olahraga setelah sahur
Seperti diketahui, kondisi tubuh setelah sahur lebih berenergi karena masih ada gula darah dan energi yang cukup. Tapi masih ada waktu yang panjang yang harus kamu lakukan sampai berbuka, yang membuatmu lebih berisiko kelelahan atau lapar.
Untuk menyiasatinya, lakukan latihan fisik dengan intensitas yang rendah saja. Kemudian latihan fisik yang disarankan adalah angkat beban, dengan tujuan bisa memecah cadangan glukosa dalam tubuh.
"Jadi waktu berbuka masih lama, masih ada energi yang cukup jika melakukan latihan itu. Lakukan selama 30 sampai 40 menit, cuma memang intensitasnya yang diturunkan, biasanya berat jadikan ke sedang," terang dr. Zulfar.
2. Sebelum berbuka puasa
Untuk periode ini keuntungan melakukan latihan fisik adalah, jika sesudah aktivitas kamu bisa langsung berbuka puasa. Namun untuk kekurangannya dari olahraga sebelum berpuasa adalah, energinya yang sudah habis.
"Di sini kamu bisa menurunkan intensitas latihannya dan memilih latihan endurance training seperti bersepeda dan lari, latihan ini menurunkan kadar gula. Jadi harus diganti, cocok untuk latihan sebelum berbuka," ucap dr. Zulfar.
3. Setelah berbuka puasa
Menurut berbagai penelitian, latihan fisik saat dua jam setelah berbuka puasa adalah waktu terbaik. Sebab dalam waktu ini, sudah diganti cairan dan nutrisi dalam tubuh. Pada saat itulah kamu juga bisa menaikkan intensitas latihannya.
Hanya saja olahraga dua jam setelah berbuka puasa adalah, waktunya yang sudah malam. Menurut dr. Zulfar olaraga saat itu akan memengaruhi waktu tidurmu.
"Dalam artian olahraga pada waktu tersebut akan mengakibatkan kamu susah tidur. Saat itu metabolismenya masih tinggi, sehingga tidurnya makin larut. Jadi waktu tidur yang kurang," terangnya.
Hal yang perlu diperhatikan ketika latihan fisik saat berpuasa
Untuk orang-orang yang berpuasa dan melanjutkannya dengan latihan fisik harus memperhatikan tiga hal yaitu waktu tidur yang berubah, dehidrasi, dan nutrisi.
Terkadang kamu ingin karbohidrat, tapi di sisi lain kamu lupa mendapatkan proteinnya. Untuk itu kamu bisa merencanakan pembagian porsi makanannya di waktu sahur dan berbuka. Sedangkan rutinitas yang berubah saat puasa adalah waktu tidur dan makan.
"Dalam perubahan rutinitas itu tubuh kita akan beradaptasi sekira dua minggu Ramadan," jelas dr. Zulfar.
Kemudian, dr. Zulfar juga menyarankan untuk beraktivitas fisik dengan intensitas sedang selama 30 menit sehari, yang dilakukan selama lima kali seminggu. Sedangkan untuk latihan beban, menurut rekomendasi WHO, kamu dianjurkan melakukan latihan bebab minimal dua kali seminggu.
"Latihan beban diperlukan bahkan sejak usia tua, karena semakin kita tua semakin berisiko terserang penyakit. Sebab latihan beban menjaga otot dan tulang kita agar dapat bergerak. Kalau tulang kita sudah semakin keropos dan otot melemah maka kapasitas kualitas hidup kita akan menurun. Jadi itu disebut investasi," tutup dr. Zulfar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)