FITNESS & HEALTH

6 Penyakit Akibat Stres Berkepanjangan, Bukan Gangguan Mental Saja!

Fatha Annisa
Senin 02 Juni 2025 / 17:06
Jakarta: Stres merupakan respons alami tubuh terhadap tekanan, baik yang berasal dari faktor fisik, emosional, maupun lingkungan. Stres yang berlangsung dalam jangka waktu lama bukan hanya menyebabkan gangguan kesehatan mental, tetapi juga gangguan kesehatan fisik.
 
Dalam intensitas ringan dan jangka pendek, stres dapat membantu individu tetap fokus dan waspada. Namun, ketika stres berlangsung secara terus-menerus tanpa penanganan yang tepat, kondisi ini dapat berdampak buruk terhadap kesehatan secara menyeluruh.
 
Bukan hanya mental, berbagai penelitian menunjukkan bahwa stres kronis atau berkepanjangan dapat memicu munculnya berbagai gangguan kesehatan fisik. Berikut beberapa gangguan kesehatan fisik yang disebabkan stres berkepanjangan:
 

1. Gangguan Jantung dan Tekanan Darah Tinggi

Stres menyebabkan peningkatan kadar hormon adrenalin dan kortisol, yang dapat memicu naiknya tekanan darah dan detak jantung.
 
Jika berlangsung terus-menerus, kondisi ini dapat meningkatkan risiko penyakit jantung koroner, serangan jantung, dan hipertensi. Penelitian juga menunjukkan bahwa stres kronis dapat memperburuk kondisi penderita dengan riwayat penyakit jantung.

 
Baca juga: Laki-laki Lebih Berisiko Meninggal karena Sindrom Patah Hati Ketimbang Perempuan

 

2. Gangguan Sistem Pencernaan

Stres memengaruhi kerja saluran pencernaan, termasuk lambung dan usus. Individu yang mengalami stres berkepanjangan berisiko mengalami gangguan seperti maag (dispepsia), sindrom iritasi usus besar (IBS), diare, konstipasi, bahkan peradangan pada lambung.
 

3. Gangguan Sistem Imun

Stres yang berlangsung lama dapat menurunkan fungsi sistem kekebalan tubuh, membuat seseorang lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit. Tubuh menjadi kurang efektif dalam melawan virus dan bakteri, sehingga pemulihan dari penyakit juga menjadi lebih lambat.
 

4. Insomnia

Pikiran yang terus-menerus gelisah dan tegang membuat tubuh sulit untuk rileks, sehingga mengganggu pola tidur. Insomnia atau gangguan tidur yang berkepanjangan akibat stres dapat memperburuk kondisi fisik dan mental, menciptakan siklus stres yang semakin sulit diputus.

 
Baca juga: Tanpa Alat Bantu! Ini Teknik 3-3-3 untuk Meredakan Stres dengan Cepat

 

5. Masalah Kulit

Selanjutnya, stres dapat memperparah kondisi kulit seperti jerawat, eksim, psoriasis, dan urtikaria (biduran). Hal ini terjadi karena stres memicu reaksi inflamasi (peradangan) dalam tubuh yang berdampak pada kondisi kulit.
 
Adapula neurodermatitis, yakni kondisi tubuh merasa gatal ketika mereka mengalami stres, cemas, atau khawatir. Kondisi ini bisa menyebabkan peradangan kronis pada kulit hingga kulit menjadi kering, kasar, dan bersisik.
 

6. Penurunan Fungsi Kognitif dan Daya Ingat

Stres yang berkepanjangan berpotensi menurunkan konsentrasi, kemampuan mengambil keputusan, serta daya ingat. Dalam jangka panjang, stres juga dikaitkan dengan peningkatan risiko gangguan neurodegeneratif, seperti penyakit Alzheimer dan demensia.
 
Pada dasarnya, stres berkepanjangan bukan sekadar menyebabkan ketidaknyamanan emosional, tetapi juga faktor risiko serius bagi berbagai gangguan kesehatan fisik. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk mengenali gejala stres, memahami dampaknya, dan mengambil langkah untuk mengatasinya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(PRI)

MOST SEARCH