FITNESS & HEALTH
Waspadai Happy Hypoxia pada Pasien Covid-19, Begini Gejalanya Menurut Ahli Paru
MetroTV
Jumat 23 Juli 2021 / 14:46
Jakarta: Gejala happy hypoxia atau penurunan kadar oksigen dalam tubuh pasien covid-19 dapat menyebabkan kematian mendadak. Para penderita seringkali tak menyadari berkurangnya kadar oksigen dalam tubuh karena tak mengalami gejala sesak napas.
Masyarakat berbondong-bondong membeli alat pengukuran kadar oksigen (oximeter) guna mencegah terjadinya happy hypoxia. Dokter Spesialis Paru RSUP Persahabatan, Erlina Burhan, pun menjelaskan masyarakat harus mengetahui gejala happy hypoxia.
"Tanda atau gejalanya seperti terlihat lebih lemah, tanda kebiruan di bibir atau di jari-jari yang menunjukkan kekurangan oksigen," kata Erlina dalam tayangan Newsline Metro TV pada Kamis, 22 Juli 2021.
Erlina menjelaskan, dalam kondisi normal, jika seseorang kekurangan oksigen dalam darah (hipoksemia) akan ada sistem pemberitahuan (signaling) kepada otak untuk menyampaikan bahwa darah kekurangan oksigen.
"Happy hypoxia pada pasien covid-19 terjadi karena tubuh tidak bisa memberikan reaksi yang seharusnya terhadap kekurangan oksigen dalam darah," kata Erlina.
Baca: Ketahui Tanda-tanda Happy Hypoxia dalam Kasus Covid-19
Erlina menyebutkan saturasi normal dari kadar oksigen dalam tubuh adalah di atas 95 persen. Ia menegaskan para pasien covid-19 harus waspada jika terjadi kecenderungan penurunan angka dari hari ke hari.
"Kalau misalnya dari 98 persen, lalu turun ke 96 persen. Jangan menunggu sampai di bawah 95 persen, harus segera melakukan antisipasi," jelas Erlina.
Erlina menyatakan pasien covid-19 dapat melakukan antisipasi dengan menarik napas dalam, melakukan posisi proning (tengkurap) agar asupan oksigen lebih banyak. Jika langkah tersebut belum membantu, pasien isolasi mandiri memerlukan oksigen. (Nadia Ayu)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(UWA)
Masyarakat berbondong-bondong membeli alat pengukuran kadar oksigen (oximeter) guna mencegah terjadinya happy hypoxia. Dokter Spesialis Paru RSUP Persahabatan, Erlina Burhan, pun menjelaskan masyarakat harus mengetahui gejala happy hypoxia.
"Tanda atau gejalanya seperti terlihat lebih lemah, tanda kebiruan di bibir atau di jari-jari yang menunjukkan kekurangan oksigen," kata Erlina dalam tayangan Newsline Metro TV pada Kamis, 22 Juli 2021.
Erlina menjelaskan, dalam kondisi normal, jika seseorang kekurangan oksigen dalam darah (hipoksemia) akan ada sistem pemberitahuan (signaling) kepada otak untuk menyampaikan bahwa darah kekurangan oksigen.
"Happy hypoxia pada pasien covid-19 terjadi karena tubuh tidak bisa memberikan reaksi yang seharusnya terhadap kekurangan oksigen dalam darah," kata Erlina.
Baca: Ketahui Tanda-tanda Happy Hypoxia dalam Kasus Covid-19
Erlina menyebutkan saturasi normal dari kadar oksigen dalam tubuh adalah di atas 95 persen. Ia menegaskan para pasien covid-19 harus waspada jika terjadi kecenderungan penurunan angka dari hari ke hari.
"Kalau misalnya dari 98 persen, lalu turun ke 96 persen. Jangan menunggu sampai di bawah 95 persen, harus segera melakukan antisipasi," jelas Erlina.
Erlina menyatakan pasien covid-19 dapat melakukan antisipasi dengan menarik napas dalam, melakukan posisi proning (tengkurap) agar asupan oksigen lebih banyak. Jika langkah tersebut belum membantu, pasien isolasi mandiri memerlukan oksigen. (Nadia Ayu)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)