FITNESS & HEALTH
RS Mitra Keluarga Sukses Jalani Operasi Implant 'Cochlear' Pertama
Medcom
Kamis 30 Maret 2023 / 12:20
Jakarta: Untuk pertama kalinya Rumah Sakit (RS) Mitra Keluarga Kelapa Gading menjalankan operasi cochlear implant terhadap anak gangguan pendengaran, Senin, 27 Maret 2023. Penanaman elektroda implan Cochlear yang dipimpin oleh DR. dr. Harim Priyono, Sp.THT-BKL, Subsp.Oto(K).
Selain itu, momen perdana ini juga dihadiri oleh Direktur Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading dr. Ronald Reagan, Deputy Chief Executive Officer (CEO) Kasoem Group Trista Mutia Kasoem, dan Country Manager, Indonesia & BD Alliance Director Cochlear Kumala Dewi.
"Saya turut berbahagia atas keberhasilan operasi cochlear implant di Rumah Sakit Mitra Keluarga. Karena artinya, pasien memiliki lebih banyak referensi jika ingin melakukan operasi di rumah sakit area Jakarta," ucap Deputy CEO Kasoem Group Trista Mutia Kasoem.
"Ini merupakan hari kebahagiaan untuk kami. Karena, hari ini merupakan operasi cochlear implant pertama di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading. Selain itu, menjadi suatu kehormatan bagi kami bisa bekerjasama dengan salah satu rumah sakit besar di Jakarta, yang memiliki 20 cabang yang tersebar di Jabodetabek dan area Jawa Timur," kata Trista.
Operasi ini mewujudkan misi RS Mitra Keluarga yang ingin menjadi center of exellence gangguan pendengaran. Sebab, sebagai satu-satunya hearing center di Indonesia dengan sertifikasi ISO 9001:2015, Kasoem Hearing Center memiliki tujuan serupa, khususnya membantu pasien mendapat kualitas hidup yang lebih baik.
"Kenapa kualitas hidup yang lebih baik? Karena, dengan memberikan solusi untuk gangguan pendengaran, seperti cochlear implant, tentunya kita berharap pasien-pasien ini bisa beraktivitas, seperti layaknya, jika anak-anak, anak-anak normal lainnya, masuk ke sekolah umum. Sedangkan orang dewasa, mereka bisa berkomunikasi, bersosialiasi lagi," ujar Trista.
Untuk itu, Trista percaya jika menjalin kerja sama dengan RS Mitra Keluarga menjadi pilihan yang tepat. Apalagi, rumah sakit tersebut memiliki fasilitas lengkap untuk operasi implan koklea dan sumber daya manusia yang profesional.
Sementara itu, Direktur RS Mitra Keluarga Kelapa Gading dr. Ronald Reagan mengatakan operasi cochlear implant takkan terwujud tanpa pengembangan berbagai aspek. Untuk mencapai titik ini, pihaknya sengaja melengkapi perlengkapan tercanggih untuk tindakan operasi, seperti mikroskop medis terbaik di kelasnya, menyediakan sumber daya manusia (SDM) yang terlatih dan profesional serta memilih teknologi teranyar dari Cochlear.
"Dengan fasilitas dan berbagai alat penunjang medis serta peralatan operasi yang sudah kita investasikan, juga dari sisi SDM, kita punya dr. Harim, dr. Semiramis, dr. Ratna Dwi Restuti, tim keperawatan dan tim penunjang yang andal, kita yakin mampu menangani secara komprehensif berbagai kasus gangguan telinga dan pendengaran dari tingkat basic sampai advanced," ujar Reagan.
Pemenuhan fasilitas ini, menurut dr. Reagan, untuk mencapai cita-cita RS Mitra Keluarga Kelapa Gading membangun sebuah center of exellence, Jakarta Ear and Hearing Center. Sehingga, mampu melakukan perawatan, seperti screening atau deteksi dini, terapi konservatif sampai operatif, serta perawatan pasca-operasi seperti habilitasi atau rehabilitasi dan Auditory Verbal therapy (AVT).
"Kita punya SDM, expert di bidangnya. Dengan begitu, akan meyakinkan orang tua bahwa mereka memang di tangan yang tepat. Selain itu, punya alat yang terbaik untuk dipasang dan tentunya dengan fasilitas yang terbaik," ujar dr. Reagan.
Country Manager, Indonesia & BD Alliance Director Cochlear Kumala Dewi mendukung kerja sama antara Kasoem Hearing Center dengan RS Mitra Keluarga. Dengan terlaksananya operasi implant pertama di rumah sakit ini secara lancar, menurut dia menjadi babak baru bagi Indonesia terkait kemajuan Operasi Cochlear Implant.
"Karena fasilitas sudah setara, expertise atau ahli medis sudah setara di luar negeri, dan produknya yang terbaik sudah berada di Indonesia. Saya rasa masyarakat Indonesia bisa berbangga hati, untuk mendapatkan kesempatan yang sama dengan masyarakat di negara lain dalam hal operasi pemasangan implant cochlea,” ucap Kumala.
Tugas ke depan adalah saling bahu-membahu mengedepankan profesionalisme untuk memberi yang terbaik bagi masyarakat Indonesia. Semua pihak, menurut dia perlu komitmen untuk masalah pendengaran dari screening, surgery, habilitasi dan monitoring.
Lebih jauh, Kumala mengapresiasi orang tua yang memilih Cochlear untuk teknologi pendengaran putrinya. Sebab, Cochlear merupakan salah satu brand yang tak diragukan lagi kualitasnya.
"Betapa bapak sebagai orang tua sudah melakukan hal luar biasa, dan saya ingin menegaskan kembali bapak beruntung. Pertama, memilih produk yang terbaik yang ada saat ini, dilakukan oleh dokter yang ahli di bidangnya, dilakukan di rumah sakit dengan peralatan paling advance," tutur dia.
Doktor Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorokan Bedah Kepala Leher (THT-BKL) Sub Spesialis Otologi Konsultan (Subsp.Oto K) Harim Priyono mengatakan cochlear implant merupakan solusi terakhir bagi gangguan pendengaran yang tak tertolong alat bantu dengar biasa. Sebab, fungsi mengembalikan fungsi pendengaran dilakukan dengan stimulasi listrik.
Meski terlihat 'menyeramkan' karena proses pemasangan melalui prosedur pembedahan, sebenarnya, kata dia operasi cochlear implant ringan. Secara keseluruhan sama dengan operasi telinga yang lain dan orang tua tak perlu khawatir.
Sekilas memang seperti prosedur eksklusif, karena pemasangan alat hingga ratusan juta. Tapi sebenarnya, operasi cochlear implant tergolong sederhana.
"Sering untuk menenangkan pasien, saya selalu menyampaikan to the point, operasi implant itu sebetulnya jauh lebih aman dari pada operasi amandel yang sering disebut orang tua 'ah anak saya kemarin operasi amandel, seperti cabut gigi' tapi buat kami operasi amandel agak deg-degan karena ada akibat fatal. Tetapi, tidak pada operasi cochlear implant," kata Dr. Harim.
Operasi cochlear implant untuk pasien Cochelar merupakan salah satu program corporate social responsibility (CSR) dalam rangka World Hearing Day. RS Mitra Keluarga Kelapa Gading bersama Kasoem Hearing Center serta Cochlear menyaring 10 anak gangguan pendengaran dari seluruh wilayah Indonesia untuk menjalani operasi cochlear implant secara gratis.
Program yang dimulai pada akhir Maret 2023 menggambarkan bentuk kolaborasi dan kepedulian dari Mitra Keluarga, Kasoem, dan Cochlear terhadap para orang dengan gangguan pendengaran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Selain itu, momen perdana ini juga dihadiri oleh Direktur Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading dr. Ronald Reagan, Deputy Chief Executive Officer (CEO) Kasoem Group Trista Mutia Kasoem, dan Country Manager, Indonesia & BD Alliance Director Cochlear Kumala Dewi.
"Saya turut berbahagia atas keberhasilan operasi cochlear implant di Rumah Sakit Mitra Keluarga. Karena artinya, pasien memiliki lebih banyak referensi jika ingin melakukan operasi di rumah sakit area Jakarta," ucap Deputy CEO Kasoem Group Trista Mutia Kasoem.
"Ini merupakan hari kebahagiaan untuk kami. Karena, hari ini merupakan operasi cochlear implant pertama di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading. Selain itu, menjadi suatu kehormatan bagi kami bisa bekerjasama dengan salah satu rumah sakit besar di Jakarta, yang memiliki 20 cabang yang tersebar di Jabodetabek dan area Jawa Timur," kata Trista.
Operasi ini mewujudkan misi RS Mitra Keluarga yang ingin menjadi center of exellence gangguan pendengaran. Sebab, sebagai satu-satunya hearing center di Indonesia dengan sertifikasi ISO 9001:2015, Kasoem Hearing Center memiliki tujuan serupa, khususnya membantu pasien mendapat kualitas hidup yang lebih baik.
"Kenapa kualitas hidup yang lebih baik? Karena, dengan memberikan solusi untuk gangguan pendengaran, seperti cochlear implant, tentunya kita berharap pasien-pasien ini bisa beraktivitas, seperti layaknya, jika anak-anak, anak-anak normal lainnya, masuk ke sekolah umum. Sedangkan orang dewasa, mereka bisa berkomunikasi, bersosialiasi lagi," ujar Trista.
Untuk itu, Trista percaya jika menjalin kerja sama dengan RS Mitra Keluarga menjadi pilihan yang tepat. Apalagi, rumah sakit tersebut memiliki fasilitas lengkap untuk operasi implan koklea dan sumber daya manusia yang profesional.
Fasilitas, SDM, dan teknologi yang memadai
Sementara itu, Direktur RS Mitra Keluarga Kelapa Gading dr. Ronald Reagan mengatakan operasi cochlear implant takkan terwujud tanpa pengembangan berbagai aspek. Untuk mencapai titik ini, pihaknya sengaja melengkapi perlengkapan tercanggih untuk tindakan operasi, seperti mikroskop medis terbaik di kelasnya, menyediakan sumber daya manusia (SDM) yang terlatih dan profesional serta memilih teknologi teranyar dari Cochlear.
"Dengan fasilitas dan berbagai alat penunjang medis serta peralatan operasi yang sudah kita investasikan, juga dari sisi SDM, kita punya dr. Harim, dr. Semiramis, dr. Ratna Dwi Restuti, tim keperawatan dan tim penunjang yang andal, kita yakin mampu menangani secara komprehensif berbagai kasus gangguan telinga dan pendengaran dari tingkat basic sampai advanced," ujar Reagan.
Pemenuhan fasilitas ini, menurut dr. Reagan, untuk mencapai cita-cita RS Mitra Keluarga Kelapa Gading membangun sebuah center of exellence, Jakarta Ear and Hearing Center. Sehingga, mampu melakukan perawatan, seperti screening atau deteksi dini, terapi konservatif sampai operatif, serta perawatan pasca-operasi seperti habilitasi atau rehabilitasi dan Auditory Verbal therapy (AVT).
"Kita punya SDM, expert di bidangnya. Dengan begitu, akan meyakinkan orang tua bahwa mereka memang di tangan yang tepat. Selain itu, punya alat yang terbaik untuk dipasang dan tentunya dengan fasilitas yang terbaik," ujar dr. Reagan.
Dukungan penuh untuk anak yang menjalani Operasi Cochlear Implant
Country Manager, Indonesia & BD Alliance Director Cochlear Kumala Dewi mendukung kerja sama antara Kasoem Hearing Center dengan RS Mitra Keluarga. Dengan terlaksananya operasi implant pertama di rumah sakit ini secara lancar, menurut dia menjadi babak baru bagi Indonesia terkait kemajuan Operasi Cochlear Implant.
"Karena fasilitas sudah setara, expertise atau ahli medis sudah setara di luar negeri, dan produknya yang terbaik sudah berada di Indonesia. Saya rasa masyarakat Indonesia bisa berbangga hati, untuk mendapatkan kesempatan yang sama dengan masyarakat di negara lain dalam hal operasi pemasangan implant cochlea,” ucap Kumala.
Tugas ke depan adalah saling bahu-membahu mengedepankan profesionalisme untuk memberi yang terbaik bagi masyarakat Indonesia. Semua pihak, menurut dia perlu komitmen untuk masalah pendengaran dari screening, surgery, habilitasi dan monitoring.
Lebih jauh, Kumala mengapresiasi orang tua yang memilih Cochlear untuk teknologi pendengaran putrinya. Sebab, Cochlear merupakan salah satu brand yang tak diragukan lagi kualitasnya.
"Betapa bapak sebagai orang tua sudah melakukan hal luar biasa, dan saya ingin menegaskan kembali bapak beruntung. Pertama, memilih produk yang terbaik yang ada saat ini, dilakukan oleh dokter yang ahli di bidangnya, dilakukan di rumah sakit dengan peralatan paling advance," tutur dia.
Tak Perlu Khawatir Operasi Cochlear Implant
Doktor Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorokan Bedah Kepala Leher (THT-BKL) Sub Spesialis Otologi Konsultan (Subsp.Oto K) Harim Priyono mengatakan cochlear implant merupakan solusi terakhir bagi gangguan pendengaran yang tak tertolong alat bantu dengar biasa. Sebab, fungsi mengembalikan fungsi pendengaran dilakukan dengan stimulasi listrik.
Meski terlihat 'menyeramkan' karena proses pemasangan melalui prosedur pembedahan, sebenarnya, kata dia operasi cochlear implant ringan. Secara keseluruhan sama dengan operasi telinga yang lain dan orang tua tak perlu khawatir.
Sekilas memang seperti prosedur eksklusif, karena pemasangan alat hingga ratusan juta. Tapi sebenarnya, operasi cochlear implant tergolong sederhana.
"Sering untuk menenangkan pasien, saya selalu menyampaikan to the point, operasi implant itu sebetulnya jauh lebih aman dari pada operasi amandel yang sering disebut orang tua 'ah anak saya kemarin operasi amandel, seperti cabut gigi' tapi buat kami operasi amandel agak deg-degan karena ada akibat fatal. Tetapi, tidak pada operasi cochlear implant," kata Dr. Harim.
Operasi cochlear implant untuk pasien Cochelar merupakan salah satu program corporate social responsibility (CSR) dalam rangka World Hearing Day. RS Mitra Keluarga Kelapa Gading bersama Kasoem Hearing Center serta Cochlear menyaring 10 anak gangguan pendengaran dari seluruh wilayah Indonesia untuk menjalani operasi cochlear implant secara gratis.
Program yang dimulai pada akhir Maret 2023 menggambarkan bentuk kolaborasi dan kepedulian dari Mitra Keluarga, Kasoem, dan Cochlear terhadap para orang dengan gangguan pendengaran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)