FITNESS & HEALTH
Meninggal 3 Orang, Inilah Kronologi Penyebaran Antraks dan Cara Pencegahannya
Mia Vale
Rabu 05 Juli 2023 / 21:25
Jakarta: Kasus antraks menyebar di wilayah Gunungkidul, DIY. Dewi irawati, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul memaparkan bahwa pihaknya baru mengetahui kasus penyebaran antraks di wilayah Gunungkidul, pada tanggal 4 Juni 2023.
Kala itu pihaknya menerima laporan dari rumah sakit kalau ada warga Semanu yang meninggal akibat antraks.
Mendengar kabar tersebut pihak Dewi langsung melakukan tindakan. Dan hasil dari penyelidikan dan pendataan Dinkes, ternyata pasien berusia 73 tahun itu, sebelumnya sempat menyembelih dan memakan sapi yang mati akibat terkena penyakit antraks.
Fakta lainnya, pasien juga membagikan potongan daging dari sapi tadi kepada warga yang ada di sekitarnya. Alhasil, dari investigasi itu, berkisar 125 orang yang menerima daging sembelihan itu harus menjalani tes darah, mengingat penyakit yang diderita sapi tersebut.
Ternyata, Dewi membeberkan, sebanyak 85 warga yang telah dites, dinyatakan positif. Sedangkan sebagian besar tidak menunjukkan gejala. Adapun beberapa orang yang terkena mengalami gejala seperti diare, luka di kulit, lalu diikuti munculnya benjolan atau bengkak kecil kemerahan di bagian tangan.
Melihat hasil yang cukup banyak, pihak Dinkes pun segera memberikan antobiotik kepada pasien yang terkontaminasi.
Tak hanya Dinkes, pemerintah kabupaten pun melakukan pemantauan selama 2 kali masa inkubasi, di mana 120 hari di zona merah dari penyakit yang dipicu oleh bakteri Bacillus Anthracis.
"Seseorang bisa terkena antraks bila menghirup spora bakteri Bacillus Anthracis yang berterbangan di udara. Bisa juga karena orang tersebut makan daging yang telah terkontaminasi antraks," imbuh Dewi.
.jpg)
(Dr. Meva Nareza dalam Alodokter menerangkan bahwwwa perlu diketahui bahwa tingkat keberhasilan pengobatan anthrax tergantung pada usia, kondisi kesehatan pasien secara umum, dan luas area tubuh yang terinfeksi. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
Diungkapkan oleh Kementerian Kesehatan, sampai saat ini, kasus positif antraks menjadi 93, dan tiga di antaranya telah meninggal dunia yang merupakan warga kecamatan Semanu.
"Untuk yang di Karangmojo tidak ada yang meninggal, meskipun dalam pemeriksaannya positif ada antraks di dalam tubuhnya," ujar Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes Siti Nadia Tarmizi di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa, 4 Juli 2023.
Masih dituturkan dr. Nadia, Kemenkes tengah berkoordinasi dengan dinas kesehatan setempat untuk melakukan penyelidikan epidemiologi terkait penyebab puluhan warga yang terpapar antraks.
Kemenkes juga akan cari tahu apakah hal itu terjadi akibat mengonsumsi hewan ternak yang positif antraks. Atau karena dari rumput yang dimakan sapi di mana tanahnya terpapar spora bakteri antraks. diingatkan oleh dr. Nadia, virus antraks sangat kuat dalam tanah, tidak gampang mati.
Dalam paparan dr. Sienny Agustin melalui Alodokter, seseorang dapat terkena penyakit antraks dalam kurun waktu satu sampai lima hari setelah terpapar bakteri antraks. Ketika sudah berada di dalam tubuh, bakteri antraks akan berkembang biak lalu menghasilkan racun yang dapat menyebabkan penyakit antraks.
Proses penularan penyakit antraks pada manusia bisa melalui beberapa cara, antara lain:
Infeksi melalui luka terbuka merupakan cara penularan penyakit antraks yang paling umum terjadi pada manusia. Gejalanya meliputi nyeri otot, demam, lemas, hingga mual muntah.
Hal ini bisa terjadi ketika seseorang menghirup udara yang terkontaminasi bakteri antraks, sehingga bakteri dapat memasuki paru-paru.
Minum air atau mengonsumsi daging yang sudah terinfeksi bakteri antraks tanpa mengolahnya hingga matang juga bisa membuat seseorang terjangkit penyakit ini.
Agar antraks tidak semakin menyebar, diperlukan pencegahan. Untuk itu, Nadia mengimbau warga agar tidak mengonsumsi atau menjual sapi dan kambing sakit, utamanya yang bergejala antraks. Bila hewan ternak menunjukkan gejala antraks, segera bunuh dan kubur hewan yang sakit tersebut.
Selain itu, dalam pengolahan juga harus diperhatikan. Lakukan pengolahan secara bersih dan matang. Untuk dinas peternakan, Nadia meminta agar selalu memberikan edukasi kepada warga serta memeriksa hewan ternak para warga apabila terjadi anomali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Kala itu pihaknya menerima laporan dari rumah sakit kalau ada warga Semanu yang meninggal akibat antraks.
Mendengar kabar tersebut pihak Dewi langsung melakukan tindakan. Dan hasil dari penyelidikan dan pendataan Dinkes, ternyata pasien berusia 73 tahun itu, sebelumnya sempat menyembelih dan memakan sapi yang mati akibat terkena penyakit antraks.
Fakta lainnya, pasien juga membagikan potongan daging dari sapi tadi kepada warga yang ada di sekitarnya. Alhasil, dari investigasi itu, berkisar 125 orang yang menerima daging sembelihan itu harus menjalani tes darah, mengingat penyakit yang diderita sapi tersebut.
Ternyata, Dewi membeberkan, sebanyak 85 warga yang telah dites, dinyatakan positif. Sedangkan sebagian besar tidak menunjukkan gejala. Adapun beberapa orang yang terkena mengalami gejala seperti diare, luka di kulit, lalu diikuti munculnya benjolan atau bengkak kecil kemerahan di bagian tangan.
Melihat hasil yang cukup banyak, pihak Dinkes pun segera memberikan antobiotik kepada pasien yang terkontaminasi.
Tak hanya Dinkes, pemerintah kabupaten pun melakukan pemantauan selama 2 kali masa inkubasi, di mana 120 hari di zona merah dari penyakit yang dipicu oleh bakteri Bacillus Anthracis.
"Seseorang bisa terkena antraks bila menghirup spora bakteri Bacillus Anthracis yang berterbangan di udara. Bisa juga karena orang tersebut makan daging yang telah terkontaminasi antraks," imbuh Dewi.
.jpg)
(Dr. Meva Nareza dalam Alodokter menerangkan bahwwwa perlu diketahui bahwa tingkat keberhasilan pengobatan anthrax tergantung pada usia, kondisi kesehatan pasien secara umum, dan luas area tubuh yang terinfeksi. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
Korban meninggal bertambah
Diungkapkan oleh Kementerian Kesehatan, sampai saat ini, kasus positif antraks menjadi 93, dan tiga di antaranya telah meninggal dunia yang merupakan warga kecamatan Semanu.
"Untuk yang di Karangmojo tidak ada yang meninggal, meskipun dalam pemeriksaannya positif ada antraks di dalam tubuhnya," ujar Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes Siti Nadia Tarmizi di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa, 4 Juli 2023.
Masih dituturkan dr. Nadia, Kemenkes tengah berkoordinasi dengan dinas kesehatan setempat untuk melakukan penyelidikan epidemiologi terkait penyebab puluhan warga yang terpapar antraks.
Kemenkes juga akan cari tahu apakah hal itu terjadi akibat mengonsumsi hewan ternak yang positif antraks. Atau karena dari rumput yang dimakan sapi di mana tanahnya terpapar spora bakteri antraks. diingatkan oleh dr. Nadia, virus antraks sangat kuat dalam tanah, tidak gampang mati.
Bagaimana penularan antraks pada manusia
Dalam paparan dr. Sienny Agustin melalui Alodokter, seseorang dapat terkena penyakit antraks dalam kurun waktu satu sampai lima hari setelah terpapar bakteri antraks. Ketika sudah berada di dalam tubuh, bakteri antraks akan berkembang biak lalu menghasilkan racun yang dapat menyebabkan penyakit antraks.
Proses penularan penyakit antraks pada manusia bisa melalui beberapa cara, antara lain:
1. Infeksi antraks melalui luka terbuka di kulit
Infeksi melalui luka terbuka merupakan cara penularan penyakit antraks yang paling umum terjadi pada manusia. Gejalanya meliputi nyeri otot, demam, lemas, hingga mual muntah.
2. Infeksi antraks melalui saluran pernapasan
Hal ini bisa terjadi ketika seseorang menghirup udara yang terkontaminasi bakteri antraks, sehingga bakteri dapat memasuki paru-paru.
3. Infeksi antraks melalui saluran pencernaan
Minum air atau mengonsumsi daging yang sudah terinfeksi bakteri antraks tanpa mengolahnya hingga matang juga bisa membuat seseorang terjangkit penyakit ini.
Lakukan pencegahan
Agar antraks tidak semakin menyebar, diperlukan pencegahan. Untuk itu, Nadia mengimbau warga agar tidak mengonsumsi atau menjual sapi dan kambing sakit, utamanya yang bergejala antraks. Bila hewan ternak menunjukkan gejala antraks, segera bunuh dan kubur hewan yang sakit tersebut.
Selain itu, dalam pengolahan juga harus diperhatikan. Lakukan pengolahan secara bersih dan matang. Untuk dinas peternakan, Nadia meminta agar selalu memberikan edukasi kepada warga serta memeriksa hewan ternak para warga apabila terjadi anomali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)