FITNESS & HEALTH

Teknologi SMILE jadi Solusi Mutakhir untuk Koreksi Gangguan Refraksi

A. Firdaus
Sabtu 19 Oktober 2024 / 08:15
Bali: Bali telah diakui sebagai salah satu destinasi wisata utama dunia. TripAdvisor-platform perjalanan daring terkemuka, melalui Travelers’ Choice Awards 2023 menempatkan Bali di peringkat kedua 'Top Destinations - Worlds' di antara 25 lokasi lainnya di seluruh dunia.

Menguatkan itu, Dirjen Imigrasi mencatat jumlah wisatawan mancanegara periode Januari - Agustus 2024 mencapai lebih dari 4 juta orang. Juga, Bali juga merupakan lingkungan tinggal yang digemari komunitas ekspatriat internasional yang terus tumbuh; per 2023 lalu jumlahnya mencapai 3.600 orang (data Dinas Ketenagakerjaan).

Tak hanya menawarkan keindahan alam dan kekayaan warisan budaya, Bali semakin menguatkan diri menjadi destinasi unggulan untuk health tourism. Potensi besar tersebut mendorong pemerintah untuk menguatkan peran Bali di ranah tourisme global.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyatakan bahwa Pulau Dewata dipersiapkan sebagai destinasi unggulan health tourism. Mewujudkan itu, layanan berstandar internasional sangatlah vital. Mendukung itu, JEC Eye Hospitals & Clinics, melalui Klinik Utama Mata JEC-Bali, Denpasar memperkenalkan layanan terbaru: SMILE.

SMILE merupakan teknologi bedah laser refraktif ini efektif untuk mengoreksi mata minus (miopia) dan mata silinder (astigmatisme). Selain ini, teknologi tersebut juga minim invasi sehingga memberikan solusi yang lebih cepat dan nyaman bagi pasien.

Baca juga: 'Nusantara Baru, Indonesia Maju', Jadi Upaya Kesetaraan untuk Layanan Kesehatan Mata

“Hadirnya SMILE merupakan upaya berkesinambungan Klinik Utama Mata JEC-Bali @ Denpasar untuk menghadirkan fasilitas penunjang kesehatan mata berteknologi terdepan. Dengan demikian, masyarakat di Bali dan sekitarnya dapat mengakses layanan untuk mengoreksi mata minus atau silinder dengan lebih mudah, tanpa harus jauh ke pulau lain, apalagi ke luar negeri," ujar Dr. Cokorda Istri Dewiyani Pemayun, SpM(K), Direktur PT JEC Bali Vision/Klinik Utama Mata JEC-Bali @ Denpasar.

"Lebih dari itu, wisatawan yang datang juga memiliki opsi tambahan manfaat: berpesiar menikmati Pulau Dewata, sekaligus meningkatkan kualitas kesehatan mata mereka," sambungnya.

JEC-Bali Denpasar adalah sentra kesehatan mata terlengkap Pulau Dewata, dan hub strategis untuk kawasan Indonesia Timur bagian selatan. Kami menyediakan layanan komprehensif berstandar internasional serta didukung dokter ahli mata dan tenaga medis mumpuni guna melayani pasien dari berbagai negara.

"Standardisasi layanan JEC-Bali @ Denpasar sebagai bagian dari JEC Eye Hospitals and Clinics, mengacu pada ASEAN Association of Eye Hospital (AAEH) dan World Association of Eye Hospital (WAEH). Tak berhenti di situ, kemutakhiran teknologi juga menjadi keandalan kami. Salah satunya dengan menghadirkan SMILE® ini,” terang Dr. Cokorda Istri Dewiyani Pemayun, SpM(K).

Seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk, wisatawan, dan ekspatriat di Bali, kebutuhan akan layanan kesehatan mata berkualitas semakin mendesak. Terlebih menghadapi ancaman gangguan penglihatan mata minus yang prevalensinya diprediksi terus meningkat.

Di Indonesia, Kementerian Kesehatan menyebut kelainan refraksi berkontribusi terhadap 10-15 persen kasus gangguan penglihatan. Sementara, di tataran global, studi memperlihatkan, sekitar 3,3 miliar orang akan menderita miopia pada 2050.


SMILE merupakan teknologi dengan mesin Visumax 500 dari ZEISS. Dok. Ist
 
“Sebagian besar penderita mata minus, dan kelainan refraksi lainnya, sangat bergantung pada kacamata atau lensa kontak untuk melihat lebih jelas. Namun, ketergantungan pada alat bantu penglihatan tersebut tentunya mengganggu kehidupan mereka sehari-hari," ucap  Dr. Ni Luh Diah Pantjawati, SpM(K), dokter spesialis mata, JEC-Bali @ Denpasar.

"Tak terkecuali saat menikmati keindahan alam selama berwisata, mereka tak perlu lagi kerepotan melepas dan membersihkan kacamata atau lensa kontak. SMILE® ini menjadi alternatif masyarakat untuk mengembalikan penglihatan secara nyaman dan optimal,” lanjutnya.

SMILE merupakan teknologi dengan mesin Visumax 500 dari ZEISS, yang merupakan layanan dengan teknologi laser tercanggih yang memiliki tiga keunggulan utama.

Pertama, performa lebih cepat; SMILE menggunakan laser femtosecond sehingga waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu tindakan menjadi jauh lebih singkat. Kemudian tercatat satu tindakan bisa terselesaikan hanya dalam 22-23 detik.

Kedua, lebih nyaman; pasien lebih merasa tidak cemas karena durasi pengerjaannya lebih cepat dan rasa sakit yang minimum (painless) setelah tindakan selesai. Ketiga, prosedur flapless; tindakan dilakukan tanpa pembuatan sayatan/flap pada kornea mata menjadikan pasien tidak rentan mengalami trauma mata pascatindakan.

SMILE sendiri dapat digunakan untuk menangani kondisi mata minus maupun kombinasi antara minus dan silinder, dengan ukuran -0.5 Diopter sampai dengan -10 Diopter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)

MOST SEARCH