FITNESS & HEALTH

Memberdayakan Perempuan Indonesia Hidup tanpa Rokok

A. Firdaus
Sabtu 08 Maret 2025 / 10:38
Jakarta: Berdasarkan data terkini, prevalensi merokok di kalangan perempuan Indonesia menunjukkan tren yang mengkhawatirkan. Kebiasaan merokok tidak hanya meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan kanker, tetapi juga berdampak buruk pada kesehatan reproduksi dan kualitas hidup generasi mendatang.

Yayasan Jantung Indonesia (YJI) menyatakan dukungan penuh terhadap program-program yang diinisiasi oleh Wanita Indonesia Tanpa Tembakau (WITT) dalam upaya mengurangi prevalensi penyakit jantung dan kardiovaskular di Indonesia. Dukungan ini diberikan sebagai respons terhadap meningkatnya jumlah perempuan perokok di Indonesia, yang menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat.

"Kami sangat prihatin dengan peningkatan jumlah perempuan perokok di Indonesia. Merokok adalah salah satu faktor risiko utama penyakit jantung dan kardiovaskular. Oleh karena itu, Yayasan Jantung Indonesia siap berkolaborasi dengan WITT dan berbagai pihak untuk mengedukasi masyarakat, khususnya wanita, tentang bahaya merokok," ujar Ketua Umum Yayasan Jantung Indonesia, Annisa Pohan Yudhoyono dalam keterangan pers.

Baca juga: Aritmia Jantung Rentan Terjadi pada Perempuan, Mitos atau Fakta? Dokter Jawab Ini

Sementara itu, Ketua Umum WITT, Yanthi Heru, menyampaikan apresiasi atas dukungan Yayasan Jantung Indonesia. Menurutnya, program WITT bertujuan untuk memberdayakan perempuan Indonesia agar terhindar dari kebiasaan merokok dan hidup lebih sehat.

"Kolaborasi dengan Yayasan Jantung Indonesia akan memperkuat upaya kami dalam menyebarluaskan informasi tentang dampak buruk merokok dan mendorong perubahan perilaku," jelas Yanthi Heru.


Ketua Umum WITT, Yanthi Heru dan Ketua Umum Yayasan Jantung Indonesia, Annisa Pohan Yudhoyono. Dok. Ist

Yayasan Jantung Indonesia dan WITT juga mendorong pemerintah untuk memperkuat regulasi pengendalian tembakau, termasuk pelarangan iklan rokok yang menargetkan perempuan dan anak-anak, serta meningkatkan cukai rokok untu membatasi aksesibilitas produk tembakau.

"Kami percaya bahwa dengan sinergi antara pemerintah, organisasi masyarakat, dan sektor swasta, kita dapat menciptakan lingkungan yang mendukung perempuan Indonesia untuk hidup sehat tanpa tembakau. Ini adalah langkah penting untuk melindungi kesehatan jantung dan kualitas hidup generasi mendatang," tambah Annisa Pohan Yudhoyono.

Yanthi Heru juga menegaskan, perempuan memiliki peran sentral dalam keluarga dan masyarakat. Dengan memberdayakan perempuan untuk hidup tanpa rokok, bukan hanya menyelamatkan diri mereka sendiri, tetapi juga melindungi kesehatan anak-anak dan keluarga mereka.

Yayasan Jantung Indonesia dan WITT mengajak seluruh masyarakat, terutama para perempuan, untuk mengambil langkah nyata dalam menjaga kesehatan jantung dengan menghindari rokok dan menerapkan gaya hidup sehat. Mari bersama-sama wujudkan generasi Indonesia yang kuat dan bebas dari penyakit jantung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH