FITNESS & HEALTH
Faktor-faktor yang Memengaruhi Kerontokan Rambut
Raka Lestari
Selasa 10 November 2020 / 08:06
Jakarta: Hampir semua orang pernah mengalami kerontokan rambut. Ada banyak faktor yang dapat memengaruhi kerontokan pada rambut, seperti stres dan faktor genetik. Jika tidak ditangani, maka kerontokan rambut ini bisa menyebabkan kebotakan dini.
"Ada banyak faktor yang dapat menjadi pemicu rambut rontok, salah satunya stres. Ketika tubuh mengalami kondisi stres, maka akan mengeluarkan hormon kortisol yang berpengaruh terhadap folikel rambut sehingga menyebabkan kerontokan rambut," ujar dr. Shella Pratiwi, Dipl. AAAM, Aesthetic Specialist, dalam acara Konferensi Pers Daring Sunsilk Super Shampoo, pada Senin, 9 November 2020.
Menurut dr. Shella, stres memang menjadi faktor utama dalam kerontokan rambut tetapi ada faktor lain yang berasal dari eksternal dan internal. "Faktor eksternal itu diantaranya adalah lingkungan, udara, sinar matahari, polusi, debu, rangsangan mekanik dan kimiawi seperti dari alat styling rambut," ujarnya.
"Sedangkan faktor internal diantaranya adalah stres, genetik, kondisi hormonal, dan penyakit tertentu seperti asupan nutrisi pada tubuh. Kalau kita stres, hormon kortisol akan keluar. Hormon inilah yang berperan pada folikel rambut yang bisa menyebabkan rambut rontok," jelas dr. Shella.
Ketika seseorang mengalami kerontokan rambut, pada dasarnya rambut akan bisa tumbuh lagi menurut dr. Shella. "Akan tetapi, kalau kita mengalami stres maka pertumbuhan rambut ini akan terhambat. Akibatnya, rambut akan mengalami telogen efluvium atau fase istirahat," tambah dr. Shella.
"Untuk mengatasinya, bisa dilakukan dengan memerhatikan asupan nutrisi pada tubuh. Diantaranya adalah dengan mengonsumsi makanan yang mengandung kolagen, vitamin A, vitamin B kompleks, zinc, zat besi. Itu merupakan unsur-unsur penting untuk menjaga kesehatan dan kesuburan rambut," ujar dr. Shella.
Selain itu, menurut dr. Shella juga menggunakan ginseng dapat bermanfaat untuk kerontokan rambut. "Ginseng bermanfaat agar rambut cepat tumbuh. Selain itu ginseng juga berguna untuk nutrisi ekstra, menumbuhkan rambut, dan mencegah kematian sel-sel rambut," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(YDH)
"Ada banyak faktor yang dapat menjadi pemicu rambut rontok, salah satunya stres. Ketika tubuh mengalami kondisi stres, maka akan mengeluarkan hormon kortisol yang berpengaruh terhadap folikel rambut sehingga menyebabkan kerontokan rambut," ujar dr. Shella Pratiwi, Dipl. AAAM, Aesthetic Specialist, dalam acara Konferensi Pers Daring Sunsilk Super Shampoo, pada Senin, 9 November 2020.
Menurut dr. Shella, stres memang menjadi faktor utama dalam kerontokan rambut tetapi ada faktor lain yang berasal dari eksternal dan internal. "Faktor eksternal itu diantaranya adalah lingkungan, udara, sinar matahari, polusi, debu, rangsangan mekanik dan kimiawi seperti dari alat styling rambut," ujarnya.
"Sedangkan faktor internal diantaranya adalah stres, genetik, kondisi hormonal, dan penyakit tertentu seperti asupan nutrisi pada tubuh. Kalau kita stres, hormon kortisol akan keluar. Hormon inilah yang berperan pada folikel rambut yang bisa menyebabkan rambut rontok," jelas dr. Shella.
Ketika seseorang mengalami kerontokan rambut, pada dasarnya rambut akan bisa tumbuh lagi menurut dr. Shella. "Akan tetapi, kalau kita mengalami stres maka pertumbuhan rambut ini akan terhambat. Akibatnya, rambut akan mengalami telogen efluvium atau fase istirahat," tambah dr. Shella.
"Untuk mengatasinya, bisa dilakukan dengan memerhatikan asupan nutrisi pada tubuh. Diantaranya adalah dengan mengonsumsi makanan yang mengandung kolagen, vitamin A, vitamin B kompleks, zinc, zat besi. Itu merupakan unsur-unsur penting untuk menjaga kesehatan dan kesuburan rambut," ujar dr. Shella.
Selain itu, menurut dr. Shella juga menggunakan ginseng dapat bermanfaat untuk kerontokan rambut. "Ginseng bermanfaat agar rambut cepat tumbuh. Selain itu ginseng juga berguna untuk nutrisi ekstra, menumbuhkan rambut, dan mencegah kematian sel-sel rambut," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)
Copyright © 2025, Medcom.id, All Rights Reserved. 0.0151 [53]
