FITNESS & HEALTH

Studi: Nyamuk yang Terinfeksi Bakteri Wolbachia Kurangi Penyebaran DBD

Raka Lestari
Sabtu 12 Juni 2021 / 10:07
Jakarta: Sebuah uji coba terbaru menemukan bahwa, kasus demam berdarah dengue (DBD) bisa dikurangi sampai 77 persen. Hal ini dilakukan dengan melakukan manipulasi pada nyamuk Aedes Aegyppti yang menyebarkan DBD.

Para peneliti menggunakan nyamuk yang terinfeksi bakteri 'ajaib' yang mengurangi kemampuan serangga tersebut untuk menyebarkan demam berdarah. Uji coba ini berlangsung di kota Yogyakarta, dan sedang diperluas dengan harapan dapat memberantas virus tersebut.

Dilansir dari BBC, program tersebut dinamakan Tim Program Nyamuk Dunia dan diharapkan bisa menjadi solusi untuk virus DBD yang telah menyebar ke seluruh dunia. Percobaan dilakukan menggunakan nyamuk yang terinfeksi bakteri Wolbachia.

Salah satu peneliti, Dr. Katie Anders, menggambarkan mereka sebagai 'keajaiban alami'. Wolbachia tidak membahayakan nyamuk, tetapi ia bersarang di bagian tubuh nyamuk di mana tempat virus dengue masuk.

Bakteri (Wolbachia) bersaing untuk mendapatkan sumber daya dan membuat virus dengue lebih sulit untuk bereplikasi. Sehingga nyamuk cenderung tidak menyebabkan infeksi ketika menggigit lagi. Uji coba menggunakan lima juta telur nyamuk yang terinfeksi Wolbachia.

Telur-telur nyamuk ditempatkan di ember air setiap dua minggu dan proses membangun populasi nyamuk yang terinfeksi memakan waktu sembilan bulan. Yogyakarta membaginya menjadi 24 zona dan nyamuk yang dilepaskan hanya setengahnya.

Hasilnya, yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine, menunjukkan penurunan 77% dalam kasus dan pengurangan sebesar 86% pada orang yang membutuhkan perawatan di rumah sakit ketika serangga dilepaskan.

"Ini sangat menarik, dan jujur lebih baik dari yang kita harapkan," kata Dr Anders kepada BBC.

Teknik ini sangat berhasil, sehingga nyamuk telah dilepaskan di seluruh kota. Proyek ini bergerak ke daerah sekitarnya dengan tujuan memberantas demam berdarah di wilayah tersebut. Dr. Anders, yang juga direktur penilaian dampak di Program Nyamuk Dunia, mengatakan bahwa hasil ini merupakan terobosan.

"Menurut kami itu dapat memiliki dampak yang lebih besar ketika digunakan dalam skala besar di kota-kota besar di seluruh dunia, di mana demam berdarah merupakan masalah kesehatan masyarakat yang besar," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH