FITNESS & HEALTH
Kemenkes Optimis Target Nasional 100 Juta Pemeriksaan CKG Dapat Terwujud Tahun Ini
A. Firdaus
Sabtu 14 Juni 2025 / 18:11
Jakarta: Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah melakukan Cek Kesehatan Gratis (CKG) selama empat bulan. Sejak diluncurkan pada 10 Februari 2025 lalu, sudah lebih dari 8,2 juta orang telah mengikuti CKG.
Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Prita Laura, menyebut capaian itu terus dikembangkan melalui kolaborasi seluruh pihak untuk menjangkau 280 juta sasaran peserta hingga 2029.
Program ini telah dilaksanakan di 9.552 puskesmas di 38 provinsi. Partisipasi tertinggi berasal dari Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat, yang menyumbang sekitar 60% total peserta. Sebaliknya, Papua Barat, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan mencatat partisipasi terendah.
Ketimpangan juga terlihat dalam partisipasi berdasarkan gender. Sebanyak 62,2% peserta adalah perempuan, sedangkan laki-laki hanya 37,7%.
Baca juga: Kejutan! Masalah Gigi Paling Sering Ditemukan saat Cek Kesehatan Gratis
Direktur Jenderal Kesehatan Primer dan Komunitas Kemenkes RI dr. Endang Sumiwi menyebutkan bahwa target nasional 100 juta pemeriksaan kesehatan gratis sangat mungkin dicapai tahun ini. Saat ini, laju pemeriksaan telah mencapai 200.000 orang per hari atau sekitar 4 juta per bulan.
"Dengan sisa waktu enam sampai tujuh bulan, kami optimis bisa menambah 30–40 juta peserta dari komunitas umum. Ditambah mulai Juli nanti kita mulai program CKG Sekolah, yang bisa menjangkau hingga 50 juta siswa," jelas dr. Endang.
Program CKG Sekolah akan dilakukan di jenjang pendidikan dasar dan menengah, bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Dinas Kesehatan, dan sekolah-sekolah di seluruh Indonesia. Pemeriksaan akan difokuskan pada aspek kesehatan anak dan remaja, gizi, tumbuh kembang, penglihatan, pendengaran, dan kesehatan mental.
"Program CKG bersifat adaptif dan disesuaikan dengan risiko individu," ucap dr. Endang.
"Kalau ada yang bertanya, ‘kok teman saya diperiksa jantung, saya tidak?’ itu karena kita menyesuaikan dengan usia dan kondisi kesehatan. Tapi semua peserta pasti dapat layanan dasar, seperti cek tekanan darah, gula darah, mata, telinga, dan kesehatan jiwa," tutup dr. Endang.
Masyarakat diimbau untuk memanfaatkan program ini melalui Puskesmas terdekat atau mendaftar lewat aplikasi Satu Sehat Mobile. CKG bukan hanya pemeriksaan, tapi awal dari transformasi gaya hidup sehat bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)
Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Prita Laura, menyebut capaian itu terus dikembangkan melalui kolaborasi seluruh pihak untuk menjangkau 280 juta sasaran peserta hingga 2029.
Program ini telah dilaksanakan di 9.552 puskesmas di 38 provinsi. Partisipasi tertinggi berasal dari Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat, yang menyumbang sekitar 60% total peserta. Sebaliknya, Papua Barat, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan mencatat partisipasi terendah.
Ketimpangan juga terlihat dalam partisipasi berdasarkan gender. Sebanyak 62,2% peserta adalah perempuan, sedangkan laki-laki hanya 37,7%.
Baca juga: Kejutan! Masalah Gigi Paling Sering Ditemukan saat Cek Kesehatan Gratis
Direktur Jenderal Kesehatan Primer dan Komunitas Kemenkes RI dr. Endang Sumiwi menyebutkan bahwa target nasional 100 juta pemeriksaan kesehatan gratis sangat mungkin dicapai tahun ini. Saat ini, laju pemeriksaan telah mencapai 200.000 orang per hari atau sekitar 4 juta per bulan.
"Dengan sisa waktu enam sampai tujuh bulan, kami optimis bisa menambah 30–40 juta peserta dari komunitas umum. Ditambah mulai Juli nanti kita mulai program CKG Sekolah, yang bisa menjangkau hingga 50 juta siswa," jelas dr. Endang.
Program CKG Sekolah akan dilakukan di jenjang pendidikan dasar dan menengah, bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Dinas Kesehatan, dan sekolah-sekolah di seluruh Indonesia. Pemeriksaan akan difokuskan pada aspek kesehatan anak dan remaja, gizi, tumbuh kembang, penglihatan, pendengaran, dan kesehatan mental.
"Program CKG bersifat adaptif dan disesuaikan dengan risiko individu," ucap dr. Endang.
"Kalau ada yang bertanya, ‘kok teman saya diperiksa jantung, saya tidak?’ itu karena kita menyesuaikan dengan usia dan kondisi kesehatan. Tapi semua peserta pasti dapat layanan dasar, seperti cek tekanan darah, gula darah, mata, telinga, dan kesehatan jiwa," tutup dr. Endang.
Masyarakat diimbau untuk memanfaatkan program ini melalui Puskesmas terdekat atau mendaftar lewat aplikasi Satu Sehat Mobile. CKG bukan hanya pemeriksaan, tapi awal dari transformasi gaya hidup sehat bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)