FITNESS & HEALTH
Terjadi Penurunan Kasus Covid-19 di DKI, Indonesia Mendekati Puncak dari Omicron
Raka Lestari
Rabu 16 Februari 2022 / 17:18
Jakarta: Provinsi DKI Jakarta menjadi salah satu daerah yang menyumbang kasus konfirmasi positif Covid-19 terbanyak di Indonesia. Namun beberapa hari belakangan, kasus konfirmasi positif di DKI Jakarta mengalami penurunan. Dengan adanya hal tersebut, diharapkan juga akan terjadi penurunan kasus positif covid-19 secara keseluruhan di Indonesia.
“Kita melihat bahwa dalam 4 hari terakhir, DKI Jakarta mengalami penurunan kasus yang cukup signifikan,” ujar Juru Bicara Vaksin Covid-19 Kemenkes, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, dalam Keterangan Pers mengenai Perkembangan COVID-19 di Indonesia, pada Rabu 16 Februari 2022.
Data di DKI Jakarta, kata dr. Nadia, adalah data yang real time, sehingga tren penurunan yang terjadi bisa dilihat hampir di seluruh wilayah DKI Jakarta.
"Ada penurunan di wilayah DKI Jakarta dan penurunan itu walaupun bervariasi tapi kurang lebih sudah 7 hari terakhir terjadi penurunan,” tutur dr. Nadia.
Diperkirakan, karena 60-70 persen kasus konfirmasi berasal dari DKI Jakarta, dan kemudian terjadi penurunan di DKI Jakarta, maka kemungkinan Indonesia sudah mendekati puncak dari kasus Omicron ini.
"Tapi tentunya kita harus tetap waspada karena bagaimanapun juga tingkat kasus puncak itu sangat tergantung dengan upaya-upaya yang kita lakukan. Termasuk upaya deteksi dini, kemudian prokes kita,” ungkap dr. Nadia.
Menurut dr. Nadia, meskipun angka kematian serta perawatan rumah sakit akibat Omicron jauh lebih rendah dibandingkan pada saat Delta, tetapi akan tetap ada kelompok-kelompok yang berisiko untuk terjadi tingkat keparahan dan kematian.
“Kelompok itu adalah lansia, mereka yang memiliki komorbid apalagi yang memiliki komorbid lebih dari satu dan tidak terkendali dengan baik,” ujar dr. Nadia.
“Profil dari varian Omicron sebenarnya dia lebih banyak memiliki mutasi dibandingkan varian-varian sebelumnya. Sehingga tentunya kalau kita lihat dari sisi fatalitas, varian Omicron sebenarnya lebih fatal dari varian Delta,” kata dr. Nadia.
Akan tetapi karena cakupan vaksinasi yang sudah baik, maka angka kematian dan perawatan di rumah sakit juga tidak terlalu tinggi seperti pada varian Delta.
“Misalnya saja di DKI Jakarta di mana cakupan vaksinasinya paling tinggi dibandingkan daerah-daerah lain, kita bisa lihat bahwa terjadi proteksi bukan hanya pada kelompok yang rentan tapi kita bisa lihat juga penurunan yang cepat di DKI Jakarta setelah mencapai puncak sebelumnya,” tutup dr. Nadia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
“Kita melihat bahwa dalam 4 hari terakhir, DKI Jakarta mengalami penurunan kasus yang cukup signifikan,” ujar Juru Bicara Vaksin Covid-19 Kemenkes, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, dalam Keterangan Pers mengenai Perkembangan COVID-19 di Indonesia, pada Rabu 16 Februari 2022.
Data di DKI Jakarta, kata dr. Nadia, adalah data yang real time, sehingga tren penurunan yang terjadi bisa dilihat hampir di seluruh wilayah DKI Jakarta.
"Ada penurunan di wilayah DKI Jakarta dan penurunan itu walaupun bervariasi tapi kurang lebih sudah 7 hari terakhir terjadi penurunan,” tutur dr. Nadia.
Diperkirakan, karena 60-70 persen kasus konfirmasi berasal dari DKI Jakarta, dan kemudian terjadi penurunan di DKI Jakarta, maka kemungkinan Indonesia sudah mendekati puncak dari kasus Omicron ini.
"Tapi tentunya kita harus tetap waspada karena bagaimanapun juga tingkat kasus puncak itu sangat tergantung dengan upaya-upaya yang kita lakukan. Termasuk upaya deteksi dini, kemudian prokes kita,” ungkap dr. Nadia.
Menurut dr. Nadia, meskipun angka kematian serta perawatan rumah sakit akibat Omicron jauh lebih rendah dibandingkan pada saat Delta, tetapi akan tetap ada kelompok-kelompok yang berisiko untuk terjadi tingkat keparahan dan kematian.
“Kelompok itu adalah lansia, mereka yang memiliki komorbid apalagi yang memiliki komorbid lebih dari satu dan tidak terkendali dengan baik,” ujar dr. Nadia.
“Profil dari varian Omicron sebenarnya dia lebih banyak memiliki mutasi dibandingkan varian-varian sebelumnya. Sehingga tentunya kalau kita lihat dari sisi fatalitas, varian Omicron sebenarnya lebih fatal dari varian Delta,” kata dr. Nadia.
Akan tetapi karena cakupan vaksinasi yang sudah baik, maka angka kematian dan perawatan di rumah sakit juga tidak terlalu tinggi seperti pada varian Delta.
“Misalnya saja di DKI Jakarta di mana cakupan vaksinasinya paling tinggi dibandingkan daerah-daerah lain, kita bisa lihat bahwa terjadi proteksi bukan hanya pada kelompok yang rentan tapi kita bisa lihat juga penurunan yang cepat di DKI Jakarta setelah mencapai puncak sebelumnya,” tutup dr. Nadia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)