FITNESS & HEALTH

Winter Aespa Lakukan Operasi Pneumotoraks, Ini Penjelasannya

Aulia Putriningtias
Jumat 12 April 2024 / 12:05
Jakarta: Salah satu anggota girlgrup Korea Selatan, Winter Aespa, dilaporkan menjalani operasi pneumotoraks. Pneumothorax adalah kondisi ketika udara terkumpul di rongga pleura, yaitu ruang di antara paru-paru dan dinding dada.

Laporan dari Tenasia, Winter menjalankan operasi di tanggal 11 April 2024 kemarin. Penyanyi yang memegang kendali vokal tersebut akan pulih dalam waktu seminggu. Di samping hal tersebut, apa sebenarnya penyebab pneumotoraks itu?
 

Apa penyebab terjadinya pneumotoraks?


Dilansir dari Mayo Clinic, pneumotoraks dapat disebabkan oleh cedera dada yang tumpul atau tembus, prosedur medis tertentu. Selain itu, kerusakan akibat penyakit paru-paru yang mendasarinya juga dapat menyebabkan hal ini.

Berdasarkan penyebabnya, pneumothorax dibagi dua. Pneumothorax trauma bisa terjadi akibat cedera pada dada. Sedangkan, pneumotorax nontrauma bisa terjadi dengan atau tanpa didahului penyakit paru-paru.

Pneumothorax dapat terjadi secara tiba-tiba tanpa diketahui penyebabnya atau akibat sejumlah kondisi tertentu. Seperti riwayat penyakit paru-paru, cedera pada dada, dan pecahnya kantung berisi udara (bleb) di luar paru-paru akibat emfisema atau PPOK.

Namun, menurut dr. Pittara dalam Alodokter, berdasarkan klasifikasinya, terdapat tiga klasifikasi berdasarkan tingkat keparahan dari pneumotoraks. Adapun klasifiksinya, yaitu:


(Pneumothorax adalah kondisi ketika udara terkumpul di rongga pleura, yaitu ruang di antara paru-paru dan dinding dada. Udara tersebut dapat masuk akibat adanya cedera di dada atau robekan di paru-paru. Akibatnya, paru-paru jadi mengempis (kolaps) dan tidak bisa mengembang. Foto: Dok. Alodokter)
 

1. Simple pneumotorax


Pada hal ini, sebagian paru-paru yang kolaps, tetapi bisa menyebabkan penurunan kadar oksigen dalam darah dan sesak napas. Jenis ini bukan kondisi darurat, tetapi tetap perlu dipantau.
 

2. Tension pneumotorax 


Seluruh bagian paru-paru kolaps sehingga menyebabkan penurunan fungsi jantung dan organ tubuh lain. Tension pneumotorax dapat menyebabkan kematian bila tidak segera ditangani.
 

3. Open pneumothorax 


Terdapat lubang terbuka di dada sehingga udara luar bisa keluar masuk ke dalam rongga pleura. Jika lubangnya makin besar, maka paru-paru akan makin mengempis sehingga penderitanya dapat sulit bernapas.
 

Apa saja gejala dari pneumotoraks?


Peningkatan tekanan udara di dalam pleura akan menghalangi paru-paru untuk mengembang saat menarik napas. Akibatnya, dapat muncul gejala berupa:
 
  • - Sesak napas
  • - Nyeri dada atau bahu seperti tertusuk, yang memburuk ketika menarik napas panjang atau batuk
  • - Keringat dingin
  • - Warna kulit kebiruan (sianosis)
  • - Jantung berdebar
  • - Lemas
  • - Batuk

Gejala di atas dapat berkembang dari waktu ke waktu ketika penderita beristirahat, tidur, atau saat terjaga. Namun, jika disebabkan oleh cedera, gejala di atas bisa cepat dirasakan oleh penderitanya.
 

Kapan seseorang perlu ke dokter?


Segera lakukan pemeriksaan ke dokter jika mengalami gejala seperti yang telah disebutkan di atas. Hal ini terutama bila gejala muncul setelah mengalami cedera dada.

Namun, ada beberapa faktor risiko yang di mana kamu perlu juga memeriksakan diri untuk mengetahui lebih dini. Adapun faktor risikonya, yakni:
 
  1. - Berjenis kelamin pria
  2. - Berusia 20 - 40 tahun
  3. - Memiliki kebiasaan merokok
  4. - Memiliki postur tubuh yang tinggi dan kurus, seperti pada penderita sindrom Marfan
  5. - Memiliki keluarga dengan riwayat pneumothorax
  6. - Menderita penyakit paru-paru, terutama PPOK
  7. - Pernah terserang pneumothorax sebelumnya


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH