FITNESS & HEALTH
Mengenal Polifagia dan 5 Alasan Kamu Bisa Mengalaminya
Medcom
Rabu 19 Juli 2023 / 20:48
Jakarta: Sudah makan tapi masih merasa lapar? Bisa jadi kamu mengalami polifagia. Polifagia adalah istilah medis untuk menggambarkan rasa lapar berlebihan atau peningkatan nafsu makan lebih dari biasanya.
Rasa lapar sebenarnya respons alami yang menjadi tanda bahwa tubuh memerlukan asupan makanan. Nafsu makan juga dapat meningkat, terutama setelah beraktivitas. Meski begitu, lapar biasanya akan hilang setelah mengonsumsi makanan.
Namun, berbeda dengan polifagia. Pada kondisi ini, rasa lapar yang muncul berlebihan dan tidak akan hilang meski sudah makan dengan porsi yang cukup. Kondisi ini disebabkan oleh beberapa hal.
Menurut dr. Andreas Wilson Setiawan dalam Hellosehat, polifagia merupakan kondisi yang bisa menyerang siapa saja, tetapi lebih umum pada orang dewasa yang memiliki masalah kesehatan tertentu. Perempuan yang sudah pubertas lebih berisiko terhadap kondisi ini dibanding laki-laki.

(Dalam Klikdokter disebutkan bahwa stres bisa memicu rasa lapar yang hebat karena ketika stres, hormon kortisol yang memengaruhi nafsu makan terus diproduksi. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
Sebenarnya, apa penyebab dari polifagia ini? Menurut dr. Airindya Bella dalam Alodokter, setidaknya ada lima penyebab seseorang mengalami hal ini, antara lain:
Saat stres, tubuh memproduksi lebih banyak hormon kortisol yang dapat memicu rasa lapar. Secara tidak sadar maupun sadar, banyak orang mengonsumsi makanan secara berlebihan sebagai cara untuk mengatasi stres.
Sering mengonsumsi makanan tinggi gula atau karbohidrat sederhana, seperti makanan cepat saji dan kemasan, bisa membuat seseorang cepat lapar meski sudah makan akibat kurangnya nutrisi penting lain di dalam makanan tersebut.
Istirahat yang cukup setiap malam dapat menjaga keseimbangan hormon pengatur rasa lapar, yaitu hormon ghrelin dan leptin. Nah, kurang tidur dapat mengganggu keseimbangan homon tersebut. Sehingga, kamu merasa lebih sering lapar.
Pada wanita, perubahan kadar hormon selama PMS bisa membuat menjadi sering lapar. Ini dikarenakan banyaknya produksi hormon estrogen dan progesteron serta penurunan hormon serotonin yang dapat meningkatkan nafsu makan, terutama makanan manis atau asin.
Hiperglikemia atau kadar gula darah tinggi terjadi karena gula tidak dapat masuk ke dalam sel akibat kurangnya jumlah atau fungsi hormon insulin. Hal ini menjadikan tubuh tidak dapat mengubah makanan menjadi energi dan kekurangan energi.
Kekurangan energi dapat menyebabkan tubuh mengirimkan sinyal ke otak agar terus makan. Sehingga, nafsu makan pun akan meningkat.
Kebalikan dari hiperglikemia, kadar gula darah rendah atau hipoglikemia juga dapat menjadi penyebab polifagia. Hal ini lebih sering dialami oleh penderita diabetes yang mengonsumsi obat tidak sesuai anjuran pemakaian yang tepat
Rendahnya kadar gula darah dapat menyebabkan tubuh mengirim sinyal ke otak bahwa memerlukan asupan makanan. Tak sedikit pengidap hipoglikemia cenderung makan lebih banyak dan berisiko mengalami masalah kesehatan lain.
Rasa lapar merupakan bagian dari naluri manusia. Namun, rasa lapar yang muncul lebih intens dari biasanya bisa menandakan polifagia. Jika kamu merasakan ini dan gejala yang mengganggu, jangan sungkan untuk memeriksakan diri ke dokter.
Aulia Putriningtias
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
Rasa lapar sebenarnya respons alami yang menjadi tanda bahwa tubuh memerlukan asupan makanan. Nafsu makan juga dapat meningkat, terutama setelah beraktivitas. Meski begitu, lapar biasanya akan hilang setelah mengonsumsi makanan.
Namun, berbeda dengan polifagia. Pada kondisi ini, rasa lapar yang muncul berlebihan dan tidak akan hilang meski sudah makan dengan porsi yang cukup. Kondisi ini disebabkan oleh beberapa hal.
Menurut dr. Andreas Wilson Setiawan dalam Hellosehat, polifagia merupakan kondisi yang bisa menyerang siapa saja, tetapi lebih umum pada orang dewasa yang memiliki masalah kesehatan tertentu. Perempuan yang sudah pubertas lebih berisiko terhadap kondisi ini dibanding laki-laki.
Gejala-gejala lain dari polifagia dapat berupa:
- - Kelelahan
- - Susah tidur
- - Kesulitan konsentrasi
- - Kenaikan atau penurunan berat badan, dan
- - Sering buang air kecil

(Dalam Klikdokter disebutkan bahwa stres bisa memicu rasa lapar yang hebat karena ketika stres, hormon kortisol yang memengaruhi nafsu makan terus diproduksi. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
Sebenarnya, apa penyebab dari polifagia ini? Menurut dr. Airindya Bella dalam Alodokter, setidaknya ada lima penyebab seseorang mengalami hal ini, antara lain:
1. Stres
Saat stres, tubuh memproduksi lebih banyak hormon kortisol yang dapat memicu rasa lapar. Secara tidak sadar maupun sadar, banyak orang mengonsumsi makanan secara berlebihan sebagai cara untuk mengatasi stres.
2. Pola makan buruk
Sering mengonsumsi makanan tinggi gula atau karbohidrat sederhana, seperti makanan cepat saji dan kemasan, bisa membuat seseorang cepat lapar meski sudah makan akibat kurangnya nutrisi penting lain di dalam makanan tersebut.
3. Kurang tidur
Istirahat yang cukup setiap malam dapat menjaga keseimbangan hormon pengatur rasa lapar, yaitu hormon ghrelin dan leptin. Nah, kurang tidur dapat mengganggu keseimbangan homon tersebut. Sehingga, kamu merasa lebih sering lapar.
4. Sindrom Pramenstruasi (PMS)
Pada wanita, perubahan kadar hormon selama PMS bisa membuat menjadi sering lapar. Ini dikarenakan banyaknya produksi hormon estrogen dan progesteron serta penurunan hormon serotonin yang dapat meningkatkan nafsu makan, terutama makanan manis atau asin.
5. Hipoglikemia dan Hiperglikemia
Hiperglikemia atau kadar gula darah tinggi terjadi karena gula tidak dapat masuk ke dalam sel akibat kurangnya jumlah atau fungsi hormon insulin. Hal ini menjadikan tubuh tidak dapat mengubah makanan menjadi energi dan kekurangan energi.
Kekurangan energi dapat menyebabkan tubuh mengirimkan sinyal ke otak agar terus makan. Sehingga, nafsu makan pun akan meningkat.
Kebalikan dari hiperglikemia, kadar gula darah rendah atau hipoglikemia juga dapat menjadi penyebab polifagia. Hal ini lebih sering dialami oleh penderita diabetes yang mengonsumsi obat tidak sesuai anjuran pemakaian yang tepat
Rendahnya kadar gula darah dapat menyebabkan tubuh mengirim sinyal ke otak bahwa memerlukan asupan makanan. Tak sedikit pengidap hipoglikemia cenderung makan lebih banyak dan berisiko mengalami masalah kesehatan lain.
Rasa lapar merupakan bagian dari naluri manusia. Namun, rasa lapar yang muncul lebih intens dari biasanya bisa menandakan polifagia. Jika kamu merasakan ini dan gejala yang mengganggu, jangan sungkan untuk memeriksakan diri ke dokter.
Aulia Putriningtias
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)