FITNESS & HEALTH

Waspada, Gigi Berlubang dan Kaitannya dengan Penyakit Jantung

Mia Vale
Minggu 02 Maret 2025 / 13:31
Jakarta: Mengalami sakit gigi, utamanya gigi berlubang tentu tidak nyaman. Kegiatan mengunyah pun ikut terganggu, belum lagi sisa makanan yang nyelip di lubang gigi. Dan bila gigi berlubang tidak segera diobati, bisa menyebabkan penyakit periodontal. 

Namun bukan hal itu yang ditakutkan. Karena ternyata, gigi berlubang juga bisa memicu penyakit jantung. Ya, selama beberapa dekade, para peneliti telah mengeksplorasi hubungan antara kardiovaskular dan kesehatan gusi. 

Penyakit gusi dimulai ketika plak lengket dan mengandung bakteri menumpuk di sekitar gigi dengan cara yang sama seperti jenis plak lain – lemak, kolesterol, kalsium, dan zat darah – dapat menempel pada arteri. 

Plak lemak ini dikenal sebagai aterosklerosis dan merupakan tanda penyakit jantung koroner. Selama beberapa dekade, para peneliti menurut AHA Journal telah mengeksplorasi hubungan antara kardiovaskular dan kesehatan gusi.
 

Gigi berlubang dan penyakit jantung



(Bakteri dari gigi berlubang dapat menempel di jantung dan menyebabkan endokarditis, yaitu peradangan pada lapisan dalam jantung. Endokarditis adalah kondisi serius yang dapat mengancam jiwa. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)

Kesehatan gigi dan mulut yang tidak terjaga dapat memicu interaksi antara bakteri di mulut dengan gula dan pati dari sisa-sisa makanan atau minuman, yang kemudian membentuk plak gigi.

Nah, plak gigi yang tidak dibersihkan dengan baik dapat menyebabkan terbentuknya karang gigi yang menjadi tempat perkembangbiakan bakteri. 

Gusi berdarah akibat gingivitis dan penyakit periodontal dapat memicu kondisi jantung yang jarang namun serius, yakni endokarditis.

Endokarditis adalah akibat bakteri gusi yang terinfeksi dikirim ke lapisan dalam jantung. Hal ini memengaruhi kemanjuran katup jantung dan meningkatkan risiko serangan jantung. 

Mengutip laman Rumah Sakit Pondok Indah, drg. Andika D. Kartikasari,Sp. K.G, menjelaskan endokarditis bisa menyebabkan batuk. Gejala ini mungkin muncul akibat komplikasi seperti emboli paru atau gagal jantung. 

Gejala endokarditis lainnya meliputi demam, kelelahan, nyeri dada, dan keringat malam. Jika mengalami batuk terus-menerus bersama gejala-gejala tersebut, segera konsultasikan ke dokter spesialis jantung dan pembuluh darah untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Baca juga: Abses Gigi: Kantong Nanah Akibat Infeksi Bakteri
 

Lakukan pencegahan


Perawatan ini tidak hanya membasmi bakteri periodontal dan menghentikan penyakit, namun juga mengurangi peradangan aterosklerosis. Temuan ini menyoroti potensi untuk mengendalikan satu jenis peradangan dan mengendalikan jenis peradangan lainnya. 

Telah diterima bahwa penyakit periodontal meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke, dua hingga tiga kali lipat, namun banyak orang dengan penyakit jantung memiliki gusi yang sehat, dan tidak semua orang dengan penyakit gusi mengalami masalah kardiovaskular. 

Menyikat gigi dan membersihkan gigi setiap hari bisa mencegah, dan bahkan dapat membalikkan tahap awal penyakit gusi (gingivitis), seperti halnya perubahan pola makan yang dapat membalikkan diabetes. Selain menyikat gigi, kamu juga bisa membersihkan gigi menggunakan dental floss. 

Jangan hanya teknik menyikat gigi, pemilihan bulu sikat gigi juga penting. Pilihlah bulu sikat yang lembut dan halus. Dan jangan lupa gunakan pasta gigi yang mengandung fluoride untuk membantu menguatkan enamel (lapisan luar gigi). 


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH