FITNESS & HEALTH
Dermatitis Seboroik: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobatinya
Putri Purnama Sari
Kamis 16 Februari 2023 / 11:26
Jakarta: Apakah kamu memiliki kulit yang sensitif, kemerahan, bercak bersisik, dan ketombe? Kalau memang begitu, kamu perlu waspada. Jangan-jangan kamu kena dermatitis Seboroik.
Dermatitis seboroik adalah penyakit kulit yang umumnya mengenai kulit kepala dan area tubuh yang berminyak, seperti punggung, wajah, dahi, ketiak, pangkal paha, serta dada bagian atas.
Pada kulit kepala, penyakit ini bisa menyebabkan kulit berwarna merah, berketombe, dan bersisik. Penyakit ini disebut juga sebagai psoriasis seboroik atau eksim seboroik atau cradle cap pada bayi.
Jika pada bayi, biasanya dermatitis seboroik berkembang dalam beberapa minggu pertama ketika bayi baru dilahirkan, dan akan secara bertahap menghilang selama beberapa minggu atau bulan.
Perlu diketahui, dermatitis seboroik terkadang bisa hilang tanpa pengobatan. Namun, kondisi seperti ini juga bisa muncul seumur hidup. Oleh karena itu, berbagai cara pengobatan biasanya dilakukan agar masalah ini tidak mudah kambuh.

Bayi terkena dermatitis seboroik, Foto: Healthline
Dilansir dari halodoc, Gejala dermatitis seboroik dapat berbeda-beda setiap orangnya. Gejala pada bayi biasanya muncul sisik kuning atau cokelat berkerak pada kulit kepala dan pada orang dewasa gejalanya adalah sebagai berikut:
Penyebab dermatitis seboroik adalah adanya minyak berlebih pada kulit kepala yang menyebabkan iritasi, kulit menjadi merah, dan berminyak. Selain itu, ada juga jenis jamur Malassezia furfur yang secara alami ditemukan dalam minyak kulit dan menyebabkan kulit mengeluarkan lebih banyak minyak dari biasanya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(SUR)
Dermatitis seboroik adalah penyakit kulit yang umumnya mengenai kulit kepala dan area tubuh yang berminyak, seperti punggung, wajah, dahi, ketiak, pangkal paha, serta dada bagian atas.
Pada kulit kepala, penyakit ini bisa menyebabkan kulit berwarna merah, berketombe, dan bersisik. Penyakit ini disebut juga sebagai psoriasis seboroik atau eksim seboroik atau cradle cap pada bayi.
Jika pada bayi, biasanya dermatitis seboroik berkembang dalam beberapa minggu pertama ketika bayi baru dilahirkan, dan akan secara bertahap menghilang selama beberapa minggu atau bulan.
Perlu diketahui, dermatitis seboroik terkadang bisa hilang tanpa pengobatan. Namun, kondisi seperti ini juga bisa muncul seumur hidup. Oleh karena itu, berbagai cara pengobatan biasanya dilakukan agar masalah ini tidak mudah kambuh.
Gejala Dermatitis Seboroik

Bayi terkena dermatitis seboroik, Foto: Healthline
Dilansir dari halodoc, Gejala dermatitis seboroik dapat berbeda-beda setiap orangnya. Gejala pada bayi biasanya muncul sisik kuning atau cokelat berkerak pada kulit kepala dan pada orang dewasa gejalanya adalah sebagai berikut:
- Kulit terasa gatal atau seperti terbakar.
- Kulit kepala berwarna merah dan berketombe.
- Kelupasan kulit atau ketombe yang terjadi di kumis, jenggot, atau alis.
- Kelopak mata berkerak atau berwarna kemerahan (blefaritis).
- Kulit bersisik berwarna putih atau kuning, yang terjadi di area kulit yang berminyak selain kulit kepala, seperti wajah, ketiak, telinga, dan dada.
Penyebab Dermatitis Seboroik
Penyebab dermatitis seboroik adalah adanya minyak berlebih pada kulit kepala yang menyebabkan iritasi, kulit menjadi merah, dan berminyak. Selain itu, ada juga jenis jamur Malassezia furfur yang secara alami ditemukan dalam minyak kulit dan menyebabkan kulit mengeluarkan lebih banyak minyak dari biasanya.Cara Mengobati Dermatitis Seboroik
Dermatitis seboroik terkadang bisa hilang dengan sendirinya. Namun, gangguan ini juga bisa menjadi masalah seumur hidup. Ada beberapa hal yang dianjurkan dokter untuk mengatasi dermatitis seboroik, antara lain:- Mengoleskan kulit dengan krim khusus sebanyak 1-2 kali dalam sehari yang berfungsi untuk melawan bakteri .
- Menggunakan sampo antijamur sebanyak 2-3 kali seminggu.
- Losion atau krim yang menekan sistem kekebalan tubuh.
- Terapi sinar.
- Kepala bayi dengan cradle cap dapat dibersihkan setiap hari menggunakan sampo bayi, setelah itu bersihkan sisa-sisa kelupasan kulit menggunakan sikat halus.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(SUR)